l i m a

6.3K 688 3
                                    

Hey guys, late up banget ya? wkwkwk

gils gak nyangka juga tugas sekolah banyak bgt. kena writerblock jg :v

jangan lupa voment yhaa

Setelah mengantar bibi Hayeon ke dalam salah satu ruangan VIP di rumah sakit, Taehyung dan Hayeon memasuki lift untuk turun ke parkiran.

Mereka meninggalkan bibinya setelah wanita itu tertidur pulas di ranjang rumah sakit setelah di infus dan diberi obat-obatan.

"Sejak kapan dia sakit?" tanya Taehyung. Pria itu menatap Hayeon yang terus menunduk sejak ia keluar dari ruangan bibinya.

Kali ini, Hayeon mengangkat wajahnya.

"Dua tahun," balas Hayeon sabil memandangi angka merah diatas pintu lift yang menunjukkan angka empat.

Taehyung mengangguk paham.

"Tadi bibi bilang apa?" tanya Hayeon.

"Apanya?"

"Saat aku diluar tadi." Jawab Hayeon. Gadis itu menatap Taehyung penasaran.

Taehyung menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil mengingat-ingat.

"Oh itu. Kami tidak mengatakan apapun." Jawab Taehyung datar dan terdengar jujur.

Hayeon mengangguk paham.

Setelah itu, suasana kembali hening. Taehyung tidak lagi bertanya dan Hayeon juga tidak memulai pembicaraan.

Mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.

Sesekali Hayeon melirik Taehyung yang berdiri disampingnya.

Pria itu menyisakan jarak 10 cm diantara mereka.

Terkadang Hayeon merasa risih ketika ia hanya berdua dengan Taehyung.

Pria itu selalu menjaga jarak darinya seolah-olah mereka adalah orang asing.

Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk mengubah sikap Taehyung padanya. Ia juga tidak tau bagaimana cara membuka hati pria disampingnya itu.

Hayeon hanya bisa terus berdoa, agar suatu saat nanti, Taehyung bisa melupakan Hanna sepenuhnya dan beralih padanya.

๏︿๏

Hayeon's POV

Seperti biasa, aku hanya memainkan ponselku di dalam kamar. Membuka instagram, aplikasi Line dan kamera, meskipun aku tidak benar-benar memainkannya.

Aku tidak tau apa yang ku lihat sampai aku tidak menyadari kalau sekarang sudah jam 9 malam.

Aku sendirian, dan Hanna eonni masih sibuk di kampusnya. Dia juga mengatakan kalau dia akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk bibi sore ini.

Aku bangkit dari ranjangku dan berjalan menuju meja belajar.

Aku mengambil buku diary ku dari dalam laci bagian kanan, paling bawah.

Ku tuliskan kegiatanku hari ini bersama bibi dan Taehyung sebanyak tiga paragraf.

Aku senang, karena Taehyung adalah laki-laki pertama yang kenal dengan bibi, orang terdekatku, meskipun kami berbohong tentang hubungan kami.

"... bibi memberiku dua gaun sebagai oleh-olehnya dari Paris."

Tanganku bergerak membentuk kalimat, sesuai dengan apa yang ku ucapkan.

"Sepertinya bibi senang dengan Taehyung."

Aku tersenyum.

Selesai menulis kalimat itu, aku melirik ke arah paper bag di samping ranjangku.

My Pretend Boyfriend ; KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang