Vote 50+ for next yaa, kalo sepi Unpub aja ;")🌚♥
•
•
•
Gadis berambut panjang itu tengah asik memainkan ponselnya, melihat sesuatu yang sangat mengasyikan sehingga membuat dua lelaki disampingnya memutarkan bola mata mereka dengan bosan.
"Membosankan," ketus Guanlin.
"Tidak berguna," tambah Jihoon.
Raegun hanya mengerutkan dahinya melihat reaksi dua lelaki itu, ia tetap asyik terhadap ponselnya, dan setelah itu tersenyum sendiri.
"Sudah jelas, ketampanannya tidak ada apa-apanya dibanding diriku," Guanlin dengan cepat mengambil ponsel Raegun, dan mematikannya.
"Hei! Aku harus melihat apa yang baru saja Chimin tampilkan di acara-"
"Ya ya ya, dirumah saja melihatnya, jangan di samping kami berdua, itu sangat menjengkelkan," ujar Jihoon dan menjitak kepala gadis itu.
Mina yang melihat mereka bertiga bertengkar kecil ikut tertawa, sangat menyenangkan melihat pemandangan seperti ini dipagi hari, tepatnya di rumah sakit.
Entah sejak kapan, tapi hubungan mereka bertiga menjadi sangat dekat seperti itu. Mungkin karena satu hari kemarin, mereka menemukan hal yang membuat mereka merasakan kenyamanan dan memilih untuk tetap seperti itu, dan terus menjalankannya.
Di lain hal, ada sepasang mata hitam tengah memandangnya dengan pandangan tidak suka, dan juga iri.
"Apa saja yang kau lakukan kemarin bersama mereka?"
Satu suara berbeda telah keluar dari mulut Park Woojin. Semua mata di koridor rumah sakit memandangnya.
"Park-Rae-gun," Eja Woojin, memperjelas bahwa ia tengah berbicara dengan gadis itu.
Mata hitam Raegun menangkap mata Woojin yang memandangnya, ia terdiam dari perkelahiannya dengan 2 lelaki disampingnya.
"Aku, itu-"
"Mengalahkan hantu, itu saja." Jawab Guanlin duluan.
Raegun menatap Guanlin dengan bingung, tapi Jihoon disampingnya hanya mengisyaratkan Raegun untuk diam.
"Aku tidak butuh jawabanmu, tapi Raegun," sinis Woojin.
Jinyoung dan Daniel yang tadinya santai, mulai merasa panas karena situasi yang mulai panas ini.
"Woo-"
"Diam." Tegas Woojin pada Mina yang mau menenangkan lelaki itu. Dan Mina pun langsung meremas tangan Sungwoon dengan cemas.
Raegun tahu, Woojin pasti sangat kesal pada dirinya saat ini. Ia tidak ingin dua lelaki disampingnya atau bahkan orang lain ikut campur dalam masalah ini, terutama Chaeyoung dan Jinyoung, yang tidak tahu rencana mereka.
Raegun pun bangkit dari duduknya, ia mendekati Woojin, dan meraih tangan lelaki itu.
"Antarkan aku beli makanan, maka akan aku ceritakan semuanya," ucap Raegun, tidak lupa dengan senyuman manis andalannya.
Raut wajah kesal Woojin luntur seketika mendapat senyuman seperti itu. Dia hanya menurut, dan menggenggam tangan Raegun yang membawanya menjauh dari orang-orang yang tengah menjenguk Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help ✖ Guanlin [ ✔ ]
Terror[ SEASON 1 COMPLETED ] [ Highest rank #1 in Horor ] [ Highest rank #10 in Horror ] ----------------------------- Kisah tentang Park Raegun, yang selalu dikucilkan dan dibully oleh satu sekolah, terutama anak sang pemilik sekolah tersebut, Lai Guanli...