Part I - Chapter 2

162 4 0
                                    

PART 1 - DHAULAGIRI
Chapter 2

Ke khatmandu bakal jadi pengalaman pertama kali gw trekking naik gunung setelah terakhir kali gw treking ke alam itu sekitar kelas 2 SMA.

Dulu, waktu gw masih polos dan belum mengenal cinta, kehidupan SMA gw dipenuhi sama kegiatan ekstrakulikuler pramuka. Gw mengecap bangku SMA disebuah kota di propinsi sumatera barat, Namanya Bukittinggi. Kota ini, sesuai dengan namanya, sebagian besar terdiri dari daerah perbukitan dengan tebing tebing terjal dan persawahan di dasar bukit.

Bukit-bukit ini masih asri, ditumbuhi banyak pohon rindang. Kebanyakan pohonnya berfamili dipterocarpae, lauracea, sama pohon pohon lain yang berkayu kuat dengan daerah pertumbuhan yang cocok dengan kondisi tanah bukit barisan. Dulu, gw belum menemukan jatidiri gw sebagai seorang penulis, jadi gw gak pernah kepikiran buat nyari inspirasi dan nulis di alam terbuka, dan jelas penyesalan ini menghantui perasaan gw sekarang.

Salah satu daerah perbukitan yang terkenal adalah "Ngarai Sianok". Ngarai sianok adalah perbukitan yang menjalar dari daerah rumah gw sampe kesekolah gw yang biasanya ditempuh 20 menit menggunakan mobil. Iya letaknya sebenernya deket rumah gw, 5 menit jalan kaki dari rumah gw udah bawa kalian ke atas bukit yang tingginya 500 - 1000 meter dan pilih opsi buat loncat ke bawah yang langsung tembus sama daerah persawahan atau turun lewat tangga yang udah dibangun yang sepanjang jalan turun masih banyak pohonpohon rindang.

Sekolah gw terletak didaerah pinggir kota, jadi dibanding sekolah negeri lain, sekolah gw ini kesan alamnya lebih kerasa karena letaknya paling jauh dari pusat kota dan kondisi alam dan perbukitannya masih terjaga karena letaknya deket banget sama ngarai sianok ini. Tiap pagi, dari rumah, gw harus jalan kaki sekitar 10 menit buat mangkal di tempat dimana bus sekolah biasanya ngambil penumpang buat dijemput dan mengantarkan siswa siswa supaya gak telat sampe disekolah.

Kondisi alam yang masih terjaga ini membuat kegiatan ekstrakulikuler di sekolah gw didominasi dengan ekstrakulikuler yang berbau menjelajah alam. Dan pilihan gw jatuh kepada PRAMUKA. 2 tahun ikut pramuka, karena kelas 3 gw udah gak disini dan bokap harus pindah ke jawa, ngajarin gw banyak hal. Gak terhitung berapa kali gw hiking, camping, survival, belajar tali temali, baris berbaris. Dari halhal inilah mungkin kekuatan otot kaki gw bisa jadi kayak sekarang :(

Sekali lagi, konsekuensi dari pengalaman 2 tahun berkecimpung dalam kegiatan pramuka membuat insting gw tentang halhal berbau keselamatan diri di alam udah lumayan terlatih, seenggaknya sampe setahun setelahnya. Sekarang jangankan insting survival, suhu kamar 27 derajat aja gw udah kedinginan. Dengan kondisi fisik yang termakan usia ini, rendy dengan bodohnya ngerencanain buat treking himalaya yang notabene nya adalah gunung tertinggi, di dunia, bukan tertinggi tingkat kecamatan kayak yang gw lakuin waktu SMA dulu.

"Gw udah beli tiket berangkat, tapi tiket pulangnya belum, jadwalnya bareng sama lu kok"

Malem ini ditanggal 29 April 2017, setelah banyak pertimbangan yang gw olah masak-masak, akhirnya gw membulatkan tekad dan keyakinan buat pergi ke khatmandu. Gw pengen ngerasain lagi sensasi sensasi zaman SMA dulu yang udah hampir 10 tahun gak gw rasain. Gw kabari lisa segera setelah gw booking tiket berangkat.

"Good, ntar tiket pulangnya terserah lu mau ngambil jam berapa, yang penting tanggal 26 kita balik" jawaban lisa yang gw dapet pagi setelah malam sebelumnya gw kabari dia kalau gw udah beli tiket berangkat. Persiapan selesai? Gak, masih jauh dari kata selesai.

Satu hal krusial lagi yang belum selesai dan harus selesai secepat mungkin, Paspor.

Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang