🌚♥
•
•
•
Raegun sehabis pulang sekolah langsung berjalan di trotoar jalan. Dengan sosok yang masih sama yaitu wanita berambut panjang yang sekarang terbang dibelakangannya.
"Jadi, kau mau aku meneror suamimu?"
"Iya ..."
Dan diapun berhenti didepan rumah seseorang. Yang diketahui rumah sang suami Hantu.
"Apa kau yakin ini akan berhasil?" Mata hitam lentiknya menatap rumah yang sudah kelihatan tua itu.
"Oh ya.. Siapa namamu?"
"Kiren.."
"Baiklah Kiren .. Aku akan mulai misinya .. Semoga ini berhasil."
Raegun tersenyum dan mengambil buku dari tasnya lalu merobek kertas asal. Menulis memakai spidol merah dengan tulisan ala-ala darah."Semoga dia merasa takut dengan adanya tanda peringatan ini."
Gadis cantik itu pun meletakkan kertasnya di depan pintu rumah tersebut. Dan menekan belnya, lalu segera berlari dan mengumpat dibelakang pohon besar yang rindang.
Pintu rumah itu terbuka dan keluarlah sosok lelaki tua yang kelihatan lusuh dari dalam sana.
Dia pun melihat ke arah bawah dan mendapati kertas yang Raegun letakkan tadi. Ia mengambilnya, dan itu membuat Raegun menyeringai karena menangkap basah wajah suami Kiren langsung pucat dan dipenuhi rasa takut.
Lelaki tua itu membuang kertasnya, dan segera masuk sambilmembanting pintu rumah.
"Aku tidak sabar kapan dia berakhir.."
"Dia pantas mendapatkannya. Baiklah besok kau temui aku lagi. Sampai jumpa.."
Kiren pun mengangguk lalu ia hilang terbawa angin. Raegun hanya tersenyum tipis dan melanjutkan jalan pulangnya hingga sampai pada halte untuk menunggu bis.
Grep
Raegun menolehkan kepalanya ke arah bawah dan mendapati sosok anak kecil dengan sekujur badan berdarah-darah yang tengah memegang kakinya. Raegun melihat ke sekeliling yang ternyata sedang sepi.
"Kau sedang menakutiku?"
Anak lelaki itu terkejut.
"Kau bisa melihatku?"
Raegun kembali tersenyum tipis dan mengacak rambut anak kecil ini yang dengan sekejap sosoknya berubah menjadi pucat tanpa darah ditubuhnya.
"Kau bisa menyentuh juga? Kau mempunyai indra ke- enam atau mungkin tujuh?"
Raegun terkekeh kecil.
"Aku juga tidak tahu, mungkin aku spesial..." Sosok anak lelaki itu menekuk wajahnya. Membuat Raegun kembali tertawa."Apa yang terjadi denganmu?" Tanya Raegun dan menatap sedih sosok bocah kecil ini. Matanya berkaca-kaca saat memandang wajah polos yang ternyata hanya sesosok arwah.
"Aku sedang menyelamatkan kucingku yang menyebrang jalan, lalu mobil lain lewat dan menabrakku..."
Raegun langsung merasa iba dan menitikkan air matanya mendengar bagaimana kisah tragis sosok anak ini. Dia tipe melankolis berlebihan. Ia pun tak kuasa langsung memeluknya. Tidak peduli bila orang yang lewat menganggapnya telah gila karena ia memeluk angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help ✖ Guanlin [ ✔ ]
Horror[ SEASON 1 COMPLETED ] [ Highest rank #1 in Horor ] [ Highest rank #10 in Horror ] ----------------------------- Kisah tentang Park Raegun, yang selalu dikucilkan dan dibully oleh satu sekolah, terutama anak sang pemilik sekolah tersebut, Lai Guanli...