065 : Rubrum potato.

7K 1K 485
                                    



nih hadiah




;:;:;:;

Jungkook baru mengetahui bahwa ada kastil di dalam neraka, meski dari luar hanya tampak bebatuan runcing, gunung-gunung panas juga kobaran api. Ternyata kala memasuki bagian lain tempat ini ada pula gua yang mengarah ke bangunan megah.

Perahu emas terhenti pada dermaga di dekatnya dan Taehyung keluar lebih dulu, terdiam, berbalik untuk mengulurkan tangannya.

"Hati-hati," sosok itu berucap.

Maka Jungkook yang sungguh merasa baik-baik saja melakukan segala hal seorang diri, kini tergugu, namun pula meraih jemari Sang putra Hades teramat hati-hati demi membantunya keluar.

Serigala muda ini melompat kecil dari jeda antara perahu dan batu dermaga, tak ingin mengambil resiko terpeleset, sebab aliran sungai-lava di bawah sana bahkan meletup-letup saking panasnya.

Menegapkan diri, ia menatap wajah Taehyung setelah menelaah betapa besar bangunan di sana, "Rumahmu?"

Si putra Hades menggeleng, "Tempat adik ku."

"Oh ... lalu dimana rumahmu?"

"Tidak bisa ku katakan. Bahkan penghuni neraka pun tak ada yang mengetahui di mana ku dibesarkan."

Jungkook mendengus, sesaat menoleh ke belakang menatap Si pendayung, singkat saja sebelum menatap Taehyung lagi seraya berbisik; "Kau takut dia mendengarnya 'kan? Kalau begitu beritahu aku jika tempatnya sepi."

Taehyung justru terkekeh singkat, "Kubilang tidak bisa ku katakan. Buat apa aku takut padanya? Dia bahkan tak dapat mendengar apapun."

"Ya?" Jungkook mengerjap.

Mendapati senyum tipis tersunggung tajam di bibir Sang putra Hades; "Aku menarik gendang telinganya keluar sewaktu usia delapan umur manusia—yah, candaan anak kecil."

Jelas Si Werewolf sontak terdiam.

'Anak kecil mana yang bercanda dengan menarik gendang telinga orang lain? Bagaimana juga cara dia melakukannya?'

"Kau ...," Jungkook mencibir, "... kau tau dirimu kriminal paling brengsek abad ini 'kan?"

Lagi, Taehyung tergelak; "Kupikir itu lebih cocok disematkan pada Hades."

"Tidak. Jika dia, dia yang paling brengsek dalam sejarah."

"Haha ayolah," Taehyung mengendik bahu, menunjuk Si pendayung di belakang punggung memakai ibu jari, "Sekalipun makhluk rendahan sepertinya tak lagi bisa mendengar, itu menjadi kehormatan tersendiri jika aku yang lakukan."

Jungkook menyahuti tak tertarik, "Persetan. Ku tidak peduli omong kosong apapun yang keluar dari mulutmu."

"Baiklah," Taehyung mengangguk, "Seperti ini justru lebih bagus," lantas berjalan lebih dulu menuju kastil megah di sana.

Sedangkan Si Werewolf muda mendecak sekali sebelum mengikuti gerak kaki figur tersebut di belakang.




●●●

Kastil ini gelap, lembab dan dingin. Memiliki hawa mencekam yang menjadikannya merinding.

Jungkook menelaah punggung Taehyung beberapa saat, "Tidak ada penjaga di sini?"

YaGook AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang