*Riani Pov
Setelah kesalahpahaman tadi, disinilah ku berada. Di tukang bakso GGS (Gurih-gurih Sedap) depan gang yang sudah menjadi langgananku sejak tinggal di kosan. Mamang baksonya buka sampai jam 12 malem, pas banget kan kalau lagi laper malem-malem tinggal calling si mamang.
Tapi berhubung situasi saat ini belum memungkinkan jadi ga bisa minta si mamang anter ke kosan.Duduk di bangku deretan paling pojok aku pesan menu favorit mie ayam bakso, kali ini pake baso super mercon. Bodo dah urusan perut melilit belakangan, yang penting mood yang ancur ini sedikit terlupakan.
"Bapak gak pesen?"
Tanyaku dengan nada sinis"Saya sudah makan di kantor"
JawabnyaKrrruuyyyukkk
"Waah suara ayam siapa tuh malem-malem gini bunyi" lirikku menuju perutnya.
Seseorang di sebrang sana memegang perutnya."Shiit, mas saya pesen bakso 1"
Pria itu melambaikan tangan pada mamang GGS."Anaknya ga dibeliin pak? Itu dia cuma makan pas siang loh, di kosan cuma nyemilin kripik doang" sarkasku.
Pria itu pun menuju mas GGS untuk memesankan bakso untuk Aya, entahlah apa yang dia bicarakan pada mamang GGS sepertinya dia sedang memerintah mamang GGS, ah sudahlah peduli amat sama apa yang bicarain.
Aya mencoba untuk turun dari bangkunya, aku yang melihatnya segera bangkit untuk membantu Aya."Kenapa ko Aya turun?"
Tanyaku tak lupa dengan senyum sejuta watt, entah kenapa di depan anak ini aku lupa sama apa yang dilakuin bapaknya di kosanku."Aya, ama ba an ja" maksudnya Aya, sama mbak ian aja.
"Yaudah ayo duduk deket mbak" ku dudukan Aya disamping ku.
Pria itu menghampiri kami, mungkin sudah selesai urusannya sama si mamang.
"Loh ko Aya malah duduk di situ? Sini sama papa"
Pintanya tapi ekspresinya bukan dengan ekspresi membujuk anaknya malah terkesan memerintah."Aya, au ama ba an " kedua alis pria di depanku bergerak menunjukkan raut bingung.
"Maksudnya Aya mau sama mbak Ian " Berusaha menjelaskan apa maksud Aya tanpa mau menatap mata pria itu.
Pria di depanku ber-Oh ria.
"Oh iya soal yang tadi...""Ntar aja, mamang asisten udah otw nganterin pesanan tuh"
Potongku, aku tak mau membahas masalah satu jam yang lalu, mood bisa makin terjun bebas bisa-bisa aku maki dia dengan keadaan lapar begini.Mamang asisten GGS meletakan pesanan kami, aku mengambil mangkuk milik Aya terlebih dahulu, ku potong bakso di mangkuk Aya kecil-kecil agar ia mudah memakannya. Ku letakkan mangkuk itu di hadapan Aya.
"Berdoa dulu yah sayang. Yuk ikutin mbak" Aya menoleh kearahku, ia mengikuti mengangkat kedua tangan dan ikut mengucapkan doa dengan bahasanya yang seperti komat kamit, yaah namanya anak umur 2 tahun.
Tak kepedulikan pria dihadapkanku yang seperti tertegun.
"Mamang asisten teh manis angetnya 3 yah" teriaku
Ku ambil tisu, mengelap berkali-kali keringat dan juga air mata yang terus keluar. Bakso Merconnya mamang GGS emang super sekali.
Pria di hadapanku sesekali melirikku sambil meringis ngeri liat ekspresiku yang seperti orang kelaparan.
Mie ayam bakso mercon ku sudah tak bersisa. Nah sekarang moodku sudah sedikit terobati.
"Bapak harus tanggung jawab, sudah mengusik ketentraman dan bikin image saja jelek hari ini" ucapku sambil sesekali menyedot teh manis meredakan panasnya mulut ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Siap Pak Boss [Complete]
Literatura Femininatentang dua orang yang bertolak belakang. Riani, gadis yang hanya ingin menjalani hidupnya dengan santai dan tenang. karena tentang bagaiman kehidupannya hanya dia yang tahu. dan Pratama, pria tampan dengan karirnya cemerlang, dingin dan perfeksion...