Bab 37

11.3K 515 14
                                    

Happy reading
Jangan lupa kasih tau kalimatku yg typo ya :')

"Hai" moeza menoleh kan wajahnya kesamping melihat lawan bicaranya
Moeza yg sedang memilih bahan persediaan makanan, menegakkan tubuhnya tersenyum sambil mengerutkan keningnya mengingat ngingat wajah wanita yg mengajaknya berbicara saat ini,"viona" tatapan moeza turun kearah tangan yg tersodor kearahnya. Tanpa ragu moeza menerima jabatan tangan wanita asing itu,"ah iya moeza"

"Kau sedang berbelanja?" Viona melihat kearah troly belanjaan yg berada di dekat moeza,moeza hanya mengedikkan bahunya sambil tersenyum

"Kau mengenalku?" Seingat moeza dia sama sekali tidak pernah mengenal wanita dengan nama viona ini
Viona mengedikkan bahunya,"siapa yg tidak mengenal kekasihnya tuan wellington?"

"Ta.. tapi bagaimana kau bisa tau?" Viona hanya melengos,"kau punya smartphone?" Moeza mengangguk singkat,"kau punya kuota?" Moeza mengangguk lagi,"kau sering membuka sosial mediamu?" Moeza menggelengkan kepalany,"jarang sekali"
Viona memutar bola matanya malas,"kalau begitu kau bisa membuang smartphonemu di laut terdalam" moeza tercengang membulatkan mulutnya O

Viona terkekeh,"tidak .. tidak aku hanya bercanda saja" moeza mengatupkan mulutnya kembali sambil megangguk pelan
Moeza beralih kearah troly belanja nya bersiap untuk mendorongnya menuju ke tempat bagian perlengkapan dapur lainnya diikuti viona yg berjalan di sampingnya

"Kau sudah berapa lama?"

"Berapa lama apanya?" Viona memutar bola matanya kesal,"ck kau ini, sudah berapa lama kalian berhubungan?"

"Beberapa hari lagi kami akan genap setahun" jawab moeza jujur sambil mendorong trolynya pelan, berhenti di lorong tempat bahan pangan lalu mulai sibuk memilih bahan pangan yg akan di belinya untuk stock sebulan kedepan

"Aku boleh ketempat tinggalmu tidak?" Ucap viona yg masih setia ikut menemani moeza berbelanja
Moeza menoleh dengan sedikit terkejut karena bagi moeza mereka hanya 2 orang asing yg tiba tiba saling mengenal dan sekarang wanita antah berantah yg mengenal moeza entah darimana ini ingin bertamu ke tempat moeza,"memangnya kau mau kapan?" Jawab moeza setelah sedikit berfikir cukup lama

"Bagaimana kalau besok malam?" Ungkap viona tersenyum,"aku ingin menjadi temanmu" sahutnya lagi

Moeza bingung, mereka baru saja ketemu moeza tidak bisa berjanji jika dia akan mempercayai siapapun begitu saja bahkan yg baru dikenalnya beberapa saat ini
Moeza ingin menolak tetapi hatinya tidak kuasa . Menurutnya memulai sesuatu yg baru sepertinya tidak masalah seperti mulai beradaptasi dengan orang orang baru dengan mudah misalnya

"Baiklah kalau begitu. Ah ya apa kau tau tempat tinggalku?" Viona menggeleng kepalanya pelan . Moeza mengambil secarik kertas yg selalu dia bawa kemana mana di dalam tasnya kemudian menuliskan alamat tempat tinggalnya dan menyerahkannya kepada viona

Dering ponsel moeza menginterupsi percakapan mereka berdua, moeza tersenyum canggung sambil merogoh saku celana jeansnya

"Hmm" ucapnya malas setelah mengangkat sambungan telpon dari gavin,"aku sudah 2 jam menunggu"

Moeza memegang ponselnya dengan tangan sebelah kirinya, tangan sebelah kanannya mendorong troly belanjanya menuju kasir
Tak lupa melirik kearah viona yg berdiri di dekatnya seolah sedang memberi kode jika moeza harus pergi sekarang juga,"bersabarlah sedikit, aku sedang menuju kasir" ucap moeza sambil mendorong trolynya ketempat pembayaran meninggalkan viona di tempat yg tadi

Viona memandangi kertas kecil yg berisikan alamat moeza itu sambil menyeringai kecil

***

Terdengar suara gedoran dari luar, gavin membuka matanya lalu menoleh kearah kaca mobil yg sudah berdiri moeza dengan wajah masamnya sambil mengangkat barang bawaannya tinggi tinggi

Gavin membuka pintu mobilnya berinisiatif turun dan berjalan memutari mobilnya ketempat moeza berdiri,"kau lama sekali, aku sudah rindu" gavin menjawil hidung mancung moeza gemas
Melirik kearah belanjaan moeza kemudian melirik kearah moeza lagi,"kenapa sedikit sekali barang yg kau beli sayang?"

Moeza menggeser tubuh gavin dengan paksa, membuka pintu mobil kemudian masuk kedalam dan menutup pintunya kencang
Gavin hanya memejamkan matanya saja kemudian mengangkat barang belanjaan moeza dan memasukkannya di bagasi mobil

Gavin kembali memasuki mobilnya dan duduk di kursi kemudi, terdengar suara mobil berbunyi,"sayang" panggil gavin sambil sebelah tangannya yg bebas mengamit tangan moeza. Moeza tidak menjawab dia pura pura sibuk memainkan gadget nya

"Tumben sekali kau belanja sedikit sayang" tanya gavin sambil membelai rambut moeza dari samping
Tanya aja sama rumput yg bergoyang, rutuk moeza dalam hati

Gavin hanya menaikkan alisnya sesaat saat membaca pikiran moeza,"rumput saja bahkan terlalu malu menyapa lelaki ganteng seperti ku apalagi berbicara denganku"

"Shut up devil. Lagi pula ini karena kau yg mengeluh menunggu terlalu lama" ucap moeza meluap luap. "Yeah I'm devil. The handsome devil and your boyfriend too if you forget baby" jawab gavin pede sambil menaik turunkan kedua alisnya,"ah ya satu lagi, nyata nya kau sangat sayang sama lelaki tampan yg dapat membuat wanita manapun takluk-"

"Kecuali aku!" Sahut moeza cepat membela diri
"Oh ya?benarkah? Tapi moeza fernandez wanita barbar yg sangat suka mendebat orang lain ini sudah menjadi kekasih gavin wellington buktinya"

"GAVIN AWAS!!!!!" Suara tabrakan serta bunyi klakson mobil terdengar nyaring
Gavin mengerem mobilnya mendadak saat moeza berteriak tapi tetap saja dia kalah cepat karena mobil mereka sudah menabrak mobil sport putih yg ada di depan gavin dan moeza saat ini

"Sial" umpat gavin . "Kau tetap disini, aku akan turun sebentar" gavin melepas seatbeltnya kasar dan bersiap untuk turun,"tapi vin-"

"Aku bilang tunggu disini ya tunggu" sela gavin membuat moeza terpaksa nurut. Tidak lama kemudian turun seorang lelaki yg merupakan pemilik mobil yg baru saja mereka tabrak dan sialnya wajahnya sangat dikenal moeza,"david" gumamnya

"David? Kau mengenalnya?" Tanya gavin tanpa menyembunyikan rasa terkejutnya sama sekali
Moeza mengangguk mengiyakan,"iya dia david yg waktu itu kau menyuruh ku untuk turun di persimpangan saat tau aku bersama dia" moeza melengos kembali mengingat kejadian dimana gavin menyuruh moeza untuk turun saat itu juga setelah tau jika dirinya sedang bersama lelaki lain selain gavin dan berakhir moeza yg mau tidak mau menuruti perkataan gavin sekaligus harus menahan malu karena minta diturunkan ditengah jalan seperti itu

"Not bad, tapi tetap lebih ganteng dan kerenan aku lagi" gavin mengedikkan bahunya kemudian turun dari mobil

Moeza hanya bisa menyaksikan interaksi keduanya dari dalam mobil, berharap semoga tidak terjadi adu jontos atau semacamnya seperti yg di film film
Suara ponsel moeza berbunyi menandakan ada pesan yg masuk, moeza merogoh sakunya lalu membaca isi pesan yg membuat moeza tidak habis fikir

Hai cantik? Kau kemana saja? Kenapa baru kelihatan lagi. Sungguh aku merindukanmu

Moeza mengangkat wajahnya kemudian menatap kearah gavin yg membelakanginya dan david yg berdiri mengahadap kearahnya sambil tersenyum manis kearahnya mengabaikan gavin yg sedang mengoceh di depan david sekaligus yg notebane nya adalah kekasih moeza

Hallo aku upppppppppppp lagi
Hayoloh gavin ketemu sama david wkwk

siapa yg nunggu mereka cepet cepet konflik? :v
Itu yg di mulmed cast nya si viona, cast nya moeza nyusul (otw) :D

Taburin vote banyak banyak :* :*

Tbc

Possessive Boyfriend (AVAILABLE ON PLAYBOOK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang