136. Tentang Azusa

951 56 1
                                    

"Kau gugup bertemu denganku cantik?? " tanyanya dengan tersenyum.

"Eh?? Egh... Ma.. Maafkan aku" ucapku.

"Hm... Jangan takut, namaku Azusa... Kau sudah mengenalku. Tapi karna kau amnesia kau jadi melupakanku... " ucapnya.

"Azusa ya.....mh ya" ujarku.

"Hm... Bagaimana kepalamu??? Pusing? " tanyanya.

"Tidak aku baik-baik saja... Jika boleh tau, ada apa denganmu? Kenapa disekujur tubuhmu hanya perban yang terbelit???  Tanyaku.

Ia langsung tertegun dan terkejut mendengar pertanyaanku. Senyumannya langsung menghilang dan dia langsung memalingkan wajahnya. Aku merasa bersalah aku langsung meminta maaf.

"Ap... Apa pertanyaanku menyakitimu??? Ma.. Maafkan aku... " ucapku.

"Ah... Tidak apa, ya.. Aku memakai perban hanya untuk senang-senang saja... " ucapnya dengan senyuman.

Senyumannya terlihat palsu untukku. Ada apa dengannya??? Apakah aku salah bicara...??

"Eh.... Yui? Bisa tolong aku kedapur sebentar?? " panggil Ruki.

"Hm? Baiklah... " ujarku.

Aku dengan Ruki menuju kedapur. Didapur aku bertanya pada Ruki.

"Ada apa Ruki? Kau memanggilku kemari?? " tanyaku.

"Jangan kau tanyakan lagi soal perban itu pada Azusa... Mengerti? " ucapnya.

"Hah?? Memangnya kenapa??? Dia..bilang hanya menggunakan perban untuk senang-senang... " ucapku

"Kau mudah skali percaya, sebenarnya tubuh Asuza penuh perban begitu karna dirinya sendiri....Azusa suka melukai dirinya sendiri... " ucap Ruki

"Ap... Apa??? Tapi kenapa? " tanyaku.

"Itu karna Azusa memiliki mental yang kecil. Dia tidak boleh terlalu emosi, jika ia emosi, ia akan sangat mudah melukai dirinya sendiri... Bahkan membunuh dirinya akan dia lakukan" ucap Ruki.

"Maksudmu.....Pisikopat?? " tanyaku.

"Bukan... Ini berbeda. Pisikopat itu gangguan kejiwaan yang hanya melakukan pembunuhan untuk senang-senang, tapi Azusa.... Azusa suka menyakiti dirinya sendiri untuk alasan yang kurang jelas" ucap Ruki

"Apakah dia tidak perlu direhabilitasi?? " tanyaku lagi.

"Rehabilitasi tidak akan berguna padanya... Aku sudah pernah memasukannya kerumah sakit jiwa, dia tidak sembuh... Ia malah semakin menjadi-jadi..." ucap Ruki

"Oh begitu... Baiklah, tapi apakah tidak ada cara untuk menyembuhkan Azusa?? " tanyaku.

"Sepertinya tidak ada.... Azusa sangat suka menyanyi, terkadang jika ia menyanyi penuh hasrat keinginannya untuk melukai dirinya sendiri semakin kecil... " ucap Ruki.

"Baiklah... Aku mengerti. Tunggu... Kenapa kau memintaku kedapur?? " tanyaku.

"Heheheh... Tidak ada... Aku hanya ingin membicarakan tentang Azusa padamu... " ucapnya.

....


Bersambung...

Diabolik Lovers 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang