063 : Arcus latte.

7.3K 1.1K 1.4K
                                    




ayo! siapa yang kangen yagook? ngaku!








♛ : 400 comment untuk buka next chapter ♥♥


;:;:;:;

Mengikuti langkah kaki Si putra Hades di antara gemerlap kota metropolitan malam natal, Jungkook terus saja menunduk memperhatikan mutiara indah dalam sebuah boks kaca di kedua tangan. Mendongak sekedar menatap sinis belakang rambut Taehyung yang tampak menyatu bersama ornamen di sekitar. Cantik sekali dan berkilauan.

"Kepala merah sialan, tidak kusangka dia benar-benar mendapatkannya dengan mudah."

Mengingat lagi beberapa waktu kebelakang saat Demigod agung ini memasuki toko roti, nuansa berubah redup seketika, menjadikan gadis muda di sana tertegun. Terperangah hingga sudut matanya menggenangkan air seolah-olah bertemu Sang harapan yang telah pupus terlalu lama.

"Menggerutu saja terus," Taehyung mendesau malas di depan Jungkook, "Kau belum berterima kasih padaku, omong-omong."

"Ya, ya. Terimakasih."

Menerima balasan yang tak pikir panjang tersebut Sang putra Hades menghentikan gerak kaki, berputar, menatap datar wajah Werewolf di hadapannya.

"Kenapa?" sulut Jungkook.

"Kau ... benar-benar sesuatu," balasnya jengah.

Jungkook mendecak sekali, "Persetan," sedikit mengangkat boks kaca ke muka Taehyung, "Jika mutiara ini sudah berpindah tangan dari keluarganya, apa yang akan terjadi pada nona itu?"

"Hidup bahagia selamanya?" Taehyung mengendik bahu, "Entahlah, tergantung dia akan menjalani usianya bagaimana. Yang pasti segel itu sudah diangkat."

"Jadi maksudmu ... kutukan turun-temurunnya hilang?"

Taehyung mengangguk.

"Semudah ini?"

"Mudah?" Sang putra Hades tergelak mencemooh, "Hampir ratusan tahun mereka hidup dalam kesengsaraan, mudah buatmu?"

"Bukan! Justru begitu—maksudku, seperti yang kau bilang barusan. Hampir ratusan tahun mereka hidup dalam kesengsaraan, lalu kutukannya lenyap begitu saja? Tidak adakah yang tersisa?"

"Kau berharap masih ada penderitaan yang tersisa pada mereka? Wah, wah, kejam sekali. Aku loh yang pangeran neraka, kok, kau yang antagonis?"

Mendengar hal mengesalkan demikian Jungkook melotot, sontak memaki sosok tersebut sebanyak mungkin sementara Taehyung hanya memutar tubuh dan belagak masa bodoh untuk melanjutkan langkah.

Tertinggal beberapa jarak, Jungkook menurunkan tangan yang mengangkat boks lalu mengikuti lagi figur ini.

"Hei, serius brengsek. Nona itu tidak akan mati dengan kasihan di umur ke-12 anak bungsunya 'kan?"

"Tidak."

"Benar?"

"Iya."

"Sungguh-sungguh hilang semua?"

YaGook AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang