Season 2 : Prolog

2.2K 385 165
                                    


➖🚨➖

           LIMA tahun sudah terlewati dan tentu sudah banyak memunculkan perubahan yang terjadi pada setiap orang, setiap tempat, maupun setiap pemikiran. Lima tahun pula, seorang Lai Guanlin masih saja tidak bisa tenang di setiap tidurnya. Hatinya gundah, ada bagian yang hilang dalam dirinya, namun sialnya ia tak kunjung menemukan bagian tersebut.

Tetapi anehnya ketika pertama kali ia bangun tidur ketika lima tahun yang lalu itu, ia bukan hanya merasa ada bagian yang hilang, melainkan ia memiliki sebuah kelebihan atau bisa dikatakan keahlian yang mungkin orang-orang tidak akan memercayainya.

“Hei, Guanlin, aku menangkap salah satu tersangkanya!”

Onyx pemuda itu melirik ke arah dua polisi bawahannya yang tengah menarik seorang gadis dengan rambut panjang yang sangat mencolok. Gadis itu menunjukkan wajahnya dan pancaran dari mata hitam itu membuat debaran aneh kembali muncul setelah sekian lama dalam diri Guanlin.

“Kau ... Park Raegun?”

Gadis itu tersenyum lembut. “Malam, Lai-ssi, sudah lama tidak bertemu.”

Suara yang begitu menyejukkan lantas membuat hati Guanlin yang sekeras batu mendadak cair perlahan. Ia pun menyuruh Raegun langsung duduk di hadapannya, menyuruh dua polisi tadi untuk meninggalkan mereka.

Mata Guanlin tak lepas juga dari Raegun yang sekarang tengah menunduk, ia berdehem sebentar, lalu memulai interogasi kali ini.

“Kenapa kau tahu bahwa pembunuhnya adalah cucunya sendiri?”

Raegun menatap Guanlin datar, “Dari suaramu, kau bahkan terdengar sudah tahu sejak awal, iya, kan?”

“Jangan mengecoh. Apa kau bekerja sama dengan cucu dari kakek tersebut? Jujur saja dan meminta keringanan untuk hukumanmu setelahnya.”

Namun bukannya menjawab, Raegun malah tertawa pelan, bahkan sekarang mata gadis itu menatapnya dengan sedikit berkaca-kaca. Apa ia menangis?

“Lima tahun lalu, kau pasti mengenalku, bukankah aku terlihat normal saja? Bukan seorang pembunuh?”

Guanlin terlihat menimang-nimang, betul juga apa ucapan gadis itu. Namun Guanlin tak berhenti untuk menginterogasinya. Sejujurnya ia juga ingin melihat dan mendengar gadis itu lebih lama lagi.

“Lima tahun merupakan waktu yang lama, mungkin setelah lulus sekolah kau berpikir untuk berprofesi sebagai pembunuh?”

Lagi, gadis itu tertawa, bahkan sekarang air matanya semakin membuat pandangannya buram. “Ah, sudah lama sekali, mungkin aku akan mendengar kau mengatakan hal ini lagi kepadaku, seperti yang ...”

“Yang?”

Gadis itu menggeleng, lalu menatap ke sekeliling mereka cepat, memastikan bahwa tak ada yang akan mendengarnya setelah ini. Ia pun mendekat ke arah Guanlin, dengan senyum tipisnya seraya berbisik misterius.

“Aku bisa melihat, merasakan, menyentuh apa yang orang lain tidak bisa. Tadi, setelah kejadian pembunuhan itu, aku bertemu arwah sang kakek yang masih bergentayangan, ia mengatakan bahwa cucunya lah yang membunuh dirinya.”

Raegun menjelaskannya dengan rinci, bahkan setelah mengutarakannya, ia bisa menebak bahwa setelah ini Guanlin akan—

“Ahahaha! Apa kau gila?”

—tertawa dan kembali menyebutnya gila.

Seperti deja vu, aku merindukannya.

Guanlin menatap Raegun dengan tidak percaya, bahkan ia sekarang bingung apa yang harus dilakukan lagi setelah ini. Apa benar gadis gila ini yang membuat hatinya selalu berdebar dan gundah sejak lima tahun yang lalu?

Help ✖ Guanlin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang