20

7.5K 818 128
                                    

🌚♥



Setelah mengendarai mobilnya dengan penuh semangat pun Guanlin akhirnya sampai ke tempat ingin dituju.

"Cepat cari siapa yang mempunyai plat nomor ini."

Lelaki bermarga Lai yang kaya itu dengan mudah menyuruh sang polisi untuk melacak siapa yang memiliki plat nomor seperti ini.

"Baiklah, saya akan mencarinya dengan cepat." Ucap pak polisi itu.

Guanlin mengangguk pada Raegun, dan menyuruh gadis itu untuk duduk bersamanya di kursi disediakan.

"Kalau pelakunya sudah ketemu, mau kau apakan dia?"

Raegun mengangkat kepalanya,
"Pertama, aku ingin menanyakan apakah selama ini dia merasa gelisah atau tidak,"

"Dan kedua, aku ingin ia mendapat hukuman yang setimpal."

"Tapi kenapa kau ingin mengetahui perasaan pak tua itu?" Bingung Guanlin.

"Karena Natsu tidak tenang jika ia belum melihat siapa yang menabraknya, dan juga apa yang dirasakan penabrak itu, Natsu mengatakannya langsung padaku,"

Raegun menunduk setelah mengatakan hal itu pada Guanlin, dan lelaki itu memahami apa yang Raegun rasakan sekarang.

"Hei Nak! Aku menemukannya!"

Raegun mengangkat kepalanya, begitupula Guanlin yang mendengarnya segera bangkit dan mendekat ke arah sang pak polisi.

"Pemiliknya seorang pemuda bernama Jimin, umurnya dua-"

"Tunggu,"

Raegun melihat foto yang tertera di monitor, menunjukkan kepemilikan dari orang yang mempunyai plat nomor seperti itu.

"Raegun?"

"Ini... bukan pemiliknya, pemilik mobilnya harusnya pak tua!" Ujar Raegun panik.

"Tapi data-"

"Kita bertemu sang pemilik mobil ini dulu, setelah itu kita tanyakan setelahnya," ujar Guanlin menenangkan.

"Lagipula kepemilikan mobil ini tidak pernah berganti, datanya masih sama sampai sekarang," Pak polisi ikut menyahut.

Raegun diam ditempat, ia bingung. Bagaimana bisa seperti ini? Jika ternyata mobil ini pernah dipakai oleh orang lain dan sang pemilik tidak mengetahuinya.

Apa yang harus ia lakukan?

"Pak polisi, beri aku keterangan jelas tentang orang ini, kami akan bertemu dengannya,"

Guanlin kembali mengendarai mobilnya menuju dimana kediaman pemilik plat nomor tersebut, setelah pak polisi memberitahunya ia dengan gerakan cepat menyeret Raegun yang dari tadi terdiam dan membawanya kedalam mobil.

"Ini rumahnya,"

Guanlin dan Raegun keluar bersamaan, mendekati rumah yang lumayan besar, sepertinya pemuda bernama Jimin ini keluarga yang berada.

"Raegun, kau siap?"

Raegun mengangguk, "Ya."

Guanlin mendekati pagar rumah tersebut, memencet belnya, lalu menunggu siapapun yang keluar dari rumah besar ini.

"Dia keluar," bisik Guanlin.

Seorang pemuda tampan berambut hitam keluar dari pintu utama, ia mengintip sebentar lalu keluar dengan sepenuhnya setelah membuka gerbang dari dalam rumahnya.

Help ✖ Guanlin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang