Part I - Chapter 12

76 1 0
                                    

Happy birthday to you..
Happy birthday to you...

Gw lagi disebuah ruangan. Ruangan ini penuh sama layar komputer dan kursi didepannya dengan jumlah puluhan pasang saling berhadapan. Dipinggir pinggir ruangan ada beberapa lemari yang penuh sama dokumen bermap biru. Antara ruangan ini dengan koridor luar cuma dibatasi sama kaca bening tipis. Ditengah ruangan ini gw liat orang orang berkumpul, beberapa dari mereka memakai aksesoris ulang tahun berupa topi dan beberapa bawa terompet dan balon.

Sayup sayup gw denger dari kerumunan itu seseorang menyanyikan lagu ulang tahun, dan sayup sayup gw denger nama bibi disebut dinyanyian tersebut. Bibi ulang tahun? Gw dimana?

Gw yang penasaran mulai mendekat kearah kerumunan, kerinduan akan bibi mempercepat langkah kaki gw buat menuju kerumunan tersebut. Dan dibelakang kerumunan tertulis dekorasi khas ulang tahun yang jelas banget gw tau nama siapa yang ada didekorasi itu, nama bibi.

Happy birthday bianca...
Happy birthday to you...
Yeee...
Tiup lilinnya bii..

Seorang cewek, rambut digerai dengan tinggi 10 cm lebih tinggi daripada tinggi gw, berdiri ditengah kerumunan sambil membawa kue ulang tahun yang didominasi cream coklat dengan lilin membentuk angka 25 ditengahnya. 

"Make a wish dulu ya jangan lupa"cewek tadi ngomong, agak sedikit teriak supaya kerumunan lain bisa denger, disambut sama gumaman yang lain yang bilang "iya bi, iya"

Cewek itu gak sendiri, dia didampingi sama seorang cowok rambut slick back undercut disisir klimis belah pinggir. Cowok ini keliatan antusias banget. Beberapa orang lain mengelilingi mereka sambil mendokumentasikan momen ini. Mereka semua memakai seragam yang sama, hitam putih, seragam ala kantoran dengan dandanan necis yang jarang banget gw lakuin dikantor.

"Iya bi, make a wish dulu yah" si cowok untuk pertama kali gw denger suaranya. Suaranya kedengeran suara gentelmen banget dan sekarang disambut sama suara "cie" dari kerumunan yang didominasi sama cewek cewek kantoran ini.

Dan dihadapan merekalah gw liat seorang cewek, cewek yang rambutnya mulai memanjang setelah sebelumnya dipotong pendek. Cewek ini pakai rok kerja hitam selutut dengan kemeja putih dan sepatu pentofel cewek warna krem. Keliatan elegan dan dewasa dari terakhir kali gw liat. Tapi kacamatanya masih sama, kacamata yang sama menyiratkan pandangan yang selama 4 bulan bertemu berhasil menyeret gw kedalam pesonanya. Cewek ini, cewek dengan perasaan terhalus yang pernah gw kenal, keliatan terharu dengan surprise yang sedang dilakukan. Dan dari suara nya gak bisa gw pungkiri lagi kalau dia adalah Bibi.

"Iyaa" bibi ngejawab sambil mulai ancang-ancang buat berdoa. Gw berdiri dibelakang kerumunan cuma bisa menyaksikan semuanya dan kayaknya gak ada yang sadar sama keberadaan gw disini.

"Tiup lilinnya sekarang ya" sicowok tadi ngambil kue dari tangan si cewek ditengah dan melangkah lebih deket ke arah bibi sambil ngomong dan mengelus elus rambutnya. Bibi yang dengan antusias menyambut kue tersebut tanpa basa basi meniup lilin tersebut dan segera disambut oleh tepuk tangan dari arah kerumunan.

"Yeee, selamat ya bi..."

Satu persatu mereka datang menghampiri bibi buat mengucapkan selamat. Gw yang berdiri dipinggir ruangan bingung harus gimana, ini pertama kali gw liat bibi setelah berbulan bulan, gw rindu, rindu banget. Gw liat dari jauh bibi dirangkul sama cowok yang tadi bawa kue ulang tahun dan hati gw hancur.

"Bi..."

Gak tau dapet keberanian darimana, tibatiba dari mulut gw keluar suara manggil bibi. Semua aktifitas mendadak berenti dan semua pandangan mulai mengarah ke arah gw, mengarah ke arah gw yang cuma seorang lakilaki yang keberadaannya tidak diharapkan disana.

"Rendoii" bibi ngejawab, dengan suara nya yang gw kenal banget dan gw rindukan banget selama beberapa bulan terakhir. Dan dia keliatan kaget.

"Iya bi ini aku" gw ngejawab.

"Kamu ngapain disini" bibi nanya, dan pandangan orang orang mulai berubah, mereka keliatan marah dan mendadak mendekat kearah gw. dalam sekejap suasana berubah gelap.

"Kamu ngapain disini rendy"

Semua berlangsung begitu cepat. orangorang yang tadi gw liat mendadak hilang, digantikan sama banyak makhluk seram yang berdandan ala pria dan wanita kolonial zaman belanda. Beberapa dari mereka menjulurkan tangan tangan gak berbentuk dan mulai mengerumuni gw.

Gw panik sepanik paniknya, beberapa dari mereka mengeluarkan suara melengking dan beberapa yang sudah mendekat ke arah gw mulai menampakkan wujud asli mereka, tepat didepan gw berdiri seorang wanita berambut panjang separoh wajah bagian kanan hancur dengan mata sewarna merah darah memakai topi dan dress zaman kolonial tersenyum sambil berkata

"Kamu ngapain disini rendy"

Nafas gw sesak, semakin banyak jumlah mereka mendekat dan tangan si cewek kolonial tadi udah berhasil mencekik leher gw, diikuti tangan tangan lain. Gw gak kuat, bau bau busuk mulai tercium dari arah mereka dan masuk ke hidung gw.

"Rendoi tolong aku"

Disana, diujung sebelah sana gw liat bibi masih berdiri. Bibi lagi didekati oleh seorang nenek tua belanda yang melayang dan sebentar lagi bibi bakal ada dijangkauan nenek tua tersebut.

"Rendoi tolong" bibi nangis, bibi butuh bantuan gw. Tapi posisi gw juga terjepit, kerumunan yang mengerumuni gw mulai mengeluarkan suara tawa kemenangan karena tau posisi gw udah gak mungkin buat lepas dari mereka.

Gw harus nolongin bibi. Gw kumpulkan semua tenaga gw yang ada dan gw lawan semua tawa cemooh dari kerumunan hantu ini dengan tekad kalau gw bisa lepas dari mereka. Ketika pegangan mulai meregang gw dorong mereka sekuat tenaga dan berlari ke arah bibi buat nolongin dia.

"Rendy tolong"

Tapi gw telat. Bibi udah gak ada. Perasaan gw hancur. Mengingat semua kesalahan yang udah gw lakuin bikin gw langsung terduduk dan gak tau lagi harus gimana.

ketika gw coba buat berdiri, gw liat kondisi sekeliling gw udah berubah. Kerumunan pria wanita belanda udah gak ada, suasana gelap berganti menjadi suasana khas pemakaman. Ditempat ini banyak makam makam belanda berjejer yang kadang diselingi dengan patung malaikat perempuan bersayap. Iya, Gw lagi ada dipemakaman kuno belanda dan didepan gw ada batu nisan dengan tulisan

C.J.J BAUER
GEB: 1 APRIL 1866
OVERL: 11 APRIL 1914

Cerita Kita Untuk Selamanya 2 : Harpocrates [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang