32

5.4K 794 76
                                    


Author's note : Hai kalian readers di fanfic ini, apa kabar? Masih ada yang menunggu, atau sudah hilang?

Melihat minatnya semakin sedikit, aku jadi gak ada semangat lagi buat ngelanjutin remake ini ff, ini ff asli punyaku, cuma beda tokoh aja.

Mungkin bakal aku tamatin memang, tapi pasti lama, apalagi kalo udh gaada antusias dari kalian ;(

Jadi, aku mohon, kalian luangkan vote dan komennya, minimal 100 aja, aku udh seneng :)

Terimakasih banyak, silahkan membaca 💕

🌚♥




Dikarenakan bel pulang sudah berbunyi, kebanyakan anak-anak sudah ada yang pulang, tapi kadang juga ada yang memilih untuk menetap.

Contohnya sekumpulan laki-laki tampan yang terkenal di PD101 ini. Mereka berkumpul dengan wajah serius bagaikan tengah membicarakan sesuatu hal yang amat penting.

"Beberapa hari yang lalu, aku diajak temanku untuk makan malam dirumahnya. Hal yang menurutku aneh adalah, baru-baru ini ia terlibat pada sebuah ajaran agama yang aneh." Ucap Woojin kepada teman-temannya yang setia mendengarkan dengan serius.

"Sesampainya disana, dia menyuguhiku dengan berbagai macam daging, tetapi ia tidak memberitahuku daging apa itu dan itu sedikit membuatku ragu."

Jihoon, Jinyoung dan Sungwoon cukup mengangguk-angguk memahami setiap kata Woojin yang sedang berbicara diatas meja itu.

"Aku mengira bahwa itu adalah daging manusia, tetapi setelah aku memakannya, aku langsung menyadari bahwa itu bukanlah daging manu-"

"Itu karena dia pernah memakan daging manusia, makanya dia tahu kalau-emph!"

Dengan kesal Woojin menyumpal mulut Daniel dengan kertas yang sudah ia bulatkan menjadi bola kecil.

Sisanya yang melihat itu langsung tertawa terbahak-bahak, bahkan Guanlin yang mendengarnya juga sedikit tersenyum.

"Ah~ Daniel sangat bodoh, kalau sudah tahu lebih baik diam saja!" Ucap Woojin dengan wajah yang sudah tidak senang.

Daniel mengambil kertas tersebut dan membuangnya jauh-jauh sambil menatap lelaki Park yang berada didepannya.

"Itu riddle terlama yang pernah aku baca Woojin, kau saja yang bodoh karena mencari riddle yang mudah-mudah!"

Woojin mengacak-acak rambut mendengar ucapan Daniel, "Hah~ yasudah! Giliran kalian yang menceritakan riddle lain, aku lebih baik pulang saja,"

Sungwoon mencegah Woojin yang mau turun dari meja yang ia duduki, "Tidak boleh, aku bosan dirumah, ayolah bermain riddle sampai benar-benar diusir oleh penjaga sekolah!"

"Penjaga sekolah kita baru ya? Aku jadi mengingat kejadian waktu itu yang sangat menegangkan." Tambah Jinyoung sambil menerawang ke plafon kelas.

Guanlin sendiri juga senyum-senyum tidak jelas yang karena pada waktu itu dirinya amat sangat senang ketika Raegun mengatakan kalau gadis itu menyayangi dirinya.

Hanya sayang, belum cinta.

"Baiklah-baiklah, giliran aku yang bercerita, ehem," ucap Jihoon yang ingin memulai.

Mereka semua pun kembali berantusias dengan riddle selanjutnya yang akan dibawakan oleh pemuda berambut cokelat itu.

"Cermati baik-baik, ini lumayan susah."

Help ✖ Guanlin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang