t i g a p u l u h t i g a

6.3K 670 68
                                    

"Tidak ada yang ingin kubicarakan denganmu," kata Hayeon sambil melipat tangannya di depan perut. Ia menatap ke arah lain.

Sejak mereka kembali ke kamarnya, Taehyung tidak mengatakan apapun. Mereka malah menjadi canggung satu sama lain. Padahal, dia yang lebih dulu ingin membicarakan sesuatu.

Hayeon merasa salah tingkah, karena laki-laki itu terus menatapnya tanpa mengatakan apapun.

Cewek itu berjalan ke ranjangnya, kemudian duduk sambil melipat kedua tangan. Ia melihat Taehyung yang sepertinya ingin membicarakan sesuatu sejak tadi, terlihat dari wajahnya yang kebingungan.

Hayeon tidak bisa memperkirakan apa yang akan dikatakan Taehyung. laki-laki itu selalu sulit ditebak. Ia juga bukan orang yang peka, dan sering memberinya harapan palsu.

Meski begitu, kenapa hatinya tetap memilih Taehyung? Kenapa ia terus menyukai laki-laki itu walaupun hatinya berulang kali sakit karenanya?

Jauh lebih baik, kalau laki-laki itu bukan orang yang baik dan peduli padanya. Dengan begitu, Hayeon tidak perlu menyukainya terus-terusan.

Ia kembali mengingat kejadian kemarin, saat ia mencoba bunuh diri. Kalau dipikir-pikir lagi, itu benar-benar hal yang sangat memalukan. Hayeon menunduk, menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia benar-benar malu menatap wajah Taehyung sekarang.

Apa yang akan dikatakan laki-laki itu? Apa dia akan merasa ilfeel? Apa dia merasa Hayeon sakit jiwa? Apa dia akan menertawakannya? Apa dia... akan meninggalkannya?

"Kepalamu sakit?" Tanya Taehyung dengan nada khawatir, membuat Hayeon refleks mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu. Semua perkiraannya salah.

Ia terkejut melihat Taehyung yang berdiri persis di depannya dengan ekspresi cemas. Hayeon menelan ludah. Lagi-lagi, dia menunjukkan sisi yang membuat orang yang melihatnya jatuh cinta. Menyebalkan. Apa dia benar-benar Taehyung yang dulu menjadi pacar pura-puranya?

Setelah lama berpikir dan menatap wajah Taehyung, Hayeon memegang kedua lututnya. Ia mengepalkan tangan. Apa kali ini... dia juga akan memberikan harapan palsu? Atau dia benar-benar...

"Hayeon, aku benar-benar minta maaf," kata Taehyung tulus. Hayeon menggigit bibir bawahnya pelan. Jantungnya terus berdetak kencang. Laki-laki itu benar-benar sulit ditebak.

"Selama ini aku tidak sadar kalau kau menyukaiku," katanya lagi. Taehyung membasahi bibirnya. Laki-laki itu membuka mulutnya, kemudian menutupnya kembali. Dia terlihat ragu.

"Tae-"

"Jangan potong ucapanku dulu. Biarkan aku menyelesaikannya. Dengar baik-baik," sela Taehyung, membuat Hayeon sedikit terkejut. Tubuhnya terasa panas, dan ia merasa sangat gugup. Ia menelan ludah.

"Setelah kau pergi, aku... aku datang ke rumahmu bukan karena Hanna!" Ucapnya, lagi-lagi membuat Hayeon membelalakkan matanya.

"Walaupun dia dan Jimin putus, aku tidak akan mengejarnya lagi. Dia sudah meninggalkanku, jadi aku tidak akan mengejarnya. Tapi saat kau meninggalkanku, aku baru sadar kalau aku... tidak mau." Taehyung menarik napas dalam-dalam, kemudian membuangnya.

Taehyung mengacak rambutnya pelan. Ia berdecak.

"Tanpa sadar, aku terus mengikutimu, datang ke rumahmu, dan makan di restaurant itu. Tapi kau selalu menghindar," Taehyung menghela napas panjang. Ia menutup kedua matanya dengan satu tangan.

"Aku juga tidak suka... kau dekat dengan seniormu di tempat kerja itu," Laki-laki itu menunduk malu.

Hayeon menganga. Ia hampir tidak percaya, melihat ekspresi Taehyung yang malu-malu di depannya. Terlebih, dia benar-benar menyatakan perasaannya?

My Pretend Boyfriend ; KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang