35

4.8K 554 64
                                    


🌚♥




Suasana masih begitu hening saat kedatangan dokter yang berada di kamar para gadis ini. Mereka semua mengelilingi Chaeyoung yang baru saja selesai di cek dan diberi obat penenang lainnya yang mereka semua tidak mengerti. Seperti keadaan rumah sakit tapi berada di rumah.

Bae Jinyoung berkali-kali mengucapkan kata-kata penyesalan dan minta maaf, sambil menggenggam tangan gadis lemah itu dengan erat. Sementara yang lain hanya mengharapkan bahwa gadis yang berbaring itu cepat sadar dan bisa sembuh sedia kala.

"Apa kau ingin membawanya pulang?" Tanya Daniel yang memecah keheningan, dan yang lain juga menoleh ke arahnya. "Maafkan aku atas kekacauan ini Jinyoung, liburan kita yang-"

"Harusnya kalian tidak mengajakku. Aku lah orang baru di pertemanan ini, jadi-"

"Ini bukan salahmu! Tapi salah si berengsek-"

"Guanlin! Berhentilah berbicara, kumohon!"

Itulah yang terjadi saat Raegun berbicara yang dipotong Guanlin, dan lelaki itu di potong oleh bentakan Jinyoung. Gadis-gadis lemah lainnya masih terus memandang ini dengan sedih, mereka juga tidak menyangka jika hal seperti ini akan terjadi, mereka tidak tahu apa-apa, dan mereka harus bisa menyelesaikan masalah ini bagaimanapun caranya, agar pertemanan mereka tidak rusak.

"Jinyoung, bagaimana?" Tanya Daniel lagi dengan cemas.

Jinyoung menghelakan napasnya pelan, mengusap lembut poni Chaeyoung yang lepek karena efek obat.

"Aku akan membawanya pulang, setelah itu aku akan kembali kesini, untuk menyelesaikan masalah yang belum jelas." Jawab Jinyoung dan menatap mata Guanlin, lalu Woojin.

Daniel dibelakangnya hanya tersenyum tipis, ia sangat tahu bahwa tindakan jinyoung saat ini benar-benar bijak. Akhirnya setelah 30 menit berjalan, Chaeyoung berhasil dibawa pulang dan diletakkan dirumah sakit dekat dengan rumah gadis itu. Tentu saja tidak memberitahukannya kepada kedua orang tua mereka yang tidak peduli.

Alhasil, malam ini tepat pukul 12.13 mereka berkumpul kembali di ruang tamu, dengan keadaan tegang, emosi yang ingin meluap namun ditahan, dan juga penyesalan pada gadis cantik yang masih terdiam ini.

"Aku mohon, jangan ada perpecahan di antara pertemanan kita karena hal ini. Aku, sangat ingin memecahkan permasalahan ini, tidak ada rahasia sama sekali, dan tidak ada emosi kali ini, jujur kepada kami semua. Oke?"

Pertanyaan Daniel dijawab oleh anggukan semuanya, bahkan Woojin dan Guanlin saja sampai menurut. Mereka juga ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan semoga saja jawabannya tidak mengecewakan sehingga pertemanan mereka tidak hancur.

"Oke, mulai dari Raegun." Jinyoung melirik gadis di samping Mina, yang tengah menunduk saat ini. Reflek Mina menggenggam tangan Raegun, gadis itu masih trauma.

"Guanlin juga melihatku pergi ke atas untuk tidur, dan kalau boleh jujur, aku bertemu hantu perempuan yang menatapku tajam, dan menyuruhku untuk keluar," Ucapan Raegun membuat semuanya menjadi semakin ingin tahu apa yang terjadi. "Tapi aku mengabaikannya, hingga sampai di kamar, aku langsung tidur. Dan saat aku terbangun, aku mendengar mereka berdua berkelahi di depanku, aku ingin melerainya, tapi aku juga terkena pukulan. Setelah itu kalian datang, dan aku kembali melihat hantu itu didepan jendela kamarku."

Mina dan Seulhee saling berpegangan tangan, pasalnya saat Raegun bilang hantu itu ada dibelakang jendela, tubuh mereka langsung merinding tak tertahankan. Pikiran buruk lainnya sudah melekat pada otak mereka.

Help ✖ Guanlin [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang