[8]: A Week

3.6K 328 0
                                    

Tyara menatap langit-langit kamarnya dengan kosong. Ia baru saja pulang dari rumah sakit, rasa sakit di perutnya kembali terasa, dansemua itu karena lelah dan asupan kafein yang berlebih.

Tyara hanya mendengus perlahan. Sudah seminggu sejak pertemuan terakhirnya dengan Aldo, dan entah mengapa Tyara merasa hatinya perih dan hampa, hal inilah yang membuat Tyara memutuskan untuk menambah jadwal kerjanya, belum lagi blog khusus remaja asuhannya sedang banjir curhatan, membuat Tyara terpaksa bangun hingga larut malam ditemani bercangkir-cangkir kopi.

Mungkin itu hanya pelarian, pelarian dari rasa pahit yang ia rasakan karena Aldo sama sekali tidak mengingatnya. Ia yakin Aldo yang saat ini adalah Aldo di masa lalunya. Mata dan lesung pipit yang Aldo miliki membuatnya yakin bahwa Renaldo yang selama ini ia cari ada di hadapannya.

Tangannya meraih telepon genggamnya, mencari kontak seseorang yang sangat ingin ia hubungi.

"Do, can we meet?"

Lalu ia menghapus kembali pesan yang akan ia kirimkan kepada Aldo, dia merasa ada tembok tinggi diantara mereka.

"I have chari-"

Tyara kembali menghapus kalimat yang ada di layar ponselnya, dan memejamkan kedua matanya.

Penyesalan selalu datang terlambat bukan? Sama seperti rasa masam yang tertinggal di mulut saat kopi sudah memasuki tenggorokan.
==========
a/n

HAII gue balik lagi buat bawa chapter baru di elegy, sorry bgt karna ini pendek dan karna late update bgt. Buat yang masih baca, makasih banyaak, mohon vote sama comment juga yaaa!

Lafyaaaa

ElegyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang