d u a p u l u h s a t u

5.2K 575 26
                                    

Selama seharian, Jungkook menghabiskan waktunya untuk bermain game di komputernya.

Jimin pergi sejak pagi dan belum kembali hingga malam ini. Ia sudah tau, kemana laki-laki itu pergi. Seperti biasa, dia pasti menghabiskan waktunya untuk berkencan dengan Hanna.

Mereka memang begitu. Setiap hari selalu bertemu, dan kadang tidak pulang.

Jungkook yang tidak bisa memasak, hari ini menghabiskan banyak uang untuk memesan makanan. Pizza, cola, ayam goreng, dan beberapa makanan lain masih tergeletak di lantai.

Ia yakin Jimin pulang malam. Jadi ia menunda membersihkan kamarnya dan terus bermain.

Disaat timnya sedang mengadu skill dengan tim musuh tepat di tengah arena, suara bel rumahnya berbunyi.

Jungkook berdecak sebal.

Ia tidak suka ada orang yang mengganggu permainan overwatch nya.

Jungkook terus bermain, mengabaikan orang di balik pintu masuk.

Semakin lama, suara bel itu mengganggu konsentrasinya. Akhirnya, karakter Jungkook berhasil dibunuh tim lawan dengan beberapa kali skill.

Saat karakter Jungkook mati, semua teman-temannya juga di kalahkan dengan mudah. Dalam beberapa detik, permainan selesai dan dimenangkan oleh tim lawan.

Jungkook tanpa sadar menggebrak meja komputernya kencang. Ia menatap ke arah pintu kamarnya kesal.

Laki-laki itu berjalan sambil menghentakkan kakinya menuju keluar rumah.

Seingatnya, malam ini ia belum memesan makanan lagi. Kalaupun itu Jimin, harusnya ia tidak memencet bel, tetapi langsung masuk karena ia punya kunci rumahnya sendiri.

Kalau itu adalah salah satu dari anggota Bangtan, Jungkook pasti akan meminta sesuatu sebagai ganti kekalahannya.

Jungkook membuka pintu kencang.

Ia langsung membelalakkan matanya ketika melihat Hayeon berdiri di depan pintu, sambil memeluk tubuhnya sendiri.

Cewek itu masih menggunakan seragam sekolahnya. Bahkan sepertinya dia belum pulang ke rumahnya.

Hayeon menoleh, membuat Jungkook semakin terkejut karena wajahnya yang terlihat jelas seperti habis menangis.

Ada sedikit luka lebam di pipi kirinya, dan darah yang sudah mengering di sudut bibir kirinya.

Rambutnya acak-acakan. Tubuhnya sedikit gemetar dan pipinya masih basah.

"Hayeon... ada apa?"

***

"Mana dia?" tanya seorang wanita yang kini duduk di atas kursi rodanya. Baru saja ia pulang dari rumah sakit satu jam yang lalu.

Wanita itu menerima minuman hangat dari tangan suaminya, kemudian meneguknya perlahan.

"Seperti biasa, dia tidur dirumah temannya," balas suaminya sambil menghela napas.

Wanita itu menjauhkan gelasnya dari mulut, dan meletakkannya di pangkuan.

"Kurasa kita harus memberitahunya tentang itu..." kata sang suami, membuat wanita itu menoleh cepat.

"Aku takut," kata wanita itu sambil menatap teh di gelasnya. Ia juga mengaduk-aduk pelan air di gelasnya.

"Cepat atau lambat, dia pasti akan mengetahui semuanya. Dia harus tau tentang itu sekarang. Taehyung bukan anak kecil lagi,"

My Pretend Boyfriend ; KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang