TIGA PULUH DUA

134 11 0
                                    

I like me better - Lauv

※※※※※※※

Suara dentuman musik menggema di seluruh sudut SMA Pelita Jaya. Dan, hampir semua murid berkumpul di halaman sekolah untuk melihat acara yang berada di lapangan sekolah itu. Sorak gembira tercetak di wajah murid-murid. Ya, hari ini merupakan hari sejarah bagi SMA Pelita Jaya karena hari ini merupakan hari ulang tahun sekolah. Dan, pihak sekolah membuat acara untuk merayakannya.

Panggung yang terlihat minimalis dengan dekor yang di pasang oleh anggota OSIS. Tidak hanya itu, di sana juga ada bazar makanan dan bazar campus.

Fika terus mengikuti langkah Tasya yang selalu membawanya ke bazar makanan. Cewek itu bertanya pada setiap bazar seperti bertanya makanan apa dan harganya berapa membuat Fika menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tasya.

"Fik, lo nggak mau beli makanan?" Tanya Tasya yang kini sudah memegang kantung plastik yang di pastikan di dalamnya berisi makanan.

"Nantian aja." Kata Fika singkat. Lalu, detik berikutnya matanya bertemu dengan sosok yang sangat di kenalinya sedang berada di stand pameran.

Fika dan Tasya menghampirinya. Sudah ada Gino dan Fikri di sana.

"Itu karya lo kan kak?" Tanya Tasya.

Davin mengangguk, benar.

"Wow, bagus banget." Puji Fika dan Tasya secara bersamaan. Kontan mereka saling memandang lalu tawa terpecah di antara keduanya.

"Yaelah, ngomong aja pake barengan. Kompak bener." Celetuk Fikri yang sedang melirik-lirik cewek. Siapa tau dapat jodoh.

"Cewek, suit..suit." Goda Fikri kepada dua orang cewek yang lewat namun tak di tanggapi oleh dua gadis itu. Kasihan.

Tiba-tiba seorang cowok menghampiri mereka dengan wajah sumringah.

"Halo everybody.."

Tiba-tiba Rian datang di kerumunan mereka.

"Wii, Rian. Makin ganteng aja lo." Seru Fikri dengan wajah sok gantengnya.

"Eh kak Fikri makin jelek aja lo kak." Balas Rian di sertai kekehan.

"Yeh, udah bagus gue muji lo ganteng. Eh, lo malah ngatain gue jelek." Ucap Fikri sambil memonyongkan bibirnya.

"Dih, najis. Jelek banget lo, kek gitu." Ujar Gino.

"Bodo amat! Emang gue pikirin!" Sahut Fikri dengan nada nyolot.

"Tas, kesana yuk." Ajak Rian. Lantas, semua menggoda Rian dan Tasya. Bagaimana bisa mereka berdua seperti tom and jerry bisa akur seperti itu.

"Asik, udah jadian nih yeee. PJ nya dong PJ!" Kta Fikri yang daritadi tidak bisa diam.

"Ye bocah, maunya yang gratis mulu si. Emang ya dasar muka gratisan." Cibir Gino yang berada di sebelahnya.

"Lo jadian sama Rian, Sya?" Tanya Fika yang sedari tadi diam.

"Ada deh." Jawab Tasya dengan nada sok misterius.

"Kok lo nggak cerita sama gue? Gue kan sahabat lo."

"Udah ah, nanti gue cerita."

"Yaudah, gue sama Tasya kesana dulu ya." Pamit Rian lalu menggandeng tangan Tasya dan pergi meninggalkan mereka berempat.

"WOYY JANGAN LUPA PJ!" Teriak Fikri yang langsung di hadiahi jitakan maut oleh Gino.

"Sakit bego!" Ucap Fikri secara refleks.

METAMORFOSA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang