16

6.8K 987 82
                                    

Siders banyak = tidak lanjut lagi.
Vote 35+ buat next setiap chap.
Terimakasih untuk yang stay vomment ♥✨



🌚♥




Dua gelas kopi hangat dibawa oleh pemuda berambut hitam itu dengan tenang. Onyxnya tetap memancarkan sinarnya walau sekarang sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Mau?"

Guanlin menawarkan kopi itu pada Raegun yang tengah duduk sendirian. Mereka masih berada dirumah sakit tempat dimana Chaeyoung dirawat. Yang lain sudah pulang karena kepentingan masing-masing, Raegun yang ingin mengetahui tentang keberadaan hantu suster pembawa kematian itu tetap ingin menjaga Chaeyoung, juga dengan Guanlin yang ingin menemaninya.

"Terimakasih," ucap Raegun dan tersenyum tipis.

Gadis berkulit pucat itu meminum kopi yang Guanlin berikan tadi. Padahal ia sebenarnya sudah mengantuk, tapi dia tidak boleh lengah untuk menghadapi hantu itu saat tengah bertindak.

"Yo!"

Mata redup Raegun melirik ke arah suara, dimana pemuda berambut cokelat yang tengah mendekat ke arah mereka berdua.

"Malam, Park Jihoon."

"Ah, tidak usah terlalu formal, panggil saja Jihoon," ralatnya.

"Baiklah, Jihoon,"

Guanlin yang memperhatikan itu sedari tadi hanya tersenyum diam-diam atas tindakan polos dan amat sopan dari Raegun. Jihoon bilang memang ia akan datang untuk membamtu kasus hantu kali ini juga.

"Jadi Raegun, bagaimana? Belum muncul juga?" Tanya Jihoon dan ikut duduk disamping Raegun.

"Belum," Raegun menggeleng lemah.

Selama beberapa menit setelah itu mereka terdiam. Saling menyeruput kopi mereka sampai tuntas, setelah itu keheningan langsung menyelimuti ketiganya.

"Aku akan mengatakan putus pada Woojin besok,"

Degh!

Ucapan tiba-tiba Raegun membuat Guanlin melompat kaget, dan Jihoon yang melihat itu langsung menyadari bahwa Guanlin menyukai gadis ini.

"Kau serius? Tapi kenapa?" Tanya Guanlin shock, Jihoon pun ikut mengangguk.

Raegun menunduk sedih,
"Chaeyoung menyukai Woojin, itu sebabnya ia nekat ingin bunuh diri,"

Kali ini bukan Guanlin yang shock, melainkan juga Jihoon. Raegun mengusap pelan wajahnya yang tambah pucat karena mengantuk.

"Gadis itu sangat polos, aku telah banyak menyakitinya, salah satu jalannya ialah memutusi Woojin..." lirihnya.

"Raegun ..."

Jihoon mendekati gadis itu dan mengelus pelan kepalanya, Guanlin yang melihat tindakan Jihoon melotot tidak senang, pasalnya Jihoon adalah laki-laki yang bisa dibilang suka mempermainkan gadis, tapi tentu dia masih perjaka dan suci.

"Aku tahu apa yang kau rasakan, dilema, tapi tidak seperti ini caranya..."

"Lalu bagaimana? Aku hampir membunuhnya secara tidak langsung ..." Raegun mengacak rambutnya kasar.

"Tindakanmu juga akan menyakiti Woojin bukan? Dan belum tentu Woojin setelah ini akan memacari Chaeyoung, juga-"

"Setidaknya Chaeyoung tidak lagi seperti ini," potong Guanlin.

Help ✖ Guanlin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang