s e m b i l a n

6K 665 42
                                    

Hello guys, finally can see u again hhehehe

yang tetep stay di cerita ini, thankyou yaa! love you guys.

aku si pengen bikinnya partnya ga panjang mungkin, paling dibawah 30 atau 20an, liat alur dan respon aja sih wkwkwk

jgn lupa voment yaa.

utk saat ini masih blm bisa fast up sih, soalnya ujian full bulan maret - 5 april.

jangan lupa follow authornya 👉 matchapple

Hayeon kembali menjalani aktivitasnya seperti biasa.

Bangun pagi, mandi dan pergi ke sekolah.

Ia tidak lagi menjadi Hayeon seperti kemarin, Hayeon yang pura-pura ceria meskipun dalam hatinya sedang menderita dan meminta pertolongan agar ditarik dari lubang penderitaan.

Kini ia bersikap natural dan kembali seperti dulu. Ia tidak ingin kematian bibinya terus bersarang di kepalanya.

Karena ia tau, lama kelamaan, semua orang pasti akan meninggal.

Yang harus ia lakukan sekarang adalah merelakan dan mencoba membuka lembaran baru.

"Pagi, Hay." Sapa Jungkook.

Pria itu berdiri dari kursi Hayeon dan membiarkan Hayeon mendudukki kursinya.

"Pagi Kook, Pagi Eunha, Jisoo." Sapa Hayeon.

Gadis itu duduk di kursinya.

Jungkook dapat melihat mata Hayeon yang sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Pagi Hay." Sapa Eunha dan Jisoo bersamaan.

Kedua gadis itu memutar kursinya menghadap meja Hayeon.

"Serius, sudah tidak apa-apa?" tanya Jisoo sedikit khawatir. Hayeon membalasnya dengan senyuman dan anggukan.

"Sabar ya.." ucap Eunha pelan.

"Makasih," Hayeon mengangguk.

"Hay, kemarin Tae hyung tidak marah kan?" tanya Jungkook. Hayeon menggeleng.

"Aku sudah menjelaskannya," balas Hayeon bohong. Tidak mungkin Taehyung marah, disaat mereka tidak punya hubungan yang serius.

Jungkook's POV

"Aku sudah menjelaskannya," balas Hayeon.

Aku membuang nafas lega.

Aku sedikit bersyukur karena Tae hyung adalah orang yang cukup dewasa dan tidak mudah salah paham.

"Kemarin? Memang kalian melakukan apa?" tanya Eunha penasaran.

"Tidak melakukan apa-apa." Balasku cepat.

"Bohong! Kalian pasti sedang bermesraan kan?" tebak Jisoo sambil tertawa lebar.

Aku berdecak.

"Aku serius." Balasku, disambung tawa Jisoo dan Eunha. Aku hanya menggeleng dan membuang nafas kasar.

"Hari ini bareng lagi pulangnya?" tanyaku pada Hayeon. Gadis itu menggeleng dan tersenyum kecil.

"Tae menjemputku hari ini. Kami mau pergi," jawab Hayeon.

Ekspresinya berubah senang dan wajahnya berseri-seri, seolah-olah dia memang sudah melupakan kematian bibinya sepenuhnya.

Ada dua perasaan yang ada di tubuhku sekarang.

Perasaan senang karena dia sudah ceria lagi seperti dulu, dan perasaan kesal karena bukan aku yang membuatnya ceria.

"Oh.." balasku. Aku memaksakan senyumku.

My Pretend Boyfriend ; KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang