l i m a b e l a s

5.6K 578 10
                                    

"Sampai kapan kau mau mengikutiku?" tanya Taehyung sambil membuang napas lelah.

"Sampai bunga itu ada di tangan Hayeon." Jawab Jin santai tanpa menatap Taehyung, dengan kedua tangan mengetik di layar ponselnya.

Taehyung mengerutkan dahinya.

Ia menatap seikat bunga mawar merah dan pink di kursi penumpang mobilnya. Ia terus memandangi bunga itu dengan perasaan bingung.

Belum pernah sekalipun ia memberikan bunga pada perempuan, dan ia tidak tau bagaimana cara memberikannya.

Taehyung mengambil ponsel dari saku celananya, lalu memandangi layar ponsel itu.

"Hyung, ini sudah terlalu malam, kurasa Hayeon sudah tidur." Kata Taehyung sambil melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"Tidak mungkin dia tidur jam segini." Kata Jin yakin. Taehyung menoleh, menatap Jin ragu.

Jin memutar kepalanya, menatap sekeliling rumah Hayeon.

Tempat ini terbilang sangat sepi untuk jumlah rumah yang sangat banyak. Beberapa rumah di tempat ini gelap, seperti tidak ada penghuni.

"Mungkin aku akan memberikannya besok. Aku akan pergi ke sekolahnya saat pulang sekolah-"

"Tae," panggil Jin tanpa menatap Taehyung.

Jin menunjuk lurus ke kaca depan mobilnya.

Taehyung ikut menoleh, mengikuti arah pandangan Jin.

"Itu Hayeon?"

***

Hayeon's POV

Aku berjalan kaki dari halte bus menuju rumah. Jaraknya tidak terlalu jauh, tapi cukup melelahkan kalau berjalan kaki.

Sungguh, bekerja di tempat itu benar-benar melelahkan. Padahal ini baru hari pertamaku bekerja disana.

Bukannya memasak, seharian ini aku malah ditugaskan untuk mencuci ratusan piring kotor.

Rasanya aneh. Apa semua koki juga bertugas untuk mencuci piring sebelum disuruh memasak?

Aku menghela napas panjang.

Upah yang kudapat hari ini juga tidak sesuai dugaanku.

Tapi mungkin memang begitulah dunia kerja. Entahlah, ini pertama kalinya aku bekerja. Jadi aku belum terlalu mengerti tentang itu.

Begitu tiba di depan rumah, aku merogoh tasku untuk mencari kunci rumah.

Kakakku sedang jalan-jalan dengan pacarnya seperti biasa. Jadi tidak ada orang ada dirumah.

"Hayeon,"

Suara Taehyung membuatku cukup terkejut.

Dengan satu tangan yang masih ada di dalam tas, aku menoleh, menatapnya yang baru keluar dan menutup pintu mobil.

Satu tangannya memegang seikat bunga mawar campuran merah dan pink. Entah itu untukku, atau untuk kakakku.

Pria itu berjalan ke arahku.

Aku sedikit terkejut melihat wajahnya. Ekspresinya serius dan tidak ada senyuman sama sekali di bibirnya. Matanya menatap lurus ke mataku.

"Kalau kau mau menemui kakakku, dia tidak ada dirumah. Dia pergi dengan pacarnya." Kataku sambil menekankan kata pacar.

Apapun yang akan dia katakan nantinya tidak masalah. Pada akhirnya, hubungan kami hanya sebatas hubungan palsu, yang sebentar lagi akan berakhir. Aku yakin itu.

My Pretend Boyfriend ; KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang