Hati-hati takut cape baca part ini soalnya lumayan panjang, yuk tarik nafas dulu 😤😤
Jangan lupa buat di hembuskan 😥
Kamu gak akan kuat nahan nafas, itu tuh berat---
*Author povMhyra yang melihat aura Riani yang berbeda pagi ini lantas bertanya apa yang terjadi, dengan pedenya Riani menunjukkan pesan Tama pada sahabatnya itu. Mhyra ikut senang akan kabar itu, ia menyarankan Riani untuk coba kembali mendekati teman kakaknya itu.
Riani masih enggan untuk meyakinkan hatinya untuk berjuang, karena ia takut jika sikap Tama yang kembali baik hanya untuk memperbaiki hubungan mereka. Ia masih berspekulasi jika Tama masih mencintai mantannya itu.Riani tak mau terlalu percaya diri, ia takut yang ada malah kecewa di kemudian hari. Ia jadi memikirkan pertanyaan yang Tama tanyakan saat mereka menunggu makanan datang. Itu penawaran menjadi pembantunya lagi atau menjadi istrinya, tapi rasanya tidak akan mungkin pria itu memintanya untuk menjadi istrinya. Bilang cinta saja ia sampai di usir bagaimana ia tanyakan pertanyaan itu. Ahh gak mungkin di usir juga sih, kan dia gak tinggal disana lagi.
Pagi ini Riani berencana untuk menghubungi ke rumah ibu kosnya dulu, berharap masih ada kamar kosong disana. Ia malas jika harus di berada di lingkungan baru, setidaknya disana sudah ada warteg langganan, bakso mamang GGS dan ibu kos yang super super deh. Kabar baik itu datang, katanya masih ada 2 kamar yang kosong. Langsung saja ia mengabari Mhyra akan kepindahannya. Awalnya Mhyra merasa kesal karena Riani mengatakannya dengan mendadak tapi akhirnya ia menerima dan langsung laporan pada tante Aryani.
Tante Aryani juga merasa keberatan jika aku harus pindah, tapi setelah ku jelaskan alasannya ia mengerti.Pukul 10 Mhyra dan Tyo membantu kepindahan Riani.
Riani hanya membawa tas dan koper. Lagian tadi ibu kos bilang gak usah bawa barang banyak-banyak karena kemarin ada yang pindahan dan barang-barangnya tidak di bawa, nasib baik memang.***
Saat ini mereka sudah berada di kosan nomor 7, letaknya itu hanya sebelahan sama kamarnya yang dulu. Mhyra dan Tyo sedang berbaring sedangkan Riani sibuk memasak mie. Hanya makanan ini yang bisa ia tawarkan, mie tersebut di sajikan di panci magicom. Ya maklumin aja ternyata peralatan makan tidak ada disini, sendokpun kami pinjam dari ibu kos.
***
Sore hari Tama berkunjung kerumah Mhyra bersama Aya. Ia mencari Riani namun tak menemukannya dan yang lebih mengagetkan bi Asih bilang Riani sudah tak tinggal disana. Maklum saja saat itu pemilik rumah sedang tidak di tempat katanya sedang arisan bersama keluarga besarnya.
Kekecewaan terlihat jelas di wajahnya, baru saja ia hendak mengajak Riani nonton film padahal ia sudah pesan tiket sejak pagi tapi apa daya jika yang mau diajak malah gak ada.
Di halaman rumah Mhyra mereka bertemu, Tama dan Mhyra. Tyo langsung pulang ke apartemennya. Tama menanyakan Riani pindah kemana, dengan jailnya bukannya menjawab Mhyra malah asik menggoda Tama.
"Ciee ada apa nih nyariin Ian?" Sambil memicingkan mata.
"Ya mau ketemu aja, dimana alamatnya? Kok mau pindah gak kasih kabar." Ucapnya.
"Lah emang mas siapanya Ian harus laporan segala, wong aku aja temennya baru tau pas pagi dia mau pindah."
Tama terlihat kikuk, ia mencoba mengalihkan agar Mhyra tak berpikir macam-macam.
"Ya semalem dia bilang mau mandiri, tapi gak harus besoknya langsung pindah kan."Mhyra tertawa, ia mengejek masnya yang terlihat kesal. Mhyra merasa senang sepertinya dugaannya akan Tama yang mulai menyukai sahabatnya tidak salah.
"Udah mas samperin aja sana, masih di kosan yang lama cuma beda kamar aja sekarang di kamar no 7." Mhyra berjalan memasuki rumahnya. Tama yang mendapatkan informasi secara cuma-cuma itu langsung bergegas menuju mobilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Siap Pak Boss [Complete]
ChickLittentang dua orang yang bertolak belakang. Riani, gadis yang hanya ingin menjalani hidupnya dengan santai dan tenang. karena tentang bagaiman kehidupannya hanya dia yang tahu. dan Pratama, pria tampan dengan karirnya cemerlang, dingin dan perfeksion...