Games Inside Out: Get to Know Your Emotion

85 1 0
                                    

Halo, readers! ^^)/
Di sini ada yang sudah nonton Inside Out?
Jumat lalu, kelas games terinspirasi dari emosi-emosi dalam film Inside Out.
Memberdeul KANOI membuat nukilan cerita yang menggambarkan salah satu emosi: marah, takut, gembira, jijik, atau kesedihan yang tidak lebih dari 200 kata.

Contoh:
"Kageyama!" Reiko berkacak pinggang. Alisnya berkerut. Bibirnya melengkung ke atas.
"Berani-beraninya kamu bilang aku bodoh?" Nada suara gadis itu meninggi, "Dasar pelayan kurang ajar! Hari ini kamu dipecat!"
(28 kata)

 "Berani-beraninya kamu bilang aku bodoh?" Nada suara gadis itu meninggi, "Dasar pelayan kurang ajar! Hari ini kamu dipecat!" (28 kata)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah, berikut sudah terpilih karya-karya dengan feel yang tepat. Mau tahu gimana hasil karya memberdeul? Langsung aja cekidot ^^

*

TIARA ISPANDRINI AUTUMN

BAHAGIA/BERBUNGA-BUNGA

Clarisa duduk sejenak. Ia terus memegang dada. Sudut bibirnya tampak menahan senyum. Ada rasa berdebar di dada Clarisa, begitu bergejolak. Sesekali, dia mengintip dari balik jendela.

Ariyo. Laki-laki itu selalu membuatnya salah tingkah. Sudah setahun, mereka berkenalan. Awalnya hanya lewat surat. Puisi-puisi romantis dan kata-kata rindu dalam tulisan.

Kini mereka akan bertemu muka. Pipi Clarisa semakin memerah. Senyum malu-malu itu keluar dari persembunyiannya.

(63 kata)

*

RATIH RAHMA

MARAH

"Ayra!" teriak Mbak Nana dari luar.
Ayra yang tengah tertidur di balik selimut hanya mengerang sebentar.

"Ayra!!!" Suara Mbak Nana melengking lebih keras lagi. Dia menarik paksa selimut Ayra. Tatapan Mbak Nana terlihat tajam, sementara Ayra masih meringkuk dengan malasnya.

"Cepat bangun!" tangan Mbak Nana terpaksa menjewer telinga Ayra keras-keras. Teriakan Mbak Nana terdengar seperti kaset rusak, "Ini sudah jam berapa? Cepat ke dapur! Masak sana! Aku sudah lapar ini!"

Lho, padahal kan jadwal masak Ayra bukan hari ini! Dasar Mbak Nana!

(82 kata)

*

NURRIA BETTY

JIJIK

Silvi bergidik melihat onggokan kecokelatan tak jauh di depan. Digosok-gosoknya kedua lengan. Badannya kini merinding.

Belatung putih menjejali permukaan onggokan itu. Masing-masing menggeliat dengan penuh semangat. Seolah berniat merayap di kulit Silvi.

"Apaan, Sil?" Andrea berkata heran.

"I ... Itu," jawab Silvi, menunjuk onggokan mengerikan itu.

Andrea mengikuti arah telunjuk Silvi. Aroma busuk, anyir, dan memualkan merambat sampai ke hidung mereka. Andrea mengernyit. Seketika membekap hidung dan mulut dengan kedua tangan. Perut Andrea terasa diaduk-aduk. Dia tahan melihat darah, muntahan, atau feses. Tapi, bangkai yang membusuk lengkap dengan belatung ... dia tak sanggup!

Wajah Silvi dan Andrea memucat, nyaris kehijauan. Mereka tak bisa bertahan lebih lama lagi di sini. Silvi memberi isyarat pada Andrea untuk berbalik arah. Andrea mengangguk setuju. Tapi terlambat. Andrea sudah keburu membungkuk di sudut. Muntah-muntah menguras isi lambungnya.

(132 kata)

*

ALLY JANE PARKER

SENANG

Tatia bersorak senang melihat sekotak piza yang dibawakan David. Wanita itu langsung menyambar kotak piza di tangan David.

"Ini untukku, kan?" Mata gadis itu berbinar.

"Jika kujawab, bukan, kau akan menendangku keluar, kan?" balas David.

"Kau sangat mengerti aku." Tatia tersenyum lebar sebelum berbalik dan duduk di sofa ruang tengah.

David mendengus geli melihat wanita itu menatap memuja ke arah potongan-potongan piza di dalam kotaknya.

"David, kau memang suami terbaik," ucap Tatia sembari mengambil sepotong piza. Ia bahkan tak menatap David.

"Karena itu, aku kalah dari piza?" David mengambil tempat di sebelah Tatia.

Tatia akhirnya menoleh padanya dan berkata, "Tentu, tidak. Kau tetap yang terbaik." Tatia bahkan mengerling padanya.

David tak dapat menahan tawa. Ia bisa melihat betapa senangnya Tatia hanya karena kehadiran piza itu. Mungkin David harus memesan piza setiap hari untuk menyenangkan istrinya. Bahkan meski ia harus mengalah pada piza.

Oh, David tak pernah mengira ia akan bersaing dengan piza.

(152 kata)

*

Terima kasih untuk yang sudah ikutan kelas. Buat yang belum berhasil, dicoba lagi. Terus semangat, ya ^^)/

Tuhan memberkati ^^)/

*

Disunting oleh: Putu Felisia


Cerita PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang