160. Lukisan Ibu

1K 54 1
                                    

"Ya benar, tadi Kak Kai emosi pada Yui... Karna Yui tidak sengaja melihat lukisannya... " ucapku.

Seketika mata Kak Mirai dan Arzo terbelalak tak percaya. Mereka saling memandang satu sama lain, dan terlihat seperti menahan tawa.

"Kai??? Melukis?? Itu mustahil... " ucap Mirai.

"Ahahah... Ya, mana mungkin Kai bisa melukis seperti itu?? Menggambar kubus saja ia tidak bisa.. " ucap Arzo.

"Tapi itu benar... Tadi ia juga menyembunyikan alat lukisnya diblakang punggungnya... " ucapku.

"Kau ini.... Itu tidak mungkin, Kai tidak pernah melukis apapun... " ucap Mirai.

...


"Ya itu benar..... Mana mungkin aku bisa melukis.... Benarkan?? " ucap Kak Kai tiba-tiba menuruni tangga

"Kak Kai??.... Kak!! Siapa yang Kakak sebut Ibu tadi?? " tanyaku.

"Kau ini... Kenapa mempermasalahkan itu?? Itu tak penting! Dan kenapa kau membicarakan tentang aku yang bisa melukis?? " tanya Kak Kai padaku dengan mata yang intens.




Matanya yang tajam menatapku. Aku tidak bisa berucap apapun. Akuoun membuang muka, dan tidak bicara.


"Hei... Aku sedang bertanya, ayo jawab" ujar Kai.


Aku tetap diam. Dan ia skali lagi bicara padaku dan mengakui kalau dirinya tidak bisa melukis.



"Kau hanya membuang waktu Yui... Mustahil aku bisa melukis. Aku hanya bisa memasak oke?? " ucapnya meyakinkanku.


Aku tidak mau begini...

Aku akan melawan!!!





"Baiklah....



Baiklah kalau Kak Kai menganggap Yui hanya membuang waktu. Skarang Yui akan mengambil barang bukti! " seruku.

Akupun berlari memuju kamarnya secepat mungkin. Tak kusangka ia mengikutiku dari belakang.

Aku cepat-cepat mengambil lukisannya dan turun kebawah. Mengambil jalan lain.





"Baiklah, sebaiknya Kak Kai tetap diam ditempat!! Atau... Lukisan ini akan Yui hancurkan!! " ancamku.

"Ja.. Jangan!!! Tolong jangan hancurkan benda itu... " ucapnya.

Seketika disaat ia memohon matanya berkaca-kaca. Akupun membalikan lukisan yang kubawa dan memperlihatkan kepada Kak Mirai dan Arzo.


"Inilah lukisan yang dilukis oleh Kak Kai. Dan ia menyebut lukisan ini—"

ucapanku terpotong karena perkataan Kak Mirai yang tiba-tiba....





"Ibu..... " ucap Mirai.





"Ap.. Apa??? Kak Mirai??? " tanyaku.


"Yui... Lukisan yang kau bawa adalah Ibu... " ucap Kak Arzo.



...

Bersambung...









Diabolik Lovers 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang