000 : Dumb & better.

54.5K 3.1K 650
                                    


[ comeback ]



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  ~❀✿❀~  

Tak jauh dari akses pertama Akademi, ia menghentikan langkah, berdiri di sisi koper sebelah tangan. Menghadap meja resepsionis, memindai sebentar dua pemudi di depannya.

"Assassin machine, Jungkook. Tanda keluarga Jeon."

Sejenak, menatap wanita di balik meja.

Wajah datar, tegas, perfeksionis, tanpa senyuman. Cantik, mata sipit, rambut tergulung tinggi, kulit pucat kemerahan. Aksen beku, bersih, sedikit ramah, tatapan tajam. Dengan perawakan tinggi langsing, keduanya terlihat sejajar.

"Jenis?" salah satu di antaranya yang bersurai keperakan menatap Jungkook lama.

Si Jeon mengulum senyum angkuh, "Werewolf, Madam."

Lantas, ia bisa melihat jelas kemilau yang hidup di sepasang obsidian mereka, semakin mengintai figurnya.

"Putra Jeon Ilsung?"

Jungkook mengangguk ringan, "Yeah."

Kemudian salah satunya beralih, menunduk mempersiapkan dokumen kamar.

Maka sembari menunggu, Jungkook memutar tubuh bersandar di depan meja. Retinanya memindai sekeliling.

Ada pintu kaca lima meter di samping kiri, tak henti dilewati anak-anak berseragam sama-khas; kemeja putih dilapis rompi kelabu dengan jubah hijau pine bergaris maroon di sebagian sisi, celana dan rok kain abu-abu gelap bercorak abstrak estetik, pentofel senada dengan kaus kaki hitam.

Langit-langit ruangan super tinggi, jalur masuk ketat terisolasi-bahkan setelah melewati gerbang depan?

Damn!

Persetan.

Jungkook berpaling menghadap depan lagi, fokus meneliti backdrop di belakang wanita-wanita itu. Terukir tipografi memukau yang ditempel timbul bertulis Akademi YaGook besar-besar dengan warna merah porselen, di bawahnya, terletak jajaran seni cetak aksara lima bahasa; Korea, Inggris, China, Jepang dan Jerman, yang dibuat berbaris dengan kutipan literatur kuno. Sungguh, bahkan Jungkook tidak mengerti meski yang ia baca bahasa ibunya sendiri.

"Kamar 3097."

Atensinya teralih, sekejap menegapkan diri. Menemukan wanita itu menyuruhnya menandatangani buku absensi ruang, Jungkook melakukannya, lantas menerima kunci yang diletakan ke permukaan meja, bersiul menyebalkan sambil menggoyang-goyang bahan perak di tangannya, menangkap kuncinya di telapak sekedar menelisiknya lama; 3097 terukir di bagian depan. Jungkook kembali menatap wanita di depannya, "Spesifik?"

YaGook AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang