10

8.3K 984 56
                                    


🌚♥

"SELAMAT DATANG DI FESTIVAL KESENIAN SEKOLAH PD 101!!!"

Suara pembawa acara menyambut para penonton yang sudah berada di aula. Hari ini tepat dimana festival tersebut diadakan, dengan penampilan dari para murid terpilih yang akan mengisi acara.

Ramai sudah para hadirin menunggu para penampilan dari murid terpilih itu, yang selama berjalannya waktu untuk sampai pada festival, mereka terus berlatih dengan giat.

Dan latihan mereka tidak akan terisia-siakan saat mereka tampil didepan dengan penampilan yang memuaskan.

"Dengan pembukaan acara, kita tampilkan para pemain untuk maju ke atas panggung,"

Tirai terbuka dan beberapa murid terpilih itu serentak membungkukkan badannya untuk memberi salam.

"Raegun, apa kau takut?" Bisik Woojin pada gadis cantik dan manis disampingnya.

"Aku gugup." Bisik gadis itu lembut.

Setelah insiden pingsannya Chaeyoung, keadaan kembali normal, hanya saja, hubungan Woojin dan Guanlin sedikit renggang. Mereka semua terus latihan bersama, walau Seulhee, Chaeyoung, dan Mina selalu ingin berbuat balas dendam pada Raegun, tapi Woojin selalu ada untuk gadis berkulit pucat itu.

Dan sampai saat ini juga, Raegun tidak bertemu Minhyun maupun hantu Bethoven. Kemana perginya mereka?

"Pertunjukan pun dimulai!"

Semua pemain menyanyi dengan serempak sebagai pembukaan acara. Woojin walau sudah berlatih dengan serius masih tidak bisa menghafal lirik tersebut, sehingga membuat Raegun berusaha untuk menahan tawanya.

Guanlin diam-diam memanas melihat apa yang baru saja terjadi, dan ia pun mencoba untuk tetap tenang, walau hasilnya ia tetap tidak tenang, karena pandangannya selalu mengarah ke arah Raegun yang sangat terlihat cantik dan manis dibalutan gaun hitam yang ia kenakan.

Tepuk tangan membahana saat mereka selesai bernyanyi, semua kembali kebelakang tirai, dan selanjutnya dimulai dengan penampilan dari para murid.

Raegun yang gugup terus saja menggigit bibirnya, karena ia tidak terbiasa dilihat oleh keramaian publik. Woojin ikut bergabung dengan tim dramanya, dan ia untuk sekarang sendirian bersama piano tua disampingnya.

"Ehm,"

Deheman dari seseorang membuatnya menoleh ke arah suara tersebut.

"Guanlin?"

Lelaki bermata hitam itu ternyata tengah berada tepat dibelakangnya dengan balutan kostum pangeran yang ia perankan nanti.

Lelaki bermata hitam itu ternyata tengah berada tepat dibelakangnya dengan balutan kostum pangeran yang ia perankan nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Help ✖ Guanlin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang