Happy reading. Hope you like this, guys.
Maapkan, kalo ada typo 😂😂😂
——————————————————
Siapa yang bilang, jika orang yang sudah putus hubungan akan saling menjauh? memang, sebagian bersikap sperti itu, seolah-olah tidak pernah saling mengenal. malah, mereka seakan lupa dengan kenangan yang mereka bangun. mereka dengan mati-matian mencoba move on. mencoba beralih ke hati yang lain, yang lebih baik dari mantan.
Lain halnya dengan Fika. Sekarang, ia masuk ke tahun ajaran berlalu dan sekarang sudah duduk di kelas dua belas. Masa-masa terakhir berada di sekolahnya. Dan kini, dirinya sudah disibukkan oleh jadwal yang padat untuk menghadapi Ujian Nasional dan seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Cewek itu tengah membaca buku biologinya yang baru ia beli beberapa waktu lalu untuk persiapan menghadapi Ujian Nasionalnya. Di temani dengan segelas orange juice dan kue kering yang berada di atas meja, terasa lengkap.
Saat sedang mempelajari bab hereditas, cewek itu mengalihkan pandangannya ke ponselnya yang bergetar singkat menandakan ada pesan masuk.
From : kak Davin
Lagi apa?
Fika tersenyum saat membaca pesan dari kakak kelasnya yang sekarang berada diluar negeri karena melanjutkan pendidikannya. Meskipun mereka mengakhiri hubungan, komunikasi tetap nomor satu diantara mereka. Bahkan, hampir setiap hari mereka chattingan. Walaupun sama-sama sibuk, tapi mereka tetap meluangkan waktunya untuk saling bertukar kabar.
To : kak Davin
Lagi belajar. Kak Davin sendiri lagi apa?
Tak lama kemudian, ponselnya kembali bergetar.
From : kak Davin
Oh, lagi belajar ya. Semangat UN nya..
Lagi tiduran, sedikit ga enak badan
Fika kembali tersenyum, hanya sekedar ucapan seperti itu. Namun, ia tetap senang.
Tapi, ia melunturkan senyumnya saat membaca bagian bawah pesan dari Davin. Cowok itu sedang sakit. Dan, Davin hanya sendiri di sana. Rasa khawatir mulai menjalarinya.
To : kak Davin
Kak Davin sakit? Udah minum obat?
Beberapa menit setelah mengirimi Davin pesan, cowok itu kini menelponnya. Hmm, lebih tepatnya video call. Mulut Fika sedikit terbuka melihat layar ponselnya. Dirinya buru-buru merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. Dan bercermin dahulu, takut wajahnya terlihat aneh.
Setelah itu, ia menerima panggilan dari Davin. Dan tampaklah wajah Davin yang sedikit lesu, menurutnya. Tidak hanya itu, pipinya juga terlihat lebih tirus dari sebelumnya.
"Hai," ucap keduanya canggung. Karena memang sudah hamper satu tahun tidak bertemu.
Keduanya tersenyum. Terpisahkan berjarak beribu kilometer dan berbeda benua membuat keduanya saling menatap penuh rindu.
"apa kabar?" Tanya Fika.
"Alhamdulillah, baik. Lo apa kabar?"
"Baik juga."
Lalu, keduanya terdiam. Terasa canggung sekali diantara mereka.
"Kak Davin lagi sakit?"
"nggak, kok. Cuma nggak enak badan aja. Kecapean aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
METAMORFOSA [Completed]
Teen FictionPerasaan bisa bermetamorfosis juga kan? Dari yang awalnya biasa saja menjadi suatu hal yang sulit untuk diartikan. @teenlitindonesia