satu - Dyanadra Riani

87.9K 3K 112
                                    

------
*Riani Pov

"Ya iyalah istrinya minta cerai. Mamam tuh istri muda yang gak tahu diri, ngelunjak banget sumpah. kalau gue ada di posisi Rara pasti udah gue sebar tuh kabar tentang aksi tikung menikung lakinya." Sesekali ku masukan keripik pisang ke mulut manis ini. ku gerakkan kaos longgar yang sedang ku kenakan untuk mendapat hawa sejuk setelah berpanas – panas hati baca cerita wattpad hari ini tentang aksi tikung menikung dalam rumah tangga seperti di FTV salah satu stasiun TV yang isinya istri/suami teraniaya mertua.

Sedikit banyak aku tahu perkembangan persinetronan Indonesia melalui TV ibu kos tercintah. Dia selalu menonton FTV semacam itu kalau pas aku lagi minta makan karena kepepet uang makan dipakai bayar kosan. Ya nasib anak rantau, kalau ga sedia Oky jelly drink penunda lapar yaa Promaag biar lambung tetep sehat. Haha

Aku masih bergulat dengan kasur lipat, berbaring diatasnya dengan memegang hp di tangan kanan.

"Wooyy sadar neng, jangan kebanyakan tinggal di dunia orange, dunia hijau sama drakor. Inget skripsi woy, molor lulus baru nyaho lu" ucap gadis bertubuh tinggi dan berisi tapi proposional. Sudah berpakaian rapi dengan membawa print out proposal skripsinya berjalan menuju pintu dan pergi menuju kampus.

Dia adalah Mhyra Agustina Wijaya. Si gadis bertubuh tinggi dan badan berisi. Dia sahabat karibku, orangnya ceria tapi gampang kesinggung colek dikit  tangan melayang. Tapi setelah punya pacar jadi agak jinak sih. Haha

Dia yang bobo bareng alias ngekos bareng selama menempuh 7 semester ini, dia ini anak orang berada papanya mewarisi perhotelan yang sudah memiliki banyak cabang, tapi ia memilih kuliah di tempat biasa sepertiku. Walaupun kampusku termasuk kampus kenamaan di ibu kota tapi itu untuk rakyat biasa macam aku. Masih banyak kampus buat kalangan elit di kota metropolitan ini. Alasan dia Cuma pengen belajar mandiri dan cari suasana baru. Kan aneh, udah hidup enak malah mau hidup susah ngekos di kosan sempit begini padahal dia bisa sewa apartemen. Di antara semua teman di kampus hanya aku yang tau siapa dia sebenarnya, alasannya klise gak mau media tau. Halah akal – akalan dia doang paling.

Eh iya Aku lupa belum memperkenalkan diri pada kalian. Namaku Dyanadra Riani, panggil saja Riani atau Ian. Tapi aku lebih suka di panggil Ian, terdegar macho – macho gimana gitu hehe, aku tidak suka orang memanggil nama depanku. Aku anak rantau asal Lembang – Bandung. Kata orang aku manis, Aku tidak bohong buktinya dosen tua maupun muda sangat gencar mencariku, sebenarnya alasan tugas kuliah sih, hehe. Rambutku ikal bergelombang yang panjangnya setengah punggung ku warnai coklat terang, ya kaya Yerin G-Friend gitu lah.

Saat ini statusku sebagai mahasiswa Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) jurusan Pendidikan luar sekolah (PLS) semester 7 kampus ternama di Ibu Kota.

Sebenarnya menjadi mahasiswa bukan atas dasar keinginanku, tapi hanya karena bisikan teman – teman semasa SMA, dalam hal memilih jurusan pun sama yaitu atas dasar rekomendasi teman katanya peminatnya sedikit biasanya peluang masuknya besar, maklum saat itu aku daftar melalui jalur rapot atau SNMPTN.

Semasa sekolah aku termasuk siswi yang pandai, namaku selalu bertengger posisi 6 peringkat satu angkatan. Namun melihat kondisi keluarga, sebenarnya aku ragu untuk melanjutkan pendidikan. Sesuai dugaan aku masuk dengan mudah kampus pilihanku karena tidak ada persaingan ketat ketika memilih jurusan sesama siswa lain di sekolahku. Banyak yang bilang jika memilih jurusan saat daftar SNMPTN pilihlah jurusan yang tidak banyak dipilih teman kalian, karena kalian harus bersaing dengan mereka terlebih dahulu sebelum bersaing tingkat nasional. Entahlah aku tak paham dengan sistem penerimaannya, toh temanku yang selalu peringkat 3 satu angkatan nyatanya ia tak mendapat kesempatan sepertiku, malah ada siswa yang biasa saja keterima jalur SNMPTN. Satu yang ku percaya, bahwa nasib bejo seseorang. Niat awalku setelah sebelumnya lulus KULI – AH dengan terpaksa berubah menjadi KULIAH.

Siap Pak Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang