Lovely KANOI

105 5 4
                                    

Halo! Kembali lagi di Kelas Games. Kali ini, MinWar menantang para memberdeul untuk membuat sebuah fiksimini dengan tokoh teman-teman mereka di KANOI. Mau tahu keseruannya? Langsung aja cekidot! ^^)/

***

KEPINCUT SETAN GANTENG

Karya: Nev Nov

Aku berdiri di samping Elsa. Rasa penasaran menjalar di sekujur tubuhku. Aku melihat Elsa tengah tersenyum manis ke lorong sekolah yang sepi. Duh, dia sedang ngapain, sih?
"Tidak ada orang disana. Tapi kenapa dia senyum gitu? Apa ada sesuatu?"Mira berbisik di telingaku.
"Iya, jangan-jangan kayak waktu itu,"Aku berbisik kembali pada Mira, takut suara kami membuyarkan konsentrasi Elsa.
"Apa, ya?" tanya Mira, "Apa Elsa lagi ngomong sama Setan Baron Berdarah yang kemana-mana bawa rantai besi dengan wajah penuh darah itu?"

Kami berdua bergidik ngeri.
Kadang-kadang Elsa sangat iseng. Dia sengaja membuka mata batin kami agar kami bisa melihat apa yang dia lihat. Percaya deh, banyak banget yang sosoknya luar biasa mengerikan.

"Ok, siapa yang mau lihat dia? Aku jamin kalian pasti suka!" Suara Elsa mengagetkan kami.
"Tidaak maaau!!" Kami serentak menggelengkan kepala kuat-kuat.
"Dia ganteng, lho! Seperti Edward Cullen gitu. Yakin, kalian berdua nggak mau lihat?" Elsa mengedipkan mata, membuat kami penasaran. Kuberanikan diri mengangguk, Elsa mendekatiku dan menutup kedua mataku dengan tangannya.
Aku membuka mata. Saat kulihat sosok di lorong, aku menjerit senang.
"Mira, itu Edward!" Aku menunjuk hantu yang raut wajahnya pucat transparan namun seganteng Edward. Matanya biru, Oh, My God! Dia hantu yang memiliki senyum termanis di dunia.
"Aku juga mau lihat," Mira merengek pada Elsa. Ketika Elsa hendak menutup matanya, terdengar teriakan di belakang kami.
"Kalian bertiga! Sedang apa di situ?" Bu Fel menghampiri kami dengan wajah tegasnya. Aku dan Mira menunduk takut. Diam-diam, kami ngacir ke dalam kelas. Namun, sekilas kami mendengar apa yang di ucapkan Bu Fel pada Elsa.
"Seganteng apa setan kali ini?"
"Edward Cullen,"
"Oh, kalau ada yang seindah Yue Hua jangan lupa kasih tahu saya," kata Bu Fel dengan nada jail.

***

KANOI IN DANGER

Oleh: Dina K Loanoto

Semua orang berhamburan, menghindari pengganggu yang memporak-porandakan rumah mereka.
"Mayday, mayday! KANOI in danger," seru Animon pada jam tangan yang menghubungkannya dengan kantor pusat.

"Roger! Animon, tangani dulu situasi di sana sebisa mungkin, ya, saya lapor BigSis dulu," balas Sky—operator yang saat itu mengawasi situasi dari gedung pencakar langit di KANOI.

"BigSis, ada situasi genting mengancam kita," lapor Sky.

"Saya sudah melihatnya, Sky. Saya akan turun tangan langsung beserta dengan para Minwar yang lain. Sky jaga kandang, ya," ucap BigSis sambil mengambil katana yang sudah disarungkannya beberapa tahun belakangan ini.

Situasi bertambah genting. Honey terlebih dahulu tiba di lapangan dengan senjata laras panjang. Honey berhasil melumpuhkan puluhan penyerang rumah-rumah para penduduk KANOI.

Animon dengan cekatan menembakkan beberapa anak panah yang menembus langsung ke jantung belasan pengobrak-abrik kedamaian KANOI.

Aiu Ahra mengambil banyak batu ajaib berwarna ungu. Aiu melemparkan batu ke arah para penganggu. Beberapa di antaranya langsung terpental jauh. Jatuh akibat bom batu yang bertebaran di sekitar mereka.

Katana Big Sis yang sudah lama tersarungkan pun akhirnya digunakan. Cahaya menyilaukan keluar dari katana dan pemiliknya. BigSis berlari dengan cepat ke arah gerombolan yang makin banyak saja jumlahnya.
Das!
Ratusan pengganggu itu terbelah menjadi dua.

Cerita PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang