DUA PULUH TIGA

141 11 0
                                    

"FIKA LO TAU NGGAK?" Tanya Tasya dengan teriak, membuat Fika mencibir melihat sahabatnya itu.

"Nggak usah pake teriak kali, Sya. Gue nggak budek. Emangnya ada apaan si? Heboh banget." Kata Fika yang sedang membaca novel terganggu dengan suara Tasya.

"Ada anak baru, Fik kelas XI sih." Kata Tasya yang menghampiri Fika. Fika mengernyit, tak mengerti maksud Tasya.

"Oh, anak baru doang heboh banget." Ujar Fika kembali melanjutkan membaca novelnya dan tak begitu tertarik membahas soal anak baru yang Tasya ceritakan. Lagipula, hanya anak baru bukan kedatangan artis-artis papan atas.

"Ini nih, efek baca novel mulu. Anak baru itu, cowok. Gila, ganteng banget tau," Tasya sambil menerawang bentuk anak baru itu. Kebetulan, memang tadi di koridor, cewek itu sempat bertemu dengan anak baru itu yang sedang di kerubungi cewek-cewek.

Mulai dari minta nomor ponselnya,  rumahnya dan banyak lagi.

Fika manggut-manggut.

Lama terdiam, hingga...

BRAK!!

Fika berjengit kaget ketika Tasya tiba-tiba menggebrak meja. Untuk sejenak, Tasya terdiam lalu detik berikutnya ia berujar.

"Gue harus dapetin nomor nya dan gue harus tau sosmed-nya dia!" Katanya dengan tangan yang terkepal di udara bersamaan dengan apa yabg ia ucapkan. Fika menatap Tasya dengan mulut sedikit terbuka. Fika melongo melihat kelakuan sahabatnya itu yang aneh menurutnya.

                       ✩✩✩✩✩✩

"Duh, apaan si, Sya? Narik-narik gue segala?" Tanya Fika yang tangannya di tarik Tasya dengan cepat. Langkahnya mengikuti langkah Tasya yang iramanya begitu cepat dan penuh semangat.

Tasya tak menggubris pertanyaan Fika.

Langkah Tasya terhenti di depan kelas XI-3 dan otomatis Fika ikut berhenti. Tasya melongokkan kepalanya di jendela kelas itu dan melihat segerombolan cewek tengah mengerebungi entah siapa.

Tasya langsung melangkahkan kakinya ke dalam kelas itu tanpa mengajak Fika yang diam di belakangnya.

Fika mendengus pelan, ketika ia di tinggalkan oleh sahabatnya itu. Tapi, Fika yakin pasti Tasya menghampiri anak baru yang tadi di ceritakannya. Fika membulatkan matanya ketika banyak cewek yang memuji anak baru itu. Rasa penasaran Fika mulai muncul. Namun, ia acuhkan rasa penasaran itu. Tidak ada gunanya hanya membuang waktunya saja.

Fika tersentak kaget saat seseorang menepuk bahunya. Fika membalikkan badannya lalu dilihatnya cowok bertubuh jangkung itu tengah menatapnya datar. Siapa lagi jika bukan Davin.

Fika menghela napas panjang, "kirain siapa. Bikin kaget aja!"

"Ngapain di sini?" Tanya Davin yang sedang menatapnya lurus penuh tanda tanya.

"Nggak ngapa-ngapain." Jawab Fika sedikit mendongak.

Davin menaikkan alisnya sebelah, menatap janggal Fika.

"Lo ngapain di sini kak?" Tanya balik Fika. Davin memalingkan wajahnya. Kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celananya dan menatap datar ke koridor sekolah melihat para murid berlalu lalang.

"Mau ke kelas." Jawab Davin dengan singkat.

Fika manggut-manggut.

"Oh iya, lo tau nggak kak ada anak baru? Katanya sih ganteng, tapi gue nggak percaya." Tasya mendongak untuk menatap Davin yang memang lebih tinggi darinya. Davin membalas menatap Fika dengan mengangkat bahunya sebagai tanda tidak tau dan tidak peduli dengan hal itu.

METAMORFOSA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang