selamat malaaaaam!
"Lihat-lihat, Jungkook langsung pulang saat aku memberitahu keadaanmu padanya," goda Seokjin, membuat Jungkook langsung menatapnya jengkel.
"Bukan begitu, hyung! Aku hanya bosan di sana," kata Jungkook sedikit jengkel. Meski sebenarnya ia langsung kembali ke Seoul setelah mendengar kabar tentang Hayeon yang masuk rumah sakit. Cowok itu tentu saja khawatir.
Jin terkekeh mendengar Jungkook yang berusaha menutupi rasa khawatirnya. Sementara Yoongi hanya diam sambil sesekali berbicara dengan Hanna dan Hayeon.
Hayeon tersenyum lebar. Hari ini, ia tidak bisa menahan senyumannya. Sejak ia menjadi pacar sungguhan Taehyung, hari bahagianya dimulai. Tapi sebenarnya, ia sedikit kecewa. Kalau diingat-ingat, Taehyung tidak memberinya bunga atau apapun sejak ia dirawat di sini. Beda dengan Jungkook yang sekarang malah memberinya se-bucket mawar merah.
Setelah berbincang lama, Jimin akhirnya kembali. Tapi laki-laki itu tidak bersama Taehyung, dan malah membawa makanannya sendiri.
"Tae mana, Oppa?" Tanya Hayeon sambil mengerutkan dahi.
"Dia di luar sebentar," kata Jimin sambil tersenyum. Ia memberikan beberapa makanan pada masing-masing temannya, kemudian mengajak Hanna menjauh dari teman-temannya untuk berbicara.
Hayeon menghela napas.
Sejak pacaran dengannya, Hayeon terus merindukannya. Padahal, mereka baru berpisah kurang dari dua jam. Rasanya ia ingin melihatnya terus-terusan.
Sampai sekarang, ia masih merasa ini tidak nyata. Taehyung menyatakan perasaan padanya, benar-benar mimpi yang jadi kenyataan. Tanpa sadar, cewek itu tersenyum sambil memainkan jari-jari kedua tangannya.
Ciuman tadi... benar-benar nyata.
Hayeon menyentuh bibirnya sendiri. Ia mengusapnya pelan, untuk meyakinkannya kalau itu nyata. Laki-laki itu memang menciumnya.
"... Hay," panggil Jungkook, membuat Hayeon menurunkan tangannya cepat, kemudian menatap Jungkook salah tingkah. Cowok itu hanya mengerutkan dahi melihat tingkah Hayeon yang sedikit aneh.
"Ada yang salah dengan kepalamu? Kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Jungkook lagi. Hayeon menggeleng pelan, kemudian tersenyum, "Tidak... tidak ada," balasnya sambil menahan senyum.
Hayeon membuka selimut yang menutupi kakinya.
"Ada yang ingin kubicarakan dengan Taehyung, sebentar ya," katanya senang, kemudian turun dari ranjang dan berlari kecil ke arah pintu. Sementara yang lain hanya bisa menatapnya heran.
Hayeon membuka pintu cepat.
"Tae, aku-"
Hayeon menghentikan ucapannya. Ia tidak menyangka, akan melihat orang yang paling ditakutinya di sini, dengan kondisi seperti ini. Sekujur tubuhnya mendadak kaku. Ia tidak tau apa yang akan dikatakan orang itu padanya.
Hayeon berulang kali mengabaikan telepon darinya. Apa dia akan marah? Apa dia sudah tau semuanya? Apa ia benar-benar akan dibuang dari keluarga Choi?
"Pa... pa?" Bibirnya sedikit bergetar.
Tubuhnya mulai mengeluarkan keringat dingin. Cewek itu tidak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya bisa menunduk, berusaha menghindari tatapan papanya sebisa mungkin.
Yang lebih parahnya lagi, Taehyung ada di sana. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.
Hayeon merasa takut. Ia takut di marahi papanya di depan Taehyung. Mereka baru pacaran. Ia tidak mau kesan pertama laki-laki itu saat bertemu papanya buruk. Tapi ia tidak tau apa yang harus dikatakannya. Bibirnya tidak mau mengeluarkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretend Boyfriend ; KTH ✔
Fanfiction[Proses Revisi 2/38] Choi Ha Yeon, siswi kelas 3 SMA yang selalu mendapat ejekan dari teman-temannya karena belum pernah pacaran, akhirnya meminta Kim Taehyung, sahabat kakak perempuannya, untuk menjadi pacar pura-pura nya. Tapi sebenarnya, itu hany...