Sembilan - bertemu mantan

28.3K 2K 10
                                    

"Mhyra buruan dongs, keburu sore nih. Keburu pak Soleh jemput bos gue.” Geram sekali melihat gadis itu sudah beberapa kali berganti pakaian, memutar tubuhnya di depan cermin. namun ia merasa belum ada yang cocok.

“Gimana kalo yang ini cocok gak? Bagus ga? Apa gue keliatan gendut?” pertanyaan yang entah sudah keberapa yang terus saja ia ulangi, mencoba pakaian yang satu kemudian berganti lagi, coba lagi ganti lagi. Lelah hayati nunggunya, Aya aja hanya cukup ku dandani sekali sudah ready.

“Udah itu aja, itu yang paling cocok.” mengenakan kemeja putih dan luaran denim biru plus celana pendek. ia menunjukan gaya  pamungkasnya dan itu tandanya selesai. yups selesai urusan outfit yang ia pakai hari ini. 

heuuuff, hembusan nafas lega keluar dari mulutku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

heuuuff, hembusan nafas lega keluar dari mulutku. hampir 1 jam nunggu Mhyra bolak - balik ganti baju. Aku sih tak terlalu memikirkan penampilan, tiban ke mall doang mah gak mesti dandan paripurna, kemeja flanel sama celana jeans cukup. 

penampilan Riani 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

penampilan Riani 

"Udah kan? Yuk ah ga sabar belanjain uang si bapak. pak Soleh udah stanby noh depan rumah lu" ajakku. berjalan menuruni anak tangga menggendong Aya.

"Ocee.." sahut Mhyra yang sedang memilih tas, selanjutnya mengekor di belakangku.

***

"Mbak Riani saya jemput bapak dulu yah, nanti keburu macet. Kalau sudah belanjanya kabari saya saja." Pamit pak Soleh, yang sudah mengantarkan kami ke Grand Indonesia yang merupakan salah satu mall terbesar di Jakarta.

"Iya pak, oh iya titip pesen buat bapak buat kirim pesan ke saya apa aja kebutuhan dia yang harus saya beli." aku lupa tidak menanyakannya tadi pagi. saking senangnya megang kartu yang dikasih si bapak. bukan uang tunai tapi kartu, hahaha bisa belanja sepuasnya kitaahh.

mobil Hitam itu bergerak meinggalkan lobby mall.
ku susuri mall, menuntun Aya. lelah juga kalau harus gendong terus. 

"Enak banget yah bu, udah kaya nyonya aja sekarang pergi kemana - mana di anter supir." sindir gadis di sebelahku.

Siap Pak Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang