s e m b i l a n b e l a s

5.3K 629 17
                                    

"Taehyung?" tanya Hayeon ragu. Cewek itu membelalakkan matanya, seolah tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Taehyung menggunakan pakaian rapi seperti biasanya. Ia juga merangkul tas hitam di bahu kanannya. Laki-laki itu bertampang datar dan terus menatap Hayeon, membuat cewek itu tanpa sadar mundur dua langkah.

"Hayeon," panggilnya. Cewek itu mematung.

Entah sudah berapa hari ia tidak mendengar suara Taehyung. Ia benar-benar merindukan suaranya. Ia sangat menyukai suara berat kekasih palsunya itu saat memanggil namanya.

Taehyung maju selangkah, masuk ke dalam rumah.

Sangat jarang, Taehyung mendatangi rumah mereka kalau tidak ada Hanna. Bahkan Hayeon tau, alasan Taehyung datang ke rumahnya bukan untuk dirinya, tetapi untuk melihat kakaknya. 

"Hanna eonni baru saja pergi." Kata Hayeon sedikit ketus. Ia menghindari tatapan mata Taehyung.

"Aku mau menjemputmu," kata Taehyung, lagi-lagi membuat mata mereka kembali bertemu. Hayeon menatap laki-laki di depannya tidak percaya. Dia, orang yang selama ini tidak pernah peka, tapi selalu membuatnya semakin berharap dengan semua kata-katanya.

Menurut perjanjian yang mereka lakukan, harusnya kata-kata lembut itu Taehyung lontarkan hanya saat mereka sedang besama kedua temannya. Bukan hanya berdua seperti ini.

Hayeon semakin takut. Ia takut perasaannya semakin besar dan tidak dapat ia tahan dalam hati lagi. Ia takut Taehyung memutuskan hubungan mereka hanya karena cewek itu punya perasaan padanya.

Perjanjian tetaplah perjanjian. Hayeon akan berusaha sekeras mungkin untuk tidak melanggar perjanjian yang sudah ia ciptakan sendiri. Ia tidak mau ambil resiko kehilangan Taehyung untuk selamanya.

"Aku minta maaf untuk sebelumnya. Aku benar-benar..." Taehyung membuang napas pelan. Ia menyentuh dahinya, menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan waktu itu.

Hayeon tersenyum tipis, sangat tipis sampai Taehyung tidak menyadarinya.

Keinginannya untuk mendapat permintaan maaf dari Taehyung berhasil ia dapatkan. Tadinya, ia memang berpikir untuk menolak permintaan maaf nya, dan meminta laki-laki itu untuk lebih berusaha mendapatkan permintaan maaf nya.

Kalau saja ia tidak bermusuhan dengan kedua temannya, mungkin ia akan melakukan itu. Tapi tidak untuk sekarang.

Bahkan hubungan mereka terancam punah karena nyatanya, ia sudah tidak berteman dengan dua orang yang selalu membanggakan pacar mereka masing-masing.

Kalau Taehyung tau itu, sudah dapat dipastikan bagaimana hubungan mereka setelahnya.

"Jangan membahasnya lagi," kata Hayeon pelan. Suasana menjadi canggung. Taehyung mengangguk pelan.

"Mulai sekarang, aku akan menjemputmu pulang sekolah setiap hari." Kata Taehyung, membuat Hayeon kembali membelalakkan matanya. Mulutnya menganga. Ia bahkan tidak percaya dengan apa yang barusan Taehyung katakan.

Ini malah seperti pacar sungguhan kan?

Hayeon mengedipkan matanya berulang kali. Mereka terus bertatapan selama beberapa detik.

Taehyung menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku tidak enak kalau harus merepotkan Jungkook. Lagipula teman-temanmu pasti curiga kalau kau terus di antar-jemput Jungkook, kan?" ucapnya menjelaskan.

Hayeon menutup kembali mulutnya. Ia benar-benar merasa lelah. Lelah dengan semua kata-kata manis Taehyung yang selalu berhasil membuatnya terbang, lalu jatuh dengan sangat kencang.

My Pretend Boyfriend ; KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang