🌚♥•
•
•
Setelah kejadian tadi malam, Raegun jadi sangat merasa bersalah akan hal tersebut. Bagaimana tidak? Ia yang dianggap Guanlin dapat dipercaya, ternyata tidak dapat berbuat apapun, dan saat melihat Guanlin pingsan hingga terpaksa dibawa ke rumah sakit karena kekurangan oksigen, dia hanya bisa menangis dan berdoa.
Padahal Guanlin justru merasa bersalah, karena penyebab hantu itu ingin membunuhnya ialah karena dirinya sendiri, dan jika karena bukan Raegun yang mengingatkannya untuk berbuat baik pada boneka, Guanlin tidak akan mengelap debu yang berada dipipi Marry saat itu.
Dan sekarang disinilah mereka, di SMA PD101, tempat awal mulanya semua ini terjadi.
Gadis berambut panjang itu hanya terdiam menatap pantulan dirinya yang berada di cermin kecil yang selalu ia bawa itu. Cermin pemberian ibunya ketika ia masih kecil, dan ia selalu menjaganya dengan baik sampai sekarang ini.
Raegun memerhatikan wajahnya, mulai dari mata, hidung, bibir, hingga ke pipinya.
Pipinya yang merah.
Raegun kembali menghela napas, ia berusaha menutupi tanda merah yang membekas jelas di pipi kanannya itu dengan rambut panjangnya.
Ia tidak ingin siapapun melihatnya seperti ini, terlebih-lebih Guanlin yang sekarang tiba-tiba jadi sangat perduli padanya.
Oh tidak, pipinya kembali memerah, dan itu akibat memikirkan seorang lelaki.
Raegun menutup cerminnya, dan menyimpannya didalam saku rok sekolahnya.
Ia sekarang tengah berlindung di kelasnya yang sepi karena anak-anak tengah istirahat dan berhamburan keluar kelas. Namun tiba-tiba, memori 15 menit yang lalu teringat lagi dikepala kecilnya.
***
Raegun sedang berjalan menuju toilet untuk buang air kecil. Sedari tadi ia padahal berusaha untuk menahan dan mencoba mengikuti pelajaran, tapi ia luluh saat Mina yang memerhatikannya memaksanya untuk pergi ke toilet.
Ia pun masuk dalam satu bilik, melepaskan apa yang dari tadi ia tahan, dan keluar dari sana untuk mencuci tangan di wastafel.
BRAAAKKK!!
"Awh-" ringisnya tertahan.
Seorang gadis berambut coklat tiba-tiba mendorong dirinya untuk kembali menabrak pintu dibelakangnya.
"Kau ingin mati ya!?" Bentak gadis itu.
Raegun yang masih terkejut hanya mampu terdiam, dan melihat disekelilingnya ada beberapa gadis yang tengah mengepungnya saat ini.
Oh tidak, mereka mulai lagi, pikir Raegun pasrah karena terlalu sering dibully.
"Apa yang kau lakukan bersama Jihoon dan Guanlin!" Geram gadis berambut kuncir dua disebelah gadis berambut coklat yang tengah mencengkeram kerahnya.
"Aku tidak berbuat apa-"
"Kau masih berani menjawab!" Gertak gadis coklat dan makin mencengkeram kerahnya.
Padahal tadi ia yang menanyaiku, pikir Raegun yang merasa tidak adil.
"Jihoon menghilang dari sekolah, bersamaan dengan dirimu dan juga Guanlin! Apa yang kau lakukan pada mereka jalang!? Kau memaksa mereka untuk bercinta denganmu!!??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Help ✖ Guanlin [ ✔ ]
Horror[ SEASON 1 COMPLETED ] [ Highest rank #1 in Horor ] [ Highest rank #10 in Horror ] ----------------------------- Kisah tentang Park Raegun, yang selalu dikucilkan dan dibully oleh satu sekolah, terutama anak sang pemilik sekolah tersebut, Lai Guanli...