Bab 18

16.1K 809 5
                                    

Happy reading :*
_____________

"Cepatlah vin 15 menit lagi meeting dimulai moeza berjalan kesana kemari sambil memastikan tidak ada dokumen yg tertinggal nanttinya
"Tenanglah sayang, mereka tidak akan marah hanya karna aku terlambat. Kau tau sendiri tidak ada yg berani protes"
"Ohh shitt! Aku lupa kau orang yg paling di takutkan" sindir moeza
Gavin hanya mencium pipi moeza sekilas kemudian keluar dari ruangannya

"Dasar iblis masih sempat sempatnya mencium disituasi seperti ini" moeza terus menggerutu .
Ini pertama kalinya ia sebagai sekretaris tepatnya sekretaris pribadi gavin . Wajar saja jika ia terlalu terburu buru seperti ini karna ia hanya ingin bersikap semaksimal mungkin agar tidak ada kesalahan saat meeting berlangsung

Kini para petinggi petinggi itu telah hadir di dalam ruang meeting hanya gavin yg belum menempati kursi kebesarannya
"Vin sudah rapi belum?" Moeza tak henti hentinya menanyakan pertanyaan yg sama membuat gavin jengah ingin menutup telinganya saja rasanya
Bukannya menjawab gavin justru merusak tatanan rambut wanita itu dengan sedikit mengacaknya lalu masuk kedalam ruangan dengan santai tidak peduli moeza yg sudah menekuk wajahnya menahan emosi

Selamat kau karna ini sedang meeting, ucapnya
Mereka berdua saat ini sudah duduk dikursi masing masing . Tentunya moeza selalu berada di samping lelaki itu. Tau sendiri sifat gavin yg possesive

"Memang kau akan melakukan apa jika sedang tidak meeting?" Bisik gavin .
Aku bisa saja menendang bokong sialan mu ini
"Bokong ku terlalu indah jika hanya di tendang babe" balasnya sambil tertawa sebentar
Gavin tidak sadar jika diam diam yg lain memperhatikan kelakuannya saat ini. Membuat semua yg berada di dalam ruangan itu bertanya tanya
Ada apa dengan gavin?
Sikapnya aneh
Kesambet apa sih?
Mungkin dia lelah
Dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yg muncul karena sikap gavin
Sampai akhirnya pegawai gavin yg sedang mempresentasikan kerjasama mereka agak menaikkan sedikit suaranya agar gavin mendengar panggilannya

"Bagaimana pak?"
"Kerjasama diterima. Meeting d bubarkan selamat siang" ucapnya datar kemudian bangkit dan tak lupa merangkul pinggul moeza
Tanpa mereka berdua sadari seseorang daritadi sudah menahan emosinya agar tidak meluap saat melihat adegan tadi

________

"Kita akan kemana?"
"Ke butik langganan ku"
Moeza menimang nimang menurutnya ia jangan bersikap terlalu ingin tau yg terpenting ia tau kemana tujuan mereka sekarang

"Sebenarnya kau ingin membelikan untuk siapa sih? Manatau aku bisa bantu mencarikannya" daritadi gavin hanya mengacak ngacak pakaian di butik itu. Mengambil nya lalu meletakkan nya kembali
"Untukmu" sahutnya cuek
"Kau hanya membuang uangmu saja vin"
"Oh ayolah sayang membeli kan mu pakaian tidak akan membuat ku miskin"
"Tapi tetap saja itu mubazir " jawab moeza tak mau kalah. Bukannya tidak senang tapi moeza memang berfikir itu terlalu menghamburkan uang selain itu moeza juga bukan kalangan wanita yg hidup dengan barang serba mahal dan mewah

Pegawai butik yg sedari tadi diam mengamati perdebatan pasangan itu akhirnya berdehem ,"maaf pak ini adalah salah satu pakaian terbaru kami"
Pegawai butik itu menunjukkan salah satu pakaian terbaru mereka

Gavin mengetatkan rahangnya dan menatap pegawai itu tajam,"kau ingin membuat wanitaku sama seperti bitch hemm?"
"Gavinn" tegur moeza
"Tapi dia ingin membuat mu terlihat seperti mereka sayang"
"Dia bukan ingin menyamakan ku tapi dia hanya merekomendasikan pakaian terbaru dari butik mereka " moeza mengelus lengan gavin mencoba menenangkan lelaki itu
Pegawai tadi hanya menunduk tangannya gemetar . Siapa pun tau bagaimana jika sudah terkena masalah dengan billionaire muda itu

Moeza tidak tega melihatnya akhirnya ia memutuskan untuk menyuruh gavin di ruang tunggu sementara moeza akan memilih baju sesuai keinginannya toh ia bisa lebih leluasa memilih pakaian yg ia suka

1. Jangan memilih pakaian yg terbuka
2. Jangan yg ketat
3. Jangan yg mengekspos punggung
4. Jangan yg menampilkan belahan dada
5. Jangan yg terlalu mini
Dan masih banyak lagi persyaratan  yg di ajukan gavin membuat moeza berfikir kenapa moeza tidak dibelikan pakaian karung beras saja kalau begitu
Jelas semua persyaratan gavin tidak akan ada jika moeza memakai karung beras kan

Moeza hanya membeli 3 pasang baju saja dan itupun harus berdebat panjang lebar dulu dengan gavin. Moeza harus melihat harga nya terlebih dahulu meskipun ia tau gavin mampu jika harus membeli butiknya juga

"Aku seolah tak mampu membelikanmu pakaian mahal" gerutu gavin saat sudah di perjalanan menuju apartemen moeza
"Astaga dragon . Tidak harus membeli segala sesuatunya dengan harga yg mahal kan. Yg terpenting kita nyaman saat memakainya" moeza terdiam sejenak kemudian moeza kembali berkata,"lalu kenapa kau memilih gadis biasa sepertiku sementara banyak wanita diluar sana yg super fashionable melebihi aku?"

Skak mat. Gavin terdiam tidak bisa menjawab apapun
Karena apa yg diucapkan moeza barusan seperti tamparan bagi gavin
"Itu karena aku nyaman" jawab gavin setelah terdiam cukup lama
Moeza menyunggingkan senyum kemenangan
"So nyaman ga harus mahal kan"
"Baiklah baiklah hari ini kau menang sayang"
"Bukan menang sih tepatnya kau tidak tau harus menjawab apa" ejek moeza . Ia senang melihat gavin yg terdiam kehabisan kata kata seperti ini

Suasana di dalam mobil kembali hening, moeza berinisiatif memutar lagu d dalam  mobil . Moeza menyetel lagu bruno mars ~ marry you kemudian ikut bernyanyi seolah ia memang tak memiliki beban apapun membuat gavin menoleh dan memandangi moeza dalam diam

Aku sungguh tidak mengerti bagaimana bisa kau terlihat seolah olah seperti manusia yg tidak memiliki beban masalah

"Vin heii" moeza menepuk nepuk pipi gavin membuat lelaki itu sedikit terkejut
"Sudah lampu hijau" gavin hanya ber oh ria kemudian melajukan kembali mobilnya
"Kau melamun?"
"Tidak"
" kau sudah tertangkap basah dan masih berkata tidak" moeza memiringkan badannya menghadap gavin sambil memicingkan matanya
"Aku hanya terhipnotis "
"Karena?"
"you're so beautiful" ucap gavin sambil tersenyum hangat kepada moeza tidak lupa mengecup pipi nya sekilas
"Perhatikan jalan mu, aku tidak ingin mati muda" moeza mengalihkan pembicaraan berusaha menetralkan detak jantungnya yg tiba tiba berdetak sangat cepat
"Kau tidak akan mati selagi bersamaku" kekeh gavin
"Kau fikir kau dewa?"
"I think yes"
"Kau memang dewa . Dewa iblis" moeza berdecih
"Dewa iblis ini pacarmu " sahut gavin
Moeza memilih diam tak mau melanjutkan ucapan gavin . Jangan harap moeza bisa menang karena untuk seri saja susah

____________________________________

Tbc

Thankyou buat yg vote
Buat yg masih tetep mau baca juga hehe

Possessive Boyfriend (AVAILABLE ON PLAYBOOK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang