Halo, Readerdeul ^^)/
Senang banget bisa ketemu readerdeul di awal 2018 ini.
Mohon maaf karena baru muncul. Kemarin KANOI memang sempat libur akhir tahun. Jadi adminnya juga rada malas-malasan gitu... hehehe *dilemparin duit*
Sebelumnya Bigsis beserta semua jajaran admin KANOI mau ngucapin Happy Blessed Christmas and Happy New Year. Semoga tahun ini kita semua semakin maju dalam kehidupan kita, ya. Amin ^^
Nah, langsung aja... Desember kemarin, KANOI sempat ngadain #JumatGames dengan tema: My Idol and Me. Untuk pertama kalinya, di KANOI diadakan kelas bikin fanfiction. Enaknya fanfic ini, kita bisa ngayal gila-gilaan sama tokoh favorit kita. Kita bisa pacaran sama mereka, menikah sama mereka, dan eeen—eh, maksudnya e...nonton bioskop bareng mereka hahaha *uhuk uhuk* #BatukKeras
Mau tahu hasil karya memberdeul KANOI? Langsung aja cekidot ^^)/
***
KAU TAK PERNAH TERLUPAKAN
Fanfic: Jerry Yan
Oleh: Putu Felisia
"Bukan begitu maksudku. Aku Cuma... ngg..."
"Aku belum tuli. Aku masih bisa mengenali irama dan syair Liu Xing Yu. Kau tahu kan, kami-F4- sudah menyanyikannya entak berapa juta kali?"
Pipi Xia'er—gadis bernama lengkap Suryani Chen Yangxia itu merona. Sudah tujuh belas tahun lebih. Tapi senyum khas itu masih membekas dalam ingatan. Hanya salah satu sudut bibir yang naik, membentuk senyum tanggung yang terkesan sinis dan jail.Begitulah cara Jerry Yan Chengxu—Si Naga Galak tersenyum.
"Kau salah dengar," pungkas Xia-er, "Itu bukan lagu Liu Xing Yu. Itu lagu Armada. Band super duper keren di negaraku! Mereka sendiri bilang, kalau itu asli lagu karangan mereka!"
Jerry terbahak seraya mendekati Xia-er. Nampan di tangan gadis itu jatuh dengan suara berisik. Xia'er segera mundur, tapi Jerry masih melangkah mendekatinya.
"Akuilah, kau belum melupakanku, bukan? Aku tidak akan marah kalau kau bilang, 'Yan-dage, aku masih fans beratmu.' Aku juga tidak keberatan kalau kau terus menyukaiku."
"Dasar GR!" Xia-er memejamkan mata sambil mendumal dalam Bahasa Indonesia. Bisikan Jerry terdengar jelas di telinganya, "Apa kau yakin, tidak ingin melihat hujan meteor bersamaku malam ini?"HAPPY BIRTHDAY, JERRY YAN! Hahaha xD *kalau tahun baru selalu ingat ultahnya*
***
NAE OPPA
Fanfic: Nam Woo Hyun
Oleh: Dwi Wahyu Ningsih
"Gea, udah dapet tiket Season Greetings Infinite 2018?" terdengar suara nyaring di ujung telepon.
"Boro-boro, Mon! Mereka fanmeeting ke Indonesia aja, aku nggak bisa datang."
"Aku dong, udah dapat. Hahaha!" Mona berkata puas.
Huh! Telepon buat pamer doang? Aku menggerutu dalam hati.
Tapi tentu saja, Mona mana mau peduli. Aku pun menutup kepala dengan bantal. Berharap tidurku tidak terganggu karena telepon sok pamer itu.
Apakah waktu berhenti lagi?
Apakah akan tertidur seperti ini lagi?
Sambil menatap kosong keluar
Aku sedang berpikir tentangmu dengan dua mata tertutup...Aku mendengar lagu dan suara yang tak asing.
"Gea, kenapa kamu tidak datang ke Season's Greetings Oppa ?"
"O... Oppa! Woo Hyun-oppa! Kenapa bisa di sini?" ucapku kaget sembari bangun lalu merapihkan rambutku yang acak-acakan.
"Bisa dong! Kan kamu Inspirit paling spesial buat oppa, " ucap pria itu sembari duduk di tempat tidurku dan mengacak-acak rambutku.
"Kalau ini nyata, oppa tolong cubit pipiku." ucapku bersemangat.
"Ani! Oppa akan kasih yang lebih spesial dari sekedar cubit," Woo Hyun tersenyum manis. Lalu...
Byurrrrrrrr!
Siraman air jatuh ke kepalaku. Seketika tubuhku menjadi basah.
"Oppa, oppa! Sekolah noh, bukan oppa!" omel ibu sembari berjalan keluar kamarku tanpa rasa bersalah.
***
PENGAGUM RAHASIA
Fanfic: Bao Chunlai
By : Felis Linanda
Aku tersenyum puas setelah memasukkan sebuah surat di loker Bao, tanpa ada yang tahu.
Aku segera berlari menuju stadion dan bergabung dengan rekan-rekan atlet lainnya. Hari ini adalah pertandingan bulu tangkis antara Bao Chunlai melawan Lin Dan, sahabatnya sendiri.
Kecil harapan Bao menang melawan Lin Dan yang selalu juara dunia. Tapi, aku yakin dia bisa. Aku sering melihat Bao tersenyum setiap membaca suratku. Tidak apa-apa kalau dia tak akan pernah tahu siapa pengirim surat itu. Yang penting, aku bahagia dia bisa tersenyum dan semangat.
Kenyataannya, Bao memang kalah. Ketika Bao memasukkan raket ke dalam tas, ia menoleh ke arahku sembari tersenyum.
"Xiexie. Aku tahu, itu suratmu," bisiknya pelan.
Dan wajahku langsung memerah karena malu.
***
TANTE
Fanfic: Gus Asmi
Oleh: Puing Kanaya Pahing
Hari itu, aku ikut berdesakan di sebuah tenda istirahat. Kunanti sang idola yang sedang bersiap.
Dia bukan artis hebat. Dia hanya pemuda yang gemar berselawat. Walau hanya warga lokal tapi sudah memukau di berbagai tempat.
Berhubung terlalu ramai, aku mundur untuk menghindari para gadis remaja yang antri minta tanda tangan.
Tak disangka, sang idola baru itu muncul lewat belakang. Tempat aku duduk beristirahat karena lelah.
"Gus! " teriakku. Dia menoleh dan tersenyum.
Kuberikan setangkai bunga berlapis plastik dan sebuah kado untuknya.
"Foto bareng ya?" kataku. Dia mengangguk dan ajudannya mempersilahkan aku berfoto dengannya.
"Hei itu Gus Azmi!" teriak gadis-gadis muda yang serentak berhambur ke arah kami. Sang idola segera beranjak. Ah bahagianya aku. Ia sudah menerima kado dan bunga dariku. Tapi ucapan Gus Asmi berikutnya membuatku geli.
"Terimakasih Tante!"Tante?
***
Selamat buat yang terpilih, ya ^^)/
Buat yang belum terpilih minggu ini, bisa coba lagi minggu depan. Lebih diperhatikan lagi pengaturan alur, logika cerita, dan kerapian tulisan.
Sampai ketemu di kelas berikutnya! ^^)/
Disunting oleh Putu Felisia
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pilihan
Cerita PendekCerita-cerita yang ada di sini merupakan hasil karya para Memberdeul KANOI. Enjoy reading! ^_^