Tahun telah berganti, Aya sudah berusia tiga tahun. Ia semakin menggemaskan saat ini, sudah pandai bicara, hal yang sangat disukainya yaitu menari. Mungkin ini juga pengaruh dari kegiatanku yang setiap pagi memutar video kpop.
Setelah sebulan menikah, mas Tama mencarikan asisten rumah tangga. Ia bilang, aku terlalu sibuk mengurus rumah. Karena jadwalku mengerjakan pekerjaan rumah seperti saat aku bekerja dulu.
Setiap setelah Aya tidur aku mencuci pakaian, mencuci piring dan sebagainya. Ia merasa di abaikan olehku, ya tau kan kalau habis mengerjakan itu semua pasti ingin langsung istirahat. Tapi suamiku ini benar-benar manja. Malam hari ia masih ingin di temani ketika harus memeriksa dokumen terkadang sampai larut malam, setelah itu pengennya di kelonin. Padahal ketika ia sendiri sibuk dengan kertas dan laptopnya, akunya di kacangain. Pengennya tuh istirahat malah waktuku terbuang percuma buat nungguin dia. Sampai aku sering mengeluh kepadanya, dan akhirnya ia mencarikan seseorang untuk membantuku mengurus rumah, ya walaupun tidak tinggal disini. Jam kerja bi Ani mulai jam 7 sampai jam 5. Alasan dia cari asisten rumah tangga biar aku gak beralasan cepek lah apa lah kalau pas nemenin dia, padahal kalau sudah merasa kantuk, aku langsung tenggelam di bawah selimut. HahaSudah hampir satu tahun kami menikah, namun tidak ada tanda-tanda aku hamil. Padahal aku tidak menggunakan alat kontrasepsi sejak kami menikah. Kalian tahu rasanya? Ahh sudahlah.
Walaupun mas Tama tidak mempermasalahkan hal itu karena sebenarnya keluarga kita sudah lengkap. Namun tetap saja sebagai wanita biasa aku ingin merasakan mengandung anak sendiri.
Tiga bulan pertama pernikahan, maminya Tyo yang mulai nyinyirin aku mulu. Di bilang apalah apalah, ia mulai kembali seperti dulu.
Ahh makin stres kan jadinya, Gimana mau hamil coba. Untung Mama mertuaku tak pernah komplain apa-apa padaku, ia justru membantu. Menyuruhku untuk konsul ke dokter kandungan, menyuruhku menjaga pola makan dan lainnya. Rasanya bahagia sekali memiliki sosok mama yang selama ini aku rindukan.Namun saat ini ku coba untuk menutup telinga, terserah mereka mau berkata apa. Terkadang kita harus bersikap masa bodo akan kicauan-kicauan durjana. Yang cuma bisa menghakimi, tanpa tau bagaimana rasanya menjadi kita.
***
Saat ini sahabatku Mhrya sedang berada di negeri sakura untuk pemotretan. Ia bilang ia ingin menjadi model, sejak acara wisuda ia melakukan diet ketat. Ia melakukan itu semua agar ia bisa terus berada di sisi Tyo. Pada akhirnya lebih sibuk Mhrya, ia saat ini menjadi BA dari beberapa produk, seperti produk kecantikan Zahra cosmetic, produk tas dan sepatu brand ternama. Belum lagi pemotretan untuk beberapa majalah. Sekarang ia menjadi super sibuk, bahkan Tyo saja sering mengeluh. Mhrya menemukan dunianya, kata tante Aryani sih sejak kecil Mhrya sangat suka berpose, hanya karena saat SMA ia berada di lingkungan yang kurang baik maka papanya Mhrya memutuskan agar anaknya kuliah di jurusan sosial dan kampus biasa agar anaknya mampu belajar mengenai makna hidup.
***
Pagi ini malas sekali melihat wajah mas Tama, bagaimana tidak? Semalam ia pulang tengah malam, di tambah wangi pakainnya berbeda dari biasanya, wangi-wangi cherry gitu. Aku sampai gelisah semalam, mau marah-marah eh dia langsung tidur. Kan makin kesel jadinya.
Tau gak sih paniknya aku semalam kaya apa, udah gak ngabarin lembur, di telpon juga gak bisa. Aku kan jadi mikir yang enggak-enggak.Ku pakai jurus andalan perempuan, diam seribu bahasa. Walaupun jawab ya seadanya. Intinya ngajak perang dingin deh. Sejak bangun tidur aku mendiamkannya, ku siapkan pakainnya kemudian keluar dari kamar menuju tempat cuci.
"Bi Ani, Ian mana?" Teriak mas Tama terdengar sampai tempat ku berdiri.
"Bu Ian sedang cuci pakaian pak." Jawab bi Ani.
"Itu kan tugas bibi, suruh Ian ke meja makan bi." Ku dengar pembicaraan mereka. Ih manja banget deh punya laki. Gimana kalo aku gak ada coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap Pak Boss [Complete]
ChickLittentang dua orang yang bertolak belakang. Riani, gadis yang hanya ingin menjalani hidupnya dengan santai dan tenang. karena tentang bagaiman kehidupannya hanya dia yang tahu. dan Pratama, pria tampan dengan karirnya cemerlang, dingin dan perfeksion...