Final Part - Chapter 87

45 0 0
                                    

Final Part
Chapter 87

"Ren bangun...Ren,,," Suara lisa, lembut, dan sedikit hentakan ditubuh gw gw rasakan memasuki alam sadar gw. "Kita udah gak bisa naik jeep lagi, dari sini semua bakal dilakuin jalan kaki."

"Kita dimana lis?" gw yang masih setengah sadar bertanya kepada lisa dengan nada memelas. "Eh tadi kok gw mimpiin lu ya?"

"Mimpiin apa? Itu iler dilap dulu gak bisa?" lisa menjawab sambil memukul sedikit kepala gw. "Lu tuh tidur hampir selama 2 jam perjalanan. Padahal jalanan jelek dan berbatu tapi bisa-bisanya lu tidur heran. Cepet beres-beres, vivi sama budi udah turun duluan"

"Apa yang mau diberesin? Gw tinggal ngambil tas doang itu dibelakang" gw menjawab sambil sedikit mengusap-ngusap wajah. "Wah kita sudah dihutan sekarang. Kok gak bisa lanjut sih?"

"Didepan lagi ada pohon tumbang, tadi ada warga yang bilang ke sisupir waktu kita selesai daftar di nayapool" lisa menjawab sambil merapikan beberapa sampah makanan yang ada didekat dia."tadi lu udah dibantu registrasi sama vivi dan budi"

"Oke" gw jawab singkat. "Yuk turun?"

"Yakin kan gak ada yang ketinggalan?" lisa menyakinkan gw dengan muka serius. "Handphone mana handphone?"

"Ada dikantong celana, lisa" gw menjawab. "Gw kan ketiduran dari tadi gak mainin hape. Ini kamera juga masih gw kalungin"

"Jaket cukup tebel?" lisa tiba-tiba meraba-raba jaket yang gw pake. Hari ini untuk setelan trecking gw pake celana jogger barsaku banyak berwarna orange , jaket hoodie putih ditambah jaket parasut waterproof dan windproof, sepatu boots berwarna kekuningan, dan sarung tangan berwrna hitam serta penutup kepala yang gw simpan disaku. "Nanti malem suhu bakal dingin banget, makin tinggi kita naik, air juga bakal makin dingin. Gw sama vivi udah berencana gak mandi selama 4 hari kedepan"

"Dih dih gak usah raba-raba juga" gw dengan refleks menghindari rabaaan lisa. Mendengar perkataan lisa gw langsung mengecek suhu di handphone dan terlihat kalau suhu sekarang sekitar 15 derjat celcius. "Cukup kok segini dari tadi gw gak ngerasa dingin sama sekali. Lu cukup segitu jaketnya? Sini coba gw pegang dulu."
"GAK USAH PEGANG-PEGANG GW" lisa teriak dan plak, menampar wajah gw, sakit sih, sedikit. "Segini udah cukup, gw gak butuh kehangatan lain, didalem jaket super tebal ini gw udah pake jaket tipis juga"

"Gak usah ngegas gitu juga, lu boleh tadi megang-megang gw" gw jawab sambil mengusap tempat tamparan lisa mendarat. "Ya udah yuk turun"

"Yuk" lisa menjawab "tuh bisman, vivi, sama budi udah nungguin kita"

Benar kata lisa. Diluar, bisman dan yang lain sudah menunggu gw dan dia. Setelah mengucapkan terimakasih kepada supir jeep yang sekarang harus putar arah untuk kembali ke Nayapool, lisa dan gw segera menghampiri bisman, yang sedang duduk di undakan batu ditepi jalan setapak. Vivi dan budi berada tidak jauh dan keliatan sedang ngobrol sambil mengambil beberapa foto.

"Disini gak ada jaringan ya" lisa tiba-tiba bergumam.

"Dari kemaren juga hape gw gak ada jaringan sih" gw jawab singkat. "Jadi gw gak terlalu mikirin kearah sana"

"Where we are going now?" lisa berkata ke bisman yang sekarang menyadari kehadiran kami. "We just go straight right?"

"Yes, we will go straight now" Bisman menjawab sambil tersenyum. "I will guide and walk infront of you guys, is it okay?"

"Okay" lisa menjawab. "But i cant walk fast as all you guys can do. Gw gak bisa cepet-cepet ren, gw takut cuma bakal ngeganggu diperjalanan ini aja karena target waktu gak tercapai"

"Is it too dangerous too walk alone?" gw bertanya ke bisman. "In case me and lisa is left behind, can we just find the way to get to you?"

"It safe, but i cant guarantee our safety if we stay in the forest at night" bisman menjawab dengan nada tenang. "There is too much unsure things here in the night, i even never track and choose to stay at nearest village when the night is come, but sure the way to go to nearest village is clear"

"Maap" lisa tiba-tiba melirik kearah gw dengan mata berkaca-kaca. "Gw cuma butuh temen buat jalan dibelakang dan gak tergesa-gesa, gw takut kalau gw paksain rencana kita untuk sampe poonhill malah batal sama sekali"

"Pada ngumpul ngapain?" vivi dan budi datang menghampiri gw yang sedang berdiskusi dengan lisa dan bisman. "Yuk kita mulai jalan, udaranya seger banget disini, gw seneeeng"

Setelah mendengar perkataan vivi, gw baru sadar kalau benar udara sekarang terlalu segar untuk tidak dihirup. Suara kicauan burung, rimbunan pohon, suasana sepi khas pegunungan ada disekitar gw sekarang. Jalan setapak yang masih bisa dilalui tempat gw dan yang lain duduk sekarang terlihat sepi. Gw gak tau pasti kondisi Nayapool tadi karena gw tertidur tapi yang jelas sekarang gw benar-benar ada di alam.

"Lisa gak bisa jalan cepet-cepet katanya" gw menjelaskan situasi ke vivi dan budi yang baru bergabung. "Semisal kalian berdua duluan aja sama bisman gimana? Gw nyusul dibelakang nemenin lisa."

"Yaaah, kita gak barengan aja?" vivi memelas. "Jangan misah-misah dong nanti ada apa-apa"

"Waktu kita mepet vi" budi menjelaskan. "Gw ngerti situasi sekarang, waktu kita cuma 4 hari dan kita gak bisa treacking malam. Sore ini, menurut obrolan lisa tadi dimobil, kita harus bisa sampai Uleri, desa yang jadi tempat bermalam kita. Jarak dari sini ke uleri sekitar 6 jam perjalanan jalan kaki, kalau kita gak cepet, semua waktu bakal molor dan kita terancam bermalam di jalur track, dan itu kata Bisman bahaya."

"Nah itu dia masalah kita sekarang" lisa akhirnya mengeluarkan kata-kata. "Hari ke-4 pagi kita akan sampai poonhill, terus pulang lagi ke Nayapool dengan rute yang berbeda. Kita dikejer waktu"

"You guys look so worry" bisman seperti menyimak diskusi yang gw dan yang lain lakukan, walaupun gw tahu pasti kalau dia pasti gak ngerti sama sekali. "I will never let anything bad happen to you guys, so if lisa cant walk fast, me, budi, and vivi will still open the track for you, this is important because we have to know if something happen in the track, rendy and lisa will track behind us, walk slowly. This is sounds good, right?"

"I agree with you" gw menjawab. "Budi have an map in case we are lost, so its better for him to stay with you, opening the line"

"Yes, i am agree with rendy too" budi menjawab. "Gw didepan ren, buka jalan bareng bisman, vivi ikut gw aja. Lu dibelakang temenin lisa dan pastiin dia gak kenapa-napa"

"Ya mending kayak gitu" vivi menjawab singkat.

"Lis?" sekarang tinggal suara lisa yang belum keluar sama sekali. "Lu gak apa paa kan kalau harus jalan dibelakang, bareng gw?"

Dan lisa tanpa berkata-apa langsung merangkul tangan gw dan menelungkupkan wajah dibahu lapisan jaket waterproof yang gw pake.

"So the adventure begin now" bisman mulai melangkahkan kaki melanjutkan perjalanan menuju uleri, hari ini.

Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang