40

5.1K 505 46
                                    


🌚♥





Ternyata, berita tentang hari libur bisa kalah heboh dibanding berita berpacarannya Guanlin dan Raegun. Semua telinga di penjuru sekolah mendengarnya, apalagi teman-temannya sendiri, terutama juga Woojin.

Munafik jika dia bahagia sekarang, nyatanya, mantannya diambil oleh teman dekatnya sendiri, namun ia harus merelakannya juga, karena untuk apa menjalin hubungan tanpa adanya cinta?

"Jangan lesu, kau bisa mencoba menerima Chaeyoung saja, bukan?" Suara Jihoon tiba-tiba masuk kedalam pendengarannya, laki-laki itu sekarang sedang berada disampingnya yang duduk di lantai kelas, melihat Guanlin dan Raegun tengah bersenda gurau.

Jinyoung juga ikut menimbrung, "Aku tahu jampi yang patut dicoba dan akan menyenangkanmu, kau mau?"

Pemuda bermata biru itu mendecak, "Kalian ini! Aku sedang bete, jangan membuatku kesal, sana pergi!"

Jinyoung dan Jihoon saling melempar kikikkan geli, pemuda bermata tajam itu pun mengisyaratkan Jihoon untuk membuka ponselnya dan menunjukkan permainan yang barusan mereka katakan, tentu saja agar Woojin percaya.

"Begini, ini sangat rahasia, hanya beberapa orang yang tahu disekolah ini. Ada anak kelas sebelah bernama Seokjin, dia yang ahli dalam jampi ini," Jihoon menunjukkan sebuah foto seorang pemuda tampan berambut klimis dengan perawakan tinggi, "katanya, jika kita berhasil dengan jampi itu, kita akan mendapatkan apa saja yang kita mau!"

"Tentunya ini hanya permainan khusus lelaki ..." Jinyoung menambahkan.

Mendapatkan apa saja yang aku mau? Termasuk Raegun dan kedai ramyeon sendiri? Begitu?

Woojin terlihat berpikir, jika menyangka kalau ini tipuan, temannya tidak ada yang suka menipu, karena sudah jadi kebiasaan bagi mereka mencoba hal yang baru selama ini, dan itu semua masuk kedalam petualangan. Lagipula jampi memang sedang terkenal dikalangan para murid baru-baru ini.

"Bagaimana Woojin?"

Mata itu tetap memandang objeknya, seorang gadis berambut panjang hitam yang telah menarik perhatiannya selama ini, dan sekarang membuatnya sangat egois untuk melepaskannya begitu saja. Bibir Woojin pun sedikit terangkat, ia sudah memantapkan hatinya untuk mencoba.

"Baiklah, aku ikut."

Untuk menyenangkanku sedikit, kali saja permainan iseng ini berhadiah, tidak ada salahnya mencoba.

***

Hari ini sudah masuk ke-4 hari mereka berpacaran, dan juga 4 hari kepergian Minhyun, mereka berdua baru ingat setelah malam itu, adalah malam kematian Minhyun, dan Raegun menetapkan janjinya untuk menemani Guanlin ke makam, apalagi sampai membawa arwah itu tenang.

Setelahnya, kebahagiaan bersama Raegun disetiap momen tidak ada yang Guanlin sia-siakan, karena sekarang ia sudah bisa lagi merasakan bagaimana dicintai dan diperhatikan oleh orang yang kita sayang.

Bertemu dan mengenal Raegun adalah berkah untuk Guanlin, kenapa? Karena kehidupannya yang lama perlahan kembali dan semakin membaik. Raegun juga berhasil membuat keluarganya sadar, membuat ia bisa bertemu Minhyun, dan tentunya membuat ia berubah menjadi kepribadian yang lebih peduli dan tak sedingin dulu.

Help ✖ Guanlin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang