a/n
Akhirnya setelah edit berkali-kali, walaupun masih ga pede.ps. sebenernya nyuri jam pelajaran.
-----Aldo menatap gitarnya pilu, gitar selalu mengingatkannya pada seseorang yang tidak dapat ia raih tetapi selalu ada di genggaman tangannya.
Natyara.
Setelah meminta giliran tampil kepada stage manager kafe tersebut, Aldo mengambil gitar akustik dan mencoba menyetem gitar tersebut.
"Hai, selamat malam."
Beberapa pengunjung kafe tersebut sontak menoleh ke arah Aldo dan menahan nafasnya. Bagaimana tidak, seorang Renaldo akan bernyanyi di hadapan mereka secara langsung setelah lama menghilang dari dunia musik tanpa pemberitaan apapun selain bandnya tidak akan tampi lagi di dunia industri musik entah sampai kapan.
"Malam ini saya akan menyanyikan lagu dari Ed Sheeran, Lego House. Eer, saya rasa lagu ini menggambarkan perasaan saya untuk seseorang yang saya cintai tapi pernah saya lukai. Sejujurnya, saya berharap gadis itu akan memberi saya kesempatan kedua.
"Maka dari itu, saya mohon doa untuk kesembuhan gadis saya."
Aldo menatap seluruh penontonnya dan bertemu pandang dengan Rian, dan Rian menatapnya tajam.
Ya, hari ini kakak kesayangan Tyara mengajaknya bertemu, katanya ada sesuatu penting yang harus ia sampaikan kepada Aldo.
Setelah Rian sadar bahwa Aldo yang sedang duduk bersamanya adalah seorang Renaldo 'O Drafts', band yang terkenal di kalangan muda-mudi namun memutuskan vacuum karena kesibukan para personelnya, ia meminta Aldo menyanyikan sebuah lagu di kafe yang saat ini ia datangi.
Kebetulan, di kafe ini selalu mempersilahkan pengunjungnya untuk tampil di panggung kecil-kecilan namun dengan instrumen lagu yang lengkap.
Awalnya Aldo sempat ragu, terlebih karena ia tidak bisa memainkan alat musik lain selain gitar dan drum. Aneh, bukan, jika bermain drum sambil bernyanyi? Tapi gitar selalu mengingatkannya akan Tyara.
Namun, sesaat setelah melihat pancaran menantang dari bola mata Rian, Aldo pun dengan mudahnya meluluskan permintaan tersebut, karena Aldo benci dianggap lemah.
"Enjoy this song."
Aldo menarik nafas berkali-kali sebelum petikan gitar mengalir lembut.
I'm gonna pick up the pieces
And build a Lego house
If things go wrong we can knock it downMy three words have two meanings
There's one thing on my mind
It's all for youBayangan tentang Tyara berlarian di benaknya. Senyum gadis itu, tawa gadis itu, suara khas gadis itu. Tapi yang terlebih petikan gitar dari jemari Tyara.
I'm gonna paint you by numbers
And colour you in
If things go right we can frame it and put you on a wallAnd it's so hard to say it but I've been here before
Now I'll surrender up my heart
And swap it for yoursYa, Aldo sadar secara lambat, gadis itu telah mencuri hatinya kembali, dan untuk pertama kalinya pula Aldo berjanji untuk menyerahkan hatinya kepada Tyara. Sepenuhnya. Sebagai perempuan pertama yang mampu mencuri hatinya secara lembut dan perlahan.
I'm out of touch
I'm out of love
I'll pick you up when you're getting down
And out of all these things I've done
I think I love you better now
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegy
ChickLitNatyara dan Renaldo mencintai kopi. Namun elegi dan kopi selalu menjadi hal yang berdampingan, dimana ada hal yang menyakitkan selalu ada hal yang pahit. Ketika mereka sadar akan perasaan mereka, mungkinkah rasa cinta mereka sama seperti kecintaan...