Bab 4

16.1K 958 4
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote ★

Deg

Bagaimana mungkin lelaki tidak tau diri ini mengenal ku. Batinnya

"Darimana kau tau namaku? Kau pasti menguntit ku,iyakan mengaku sajalah" tukasnya seraya menutupi rasa gugupnya yg semakin menjadi.

Lelaki yg di depannya ini hanya menampilkan ekspresi datar nya saja, sementara batinnya ingin tertawa keras, bagaimana mungkin dia bisa dituduh menjadi penguntit sementara wanita di hadapannya ini baru saja menyebutkan namanya 1 menit yg lalu.

"Kalau aku tau pemilik perusahaan ini adalah orang tidak tau diri seperti mu, aku tidak akan mau datang interview kesini" lanjutnya angkuh.

Lelaki itu kemudian bangkit dari kursi kebesarannya dan berjalan mendekati Moeza dengan langkah yg mengintimidasi serta menatapnya dengan tatapan datar namun tajam.

Gavin mempertipis jarak mereka membuat nyali angkuh Moeza pergi entah kemana digantikan dengan nyali ciutnya saat ini.

"Oh ya? Bagaimana mungkin Miss Fernandez tidak akan mau datang ke perusahaan terbesar ini sementara masih banyak orang lain yg ingin berada di posisi mu tapi kau lebih memilih egomu. Kau lupa jika uang sewa apartemen mu telah menunggak selama 2 bulan" desis si Billionaire tepat di telinga wanita itu kemudian menegakkan tubuhnya kembali menunggu respon apalagi yg akan Moeza keluarkan.

Sialan! Apalagi ini?! Dia bahkan tau tunggakan utang ku. Setelah ini apa lagi? apa dia juga akan mengatakan ukuran dalaman ku. Batinnya berteriak frustasi

Lelaki yg memiliki kemampuan bisa membaca pikiran itu hanya menampilkan seringainya kecil ketika mengintip isi pikiran Moeza. Gavin semakin gencar untuk menjahilin wanita bar-bar itu. Menurut Gavin, wanita itu pantas dijuluki wanita bar-bar.

"Iya. Aku bahkan tau berapa ukuran dalaman mu Miss" ucapnya santai sambil melihat kearah dada Moeza dengan tatapan yg tidak bisa di artikan.

Refleks Moeza menutupi dadanya dan dengan wajah melongo dan tak habis pikir dengan lelaki di depan nya ini.

Lelaki itu kembali berjalan ke kursi kebesarannya dan kembali berkutat dengan laptop beserta berkas-berkas kesayangannya.

"Ahh.. baiklah kau bisa keluar sekarang mengingat kau tidak mau‒"

Moeza menyela ucapan Gavin. "Baiklah Tuan Wellington yg terhormat, aku ingin bekerja di perusahaan besar ini" desisnya dengan menekan kata Wellington.

Demi uang sewa apartemen nya dia tidak punya pilihan lain selain menurunkan egonya mati-matian. Lagipula ini hanya sementara, setelah mendapatkan pekerjaan yg lebih layak, Moeza akan mengundurkan diri dari perusahaan pria menyebalkan ini.

"Kalau begitu kau diterima di perusahaan ini sebagai cleaning service" ucapnya santai tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar laptop.

"WHAT?!!!!! oh ya Tuhan, permainan apa yg sedang kau lakukan sekarang" pekiknya frustasi.

Moeza yg dikenal dengan murid paling pintar lulusan terbaik dari fakultasnya itu diterima di perusahaan Wellington Company sebagai cleaning service. See.. dia pasti akan di tertawakan Wenny jika tau posisinya hanya sebagai cleaning service tapi dia tidak punya pilihan lain, dia sangat membutuhkan uang saat ini.

"Kau bole pergi jika tidak‒"

"Baiklah-baiklah aku mau" Moeza kembali menyela perkataan Gavin dan sekali lagi ini demi uang sewa apartemen dan kebutuhan hidupnya.

Kali ini lelaki itu menatap Moeza seraya mengulum senyum tertahan tentu saja tanpa se-pengetahuan Moeza. Hatinya bersorak gembira ketika Moeza yg secara tidak langsung menyetujui rencana nya untuk membalaskan dendam.

"Kalau begitu mulai besok jam 7 tepat , kau harus sudah sampai disini membersihkan ruangan ku dan kopi harus sudah ada di mejaku sebelum aku datang. Ah.. dan satu lagi, belajarlah berbicara sopan dengan atasan mu jika kau ingin ku tempatkan di posisi sekretaris" ucapnya panjang lebar.

Wajah Moeza langsung berbinar begitu mendengar akan dijadikan sekretaris.

"Baiklah Tuan, berapa lama saya harus menjadi clining service?" tanya Moeza kali ini dengan nada sesopan mungkin

"Tiga bulan"

Sialan kau!!

"Berhentilah mengata-ngatai ku sialan atau aku akan berubah‒"

"Oh baiklah-baiklah kalau begitu aku pamit undur diri" balas Moeza dan langsung meninggalkan ruangan Billionaire tidak lupa menutup pintunya kasar sehingga menimbulkan dentuman yg keras.

"Welcome to the hell Fernandez. Kau harus membayar atas apa yg sudah kau lakukan kemarin" ucapnya sambil menyeringai puas.

Gavin tersenyum puas saat mangsa kecilnya masuk kedalam perangkap dengan begitu mudah. Sebentar lagi kehidupan wanita itu akan Gavin obrak-abrik. Gavin senang bahkan menikmati permainan barunya.

VOTE KOMEN SHARE

taburin komentar yg banyakkkk

Follow ig : dwiiramadani11

To be continued

Sudah di revisi.

Possessive Boyfriend (AVAILABLE ON PLAYBOOK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang