Hai halohaaaa memberdeul...
Semangat Pagi
Apa kabar?
Sehat?
Nulisnya gimana?
Lancar?Apapun yang lagi memberdeul lakukan semoga lancar yaa.. Aamiin
Hari ini kita games. Gamesnya itu nyambung kalimat. Jadi cara mainnya gini, Sky nulis kalimat pertama. Terus memberdeul lanjutkan kalimat itu dikolom komentar. Bebas mau gimana tapi harus sesuai tema, SchoolLife. Cukup satu kalimat, tak lebih.
Ingat ya, sesuai tema bulanan.
Jangan lupa tulis kalimat yang udah Sky tulis disini biar gak bingung dengan kalimat selanjutnya.
Ini kalimat Sky.
*****
Hani sibuk mengerjakan latihan soal matematika.*****
Hayooo lanjutkan. Siapapun boleh melanjutkan.
Dikolom komentar yaa..
Semangat.Have a nice day
******
Hani sibuk mengerjakan latihan soal matematika. Tiba-tiba sebuah meteor menghantam kelas Hani. Semua berhamburan keluar kelas karena meteor yang bersinar. Dari dalamnya muncul cowok cakep berseragam. Cowok cakep itu adalah anak baru dari SMA hits di Surabaya, namanya Anton.Ketakutan Hani berubah seketika menjadi takjub dan pesona, tapi tak mungkin dia langsung menghampiri dan memeluknya, 'kan? Lagipula, Anton itu anaknya Pak Kepsek, ngeri amat kalau mendadak diinterogasi.
Pak Kepsek kaya juga ya? Anaknya ke sekolah naik meteor? Pikir Hani ngeri.
Si Anton melompat dari meteornya dan berjalan ke depan kelas.
Dia tersenyum tipis dan membuat semua cewek meleleh karena pesonanya.
Dia mulai berbicara dengan mengucapkan kata "smile".
“Smile, kawan-kawan. Betapa indah dunia hari ini.”
"Hah."
Dilanjutkannya dengan kata "sweet".
“Smile dan sweet? Lo kagak lihat kelas berantakan karena meteor lo?” tukas Hani kesal.
Joni, teman Anton, yang sepertinya paham maksud kata-katanya, segera berteriak "Sister!" dari belakang kelas.
"Hah?"
"Kalau mau nyanyi theme song anime favoritmu, jangan di kelas ini!" teriak Indra sang ketua kelas sambil melempar penghapus papan tulis ke wajah Anton.
Hani berusaha melindungi Anton dari penghapus papan tulis, seperti di scene anime.
Melihat Hani melindunginya, Anton bukannya berterima kasih, malah mengucapkan kata "Sadistic" kepada Hani.
"Lo ngatain gue, hah?" geram Hani sambil memelototkan mata.
"Surprise!" teriak Indra sambil melempar spidol yang ada di meja guru ke arah Anton.
"Jaga sikap lo, Indra!" Anton terlihat marah.
Kepala Sekolah yang kebetulan lewat di depan kelas itu dan melihat kegaduhan dari luar jendela segera membuka pintu kelas dengan keras, sehingga membuat seisi kelas menjadi takut, terkecuali Anton dan Indra yang masih lempar-lemparan barang, serta Joni yang membantu Anton untuk menyerang Indra.
Dengan muka sangarnya Pak Kepsek, dia berkata, "Ini sekolah, bukan tempat bermain, ya?! Jadi, diam semuanya!"
Ketika melihat Anton yang melakukan keributan itu, makin naik pitamlah beliau.
"Kalian semua ikut saya ke ruang guru, sekarang!" Pak Kepsek terlihat kesal.
Anton, Joni, Indra, dan Hani tertunduk lesu saat berjalan mengikuti Pak Kepsek.
Di tengah jalan Hani berbelok ke kelas kosong dan bersembunyi di balik pintu, tak menyangka Anton mengikutinya.
Di kelas itu, terdapat Maria, teman mereka, yang sedang tertidur pulas.
"Eh, eh... Maria lagi tidur tuh. Kita kerjain aja yuk?!"
“Ehm, Maria manis juga,” guman Anton tanpa sadar.
Maria terbangun dan bertanya kepada mereka "Ano ne... ano ne... ada apa kalian kemari?"
"Ssstt.. Jangan berisik!" Hani menimpali pertanyaan Maria.
Maria yang berbadan mungil itu terdiam karena melihat Hani yang lebih besar darinya.
Beberapa menit kemudian, Pak Kepsek terlihat kembali melintas di depan kelas tempat Hani dan Anton bersembunyi.
Maria mengisyaratkan kepada Hani dan Anton untuk tiarap di lantai.
Ketiganya panik, namun tidak bisa bergerak banyak karena takut ketahuan Pak Kepsek.
Pintu kelas terbuka, wajah panik itu berubah pucat, bukan pak Kepsek yang muncul tapi Koro-sensei.
"Bersiaplah, kalian akan menyesal!"Tiba-tiba ada suara perempuan yang memanggil Koro-sensei dari ujung lorong, sehingga dia berubah pikiran dan meninggalkan ruangan.
Koro-sensei datang sambil membawa es krim.
Dia menuju sumber suara yang memanggilnya.
"Siapa kamu?" Koro-sensei bertanya dengan sumber suara itu.
“Masihkah perlu kamu tanyakan?”
Ternyata yang memanggilnya adalah perempuan muda berambut merah panjang dan bermata biru bening dengan badan tinggi berisi, sesuai dengan kesukaan si Koro-sensei.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Koro-sensei kebingungan.
Tanpa banyak basa-basi, perempuan itu memanggil sepasukan setan dari portal di balik punggungnya.
“Hah?!”
"Kalian semua harus mati!" Perempuan itu marah dan ingin membalas dendam namun sebuah cahaya yang terang menyinari tempat itu. Perempuan itu menghilang menyisakan kebingungan dalam pikiran semua orang.TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pilihan
Short StoryCerita-cerita yang ada di sini merupakan hasil karya para Memberdeul KANOI. Enjoy reading! ^_^