143. Anak Ayah?

1.1K 61 8
                                    

"Ap... Apa? Yui... Apa yang kau katakan?? " tanya Reiji tidak mengerti.

"Kau bilang, jika kau adalah calon suamiku... Jadi kau pasti akan melihat sesuatu dimataku... " ucapku

"Hiks...., ya... Kau benar. Aku melihat sesuatu dimatamu... Aku melihat kita hidup bahagia... Dengan anak-anak kita... " ucap Reiji.

"Hm... Reiji hapuslah air matamu aku tidak mau melihatmu menangis seperti ini... "ucapku.


-
-
-
-
-

13.37

Krriiittt....

"Yui... Sedang apa kau? " tanya Kak Mirai yang tiba-tiba masuk kekamarku.

"Hm? Kak Mirai? Ah.. Tidak ada, aku hanya duduk dan membaca buku saja... " ucapku.

"Oh ya? Buku apa yang kau baca? " tanyanya.

"Hanya novel tua biasa... " ucapku.

"Hm... Eee Yui, apakah kau mengingat sesuatu? " tanyanya

"Hm? Tidak... Tidak ada ingatan apapun yang masuk"ucapku

"Hm... Baiklah sebaiknya kau tidur siang Yui. Keadaanmu masih tidak stabil... Kau sudah makan? " tanyanya.

"Sudah... " ucapku singkat.

Kak Mirai langsung keluar dari kamarku dan menutup pintu. Aku langsung terjun keranjang dan berusaha untuk tidur.

Beberapa menit kemudian, panca i draku beristirahat dan aku tertidur. Tubuhku merasa melayang.


*******


"Hai Yui... Bagaimana keadaanmu? "

"Hah??? Sub... Subaru?? Apa yang kau lakukan disini??? " tanyaku.


Ini aneh...

Aku melihat aku sedang berdiri disebuah tempat yamg asing dipikiranku, aku berdiri disebuah lorong luas,bersama Subaru.

"ayolah... Ikuti aku, aku akan mengajakmu berkeliling... " ucapnya dan menggenggam tanganku.

Ia berjalan, otomatis aku mengikutinya. Ia berjalan menuju kedapur. Dan disana aku melihat seorang lelaki sedang memasak. Wajahnya tidak asing bagiku...

Rambutnya...

Tubuhnya... 

Dan aroma wanginya....


"Oh? Hai yui.... Selamat datang! " sapanya dengan gembira.

"Mh... Reiji? Dimana aku? " tanyaku sambil melihat kesekitar.

"Hah??? Kau ini lucu skali... Kau ada dirumah Yui.... " ucap Reiji

"Rumah???" heranku.

Tiba-tiba aku merasakan pakaianku ditarik perlahan. Aku menengok kearah tarikan itu dan tidak kusangka. Seorang balita mungil sedang merangkak dan menarik pakaianku.

"Bu..... " panggilnya.

"Ah... Astaga, lucunya... " ujarku dan aku menggendongnya.

Melihat balita ini aku berpikir, dari rambut dan matanya dangat mirip seperti Reiji...


"Ah... Anak Ayah datang... Kau sudah lapar sayang?? " tanya Reiji.

"Aya.... Aya... " ujarnya.

"Tunggu Reiji.... Anak ayah?? Maksudmu?? " heranku.

"Hm??? Ah Yui.. Kau lucu skali skarang. Ini anak kita Yui.... " ucapnya.

"Hah??! "


Bersambung...






Diabolik Lovers 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang