016 : Beating nonsense.

13.4K 1.6K 786
                                    




setelah nonton idol, apa kabar kalian?
/saya di sini sudah gak bernyawa/
(tewas onlen)    




.

.

.




  150 comment untuk buka next chapter ♥♥ 

kalo kalian lupa, saya ini penganut sama-sama seme tapi GAK seme sama-sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kalo kalian lupa, saya ini penganut sama-sama seme tapi GAK seme sama-sama. jadi tolong jangan bingung pas akhir chapter.






  ~❀✿❀~       


Taehyung melangkah ke tikungan koridor, menahan tawa untuk ibu jarinya yang terluka. Entah bagaimana merasa begitu lucu mengingat penolakan Si Werewolf atas darahnya.

Setelah Jungkook meninggalkannya sendirian di pinggiran danau Quiescis, tak lama ia segera mengikuti langkah Si Werewolf, bergegas menuju Chamber mereka sebelum petugas jam malam berkeliling kompleks akademi Utara.

Akan tetapi manakala sol sepatunya berbelok pada sisi kiri koridor, langkahnya terhenti mendadak, macet begitu menemukan punggung Jungkook di sana.

Ia mengernyit sejenak, bermaksud memperhatikan lebih jauh apa yang dilakukan sosok itu pada kesunyian koridor.

Akan tetapi ketika iris matanya menemukan figur Jimin, langkah kaki Taehyung kembali tergerak tanpa kendali, tak mampu mengontrol gerak fisiknya saat memeta Sang sahabat memeluk Si Werewolf tiba-tiba.

Sementara dalam sudut pandang lain, Jungkook tengah berusaha mengendalikan diri atas segala keterkejutannya. Terlalu mati rasa ketika seluruh sentuhan Jimin tercipta begitu nyata.

Isi kepalanya mungkin telah kosong. Ia tak mampu melakukan apapun, hanya diam membeku bahkan tatkala pujaan hatinya memeluknya semakin erat; menenggelamkan wajah pada bahunya dan menangis tersengguk-sengguk.

YaGook AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang