YaGook Academy

001 : Probability impossible.

vomment jangan lupa curut.

.

.

.

" the last edge,

the last change,

all happened the last of us.

~❀✿❀~

Bagian timur Samudra Atlantik, di pedalaman Eropa Jungkook pernah berurusan dengan Kim Mingyu. Putra Poseidon dari peranakan wanita Asia.

Perawakan tinggi, gagah, mewarisi kuat darah Dewa Olimpus.

Tatapan matanya yang mengancam sama sekali tak membuat Jungkook gentar, tapi Mingyu pun hanya diam. Memperhatikan sengit, memindai lumayan lama dari dalam air, cukup memposisikan separuh diri ke permukaan sekedar mengintai Jungkook yang menelitinya kurang ajar, bersiap dengan Krummlauf di tangan; senapan melengkung yang mengarah tepat ke atas puncak kepalanya.

Mingyu tetap memperhatikan. Hanya ingin mengetahui sejauh mana manusia serigala ini cukup berani memperlakukannya.

Selama Jungkook tak melakukan alterasi, semua bangsa pun paham, jikala keabadian Mingyu terenggut saat itu maka semuanya hanya berpatok pada kecelakaan; karena Jungkook tidak merubah perwujudan serigala sebagai identitas gengsi kaumnya.

Maka Mingyu hanya memperhatikan untuk langkah-langkah yang akan remaja ini perbuat. Dalam wujud manusianya yang fana, Jungkook terlalu berani menjejak ke hadapannya.

Sebab bangsa Demigod tidak butuh berubah. Mereka yang terlahir seperti ini akan terus seperti ini.

"Senang menemukanku, hei putra Ilsung?"

Jungkook menggerit, keningnya mengerut tebal, "Katakan pulang atau beritau di mana tempat kumpul para Siren."

Akan tetapi Mingyu tergelak menanggapinya.

Tawa teratur tanpa makna.

"Membutuhkan sesuatu yang cantik dan liar hm?"

"Cukup bilang, brengsek. Aku tidak suka kotor-kotoran."

Sebelah alis Mingyu terangkat apatis, mencemooh dengan caranya, "Aku punya cukup air untuk membersihkanmu," vokalnya terujar, separuh merentangkan tangan.

"Tapi aku tidak punya cukup waktu untuk meladenimu."

Lagi, Mingyu tergelak. Kali ini terdengar lebih hidup, "Baik," ia terlihat santai, "Beri aku satu alasan kenapa?"

"Diserang," Jungkook mendeguk geram, "Adik-adikku diserang. Dua hari lalu di pantai barat Skandinavia."

Mingyu bungkam sebentar, lantas berkedip beberapa kali dan mengangguk tipis.