alo, dolpins?
"Apa itu?" Jimin menengadah, bola matanya berbinar lebar dengan mulut yang terbuka. Takjub memperhatikan seekor singa berkepala manusia terbang melewati langit di atas mereka dengan sayap-sayap lebarnya.
Menjadikan Jungkook sempat terdiam sebelum ikut mendongak menyaksikan panorama yang sama. Isi kepalanya melompong, kaget melihat makhluk besar itu menutupi sinar mentari, "B-bukannya itu Sphinx?"
Mendengar perkataannya lantas Jimin menoleh, "Sphinx?" kerjapnya bingung, "Yang ada di Mesir?"
Jungkook balas menatapnya lalu menggedik bahu singkat, "Entahlah, aku baru pertama kali melihat aslinya," kemudian ia kembali mendongak menatap makhluk itu telah berlalu menuju gerbang Sanguinem Olympics, "... aku juga baru tau dia punya sayap."
"Dan kau tidak akan percaya kalau yang barusan lewat itu betina," Seokjin menambahi tepat di sisi telinga Jungkook.
Sebab ulahnya sanggup menjadikan remaja serigala ini terperenjat dan buru-buru menyingkir, kepalanya berpaling menatap Seokjin begitu terkejut; sejak kapan Si Harpi muncul?
Akan tetapi Seokjin justru menunjukan seulas senyum ringkih yang tak tertebak. Kemudian berlalu begitu saja bersama teman-teman satu akreditasinya, menyisakan Jungkook yang terheran-heran.
Sementara di sisi lain, Jimin termangu di posisi begitu atensinya tanpa sengaja bersilang tatap dengan sekembar bola mata Sang Vampir bangsawan. Menjadikan rasa bersalah dan kepedihan dari miliaran perih itu kembali melukainya. Tak seperti waktu-waktu yang pernah ia lewati, kali ini, Jimin paham bahwa dirinya tidak bisa mengejar sosok itu dan mengekor di belakangnya lagi.
Namun, seluruh fokus dari kedua isi kepala itu sekejap terisi pada rasionalisme begitu tutur kata Taehyung tersuara seiring langkahnya yang berjalan lebih dulu, "Jangan buang-buang waktu, kalian menghalangi jalan."
●●●
Melewati gerbang besar itu Jungkook merasakan hal yang semakin menjadikannya lantas terdiam. Begitu banyak orang di sini dengan identitas kaum pribadi yang menakjubkan, tetapi Jungkook termangu untuk Sphinx yang tadi di lihatnya kini terduduk dengan kedua kakinya yang menekuk seperti kucing, menghalangi jalan dengan sengaja. Sementara Profesor McClaudie mengarahkan seluruh siswa akademi YaGook berbaris di tengah dengan golongan yang sebelumnya telah ditentukan. Menjadikan mereka sumber perhatian para siswa dari akademi lain yang berdiri di sisi.
"YaGook Academy, kalian menyerahkan seratus prajurit terbaik yang akan menumpahkan darah demi martabat kaum dan nama baik sekolah. Seratus muda-mudi yang membanggakan," selayak watak Sang Sphinx yang sesungguhnya, gagah laksana singa dan kepribadian lembut seorang manusia, makhluk itu berbicara dari intonasinya yang menggema bahkan di luasnya udara, "Keluarkan hewan penjaga kalian saat ini, perintah mereka untuk tidak mengacau ketika kalian siap menghadapi Sanguinem Olympics."
Atas perintah sosok itu, beberapa siswa akademi sempat saling tatap dan menimbulkan suara berisik tidak paham.
Sampai waktu di mana Yoongi mengerjap malas, lalu dengan viribus dari ujung-ujung jemarinya ia mengundang hewan peliharaannya.
Maka tidak lama dari kabut biru yang mengelilingi lengannya, seekor Teumessian fox tiba-tiba muncul dari luar gerbang; rubah raksasa yang ditakdirkan sulit sekali untuk ditangkap, namun Yoongi tanpa sengaja menjinakkan jenis yang paling berbahaya. Rubah itu berlari dengan kaki-kaki besarnya, menghasilkan jerit dan teriakan histeris para siswa yang belum memahami situasi pastinya, terlebih rubah itu nyaris saja menginjak jajaran siswa yang berbaris paling belakang andai Yoongi tidak lebih dulu berkata; "Berhenti. Duduk di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
YaGook Academy
Fantasy[ love triangle!, mitologi!AU, fantasy!AU ] Maka banyak sekali kaum yang menghela napas saat sepuluh aristokrat dibuat. Sebab faktanya adalah; mereka menghalangi pertumpahan darah dari bangsa Demigod yang menggunakan akal dan kaum Werewolf yang mend...