"Do, gue nemuin ini di kamar Tyara pas kemaren main ke rumahnya. Gue harap ini bisa ngejawab pertanyaan lo." Renaldo menghentikan kegiatannya sebentar dan menoleh ke arah rekan kerjanya, Nathan.
Renaldo menatap buku catatan yang dihias sedemikian rupa hingga terlihat menarik. Tangannya terulur untuk mengambil buku catatan itu dari tangan Nathan.
"Gue rasa itu diary," ucap Nathan perlahan yang membuat Renaldo bimbang.
Ia ingin membuka buku catatan itu, membaca dan memahami pertanyaan yang selalu ada di benaknya akhir-akhir ini.
"Tyara marah nggak kalau gue buka buku ini?" Tanya Renaldo sambil menelusuri setiap jengkal buku catatan itu.
"Gue rasa dia nggak bakal marah, karena disini tertulis 'untuk Renaldo...'" Nathan menepuk pundak Renaldo dan berjalan menjauhi ruang kerja Renaldo. Nathan tetap tersenyum untuk menyembunyikan perasaannya, dia tidak mau mengakui bahwa di dalam hatinya masih terukir manis nama Tyara.
"Nathan!" Langkah Nathan terhenti. Ia menoleh ke arah belakang dan menemukan Renaldo sedang menatapnya penuh terima kasih.
"Makasih banyak." Renaldo berterima kasih dengan tulus.
"Lo tau Tyara dimana, Than?"
Nathan menggeleng perlahan dan tersenyum miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegy
ChickLitNatyara dan Renaldo mencintai kopi. Namun elegi dan kopi selalu menjadi hal yang berdampingan, dimana ada hal yang menyakitkan selalu ada hal yang pahit. Ketika mereka sadar akan perasaan mereka, mungkinkah rasa cinta mereka sama seperti kecintaan...