Diabolik Lovers 2

161. Harapan

"Perempuan itu adalah Ibu kandungmu Yui... " ucap Kai dengan matanya yang dipenuhi dengan aliran air mata

"Ap... Apa??? " heranku.

Benarkah???

Benarkah perempuan yang dilukis oleh Kak Kai ini adalah Ibu kandungku?? Bagaimana dia tau??? Bagaimana ia melakukannya??

"Hhh... Hhh..... Ib.... Ibu? " ujarku terbata-bata.

~
~
~
~

"Baiklah, aku akan mengakui sesuatu... Aku memang melukis benda itu. Aku hanya melakukan itu karena rasa rinduku pada Ibu. Aku sudah menyembunyikan benda itu dari kalian... " ucap Kak Kai.

Disaat yang sama, Mirai memeluk Kai.

"Agh... Ka... Kakak?? Ada apa? " tanya Kai yang tidak mengerti.

"Trimakasih.... Trimakasih sudah melukis Ibu.... Aku hampir saja melupakan wajahnya....

Trimakasih... " ucap Mirai

"Hhh..... I... Iya Kak, dan juga maafkan aku.. Karena aku menyembunyikan hal ini darimu" ucap Kai.

-
-
-
-
-
-
-

Banyak rintangan yang kulalui hanya demi mengejar perasaanku...

Banyak cobaan yang kulalui dan aku slalu berusaha untuk melawan...

Akhirnya aku berhasil....

Berhasil sampai dititik ini. Berapa hal menyakitkan yang sudah kurasakan???

Dihina, dibully, disiksa, tanpa kasih sayang dan 1000 pertanyaan yang belum ada satupun yang kutanyakan...

~~~~~~~~~

Beberapa haripun berlalu. Hari ini tanggal 2 Juli, hanya tinggal beberapa hari lagi aku akan menjadi seorang istri...

Skarang adalah masa kami mengurus pernikahan kami, dengan bantuan kelima belas kakakku, semuanya berjalan lancar...

Permusuhan diantara keluarga besar satu dengan keluarga besar lainnya, mereka lupakan hal dan menerima maaf antar satu sama lain...

~^~~~~^

Dengan konsep

Winter

Aku akan berusaha memberikan kesan dingin seperti salju, dingin diluar tapi hangat didalam...

Dengan warna putih yang bermakna suci, bersih serta tanpa dosa...

Aku akan berusaha menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya...

Banyak hal yang sudah kulalui...

Aku tidak pernah merasakan lembutnya sentuhan tangan Ibuku...

Aku tidak pernah merasakan amannya sentuhan tangan Ayahku...

Aku bahkan tidak mengetahui wajah mereka sedikitpun....

Tapi saat itu, aku melihat lukisan perempuan yang dilukis oleh Kakakku.

Dan ternyata, perempuan yang ia lukis adalah Ibu kandungku. Dan dimana Ayahku??

Seperti apa rupa ayah??

Apakah ia pria yang tegap dan bijaksana??

Aku harap...

Aku dapat melihat mereka berdua sedang berdiri melihatku menikah nanti...

Bersambung...