12

7.8K 969 86
                                    


🌚♥




Guanlin mengendarai motornya dengan kencang, angin pun menerpa wajah Raegun dengan kasar, membuat rambut panjangnya berkibar kemana-mana. Kadang rambut Guanlin hampir termakan oleh mulutnya yang sering terbuka, salahkan si pemilik rambut ini yang mengendarai dengan membabi buta.


Merasa sedari tadi perjalanan mereka hanya dipenuhi dengan keheningan dalam berbicara, juga Raegun tidak tahu kemana lelaki itu membawanya pergi. Ia sedari tadi banyak diperhatikan oleh para hantu yang memang menjadi penunggu ditempat itu, dan ia tidak menyukainya.

"Guanlin! Kemana kau akan membawaku pergi!!??" Teriak Raegun karena suaranya yang jelas kalah oleh suara bising motor.

"Kau akan tahu itu nanti!" Balas Guanlin.

Raegun pun hanya mampu mendengus pelan, dan hanya mampu terdiam sepanjang perjalan, hingga mereka pun sampai ketempat tujuan, yaitu didepan rumah mewah yang kelihatannya sepi, dan Raegun merasakan hawa tidak enak ada didalamnya.

"Dimana ini?" Gumamnya sekaligus bertanya.

"Ini rumahnya Mina,"

Raegun menoleh ke arah lelaki itu dengan tanda tanya besar dikepalanya.

"Aku sering beberapa kali kesini karena Sungwoon yang meminta, makanya aku tahu dan hapal," Jelas Guanlin, tapi bukan itu yang ingin Raegun tanyakan.

"Aku ingin kau menemui Mina, agar kasus hantu kali ini terselesaikan," Tambahnya, dan ini baru jawaban dari apa yang Raegun tanyakan. Tapi setelah sadar apa yang baru saja dikatakan Guanlin, ia kembali menoleh kepada lelaki itu.

"Kau pasti tahu apa yang telah terjadi, aku tidak ingin kau menyelesaikannya sendirian, aku akan menemanimu," Ujar Guanlin, dan diakhiri dengan senyum tipisnya.

Raegun pun langsung menunduk, antara malu karena lelaki itu mengetahui apa yang ia sembunyikan, juga malu karena senyuman dari lelaki itu yang membuat jantungnya berdetak kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raegun pun langsung menunduk, antara malu karena lelaki itu mengetahui apa yang ia sembunyikan, juga malu karena senyuman dari lelaki itu yang membuat jantungnya berdetak kencang.

Raegun menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan bayangan tentang Guanlin yang tengah tersenyum, ia pun mendangak untuk kembali berpapasan dengan rumah berhawa ghaib yang sedari tadi mengusiknya.

"Iya ... aku sudah melihatnya tadi, dan hawa rumah ini pun sudah dipenuhi oleh kekuatan ghaib," Ujarnya membuka suara.

"Mina, gadis itu telah menjadi objek sang hantu untuk memulai aktivitasnya, yaitu balas dendam ..."

Guanlin tersentak saat Raegun mengucapkan kata terakhirnya dengan penuh keseriusan.

"Balas dendam? Tapi untuk apa?" Bingung Guanlin.

Help ✖ Guanlin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang