d u a p u l u h d e l a p a n

5.7K 635 43
                                    

"Tolong!!" Cewek itu terus menjerit. Ia benar-benar panik, sampai tidak dapat memikirkan apapun lagi.

Hayeon dapat mendengar, langkah kaki di belakangnya semakin dekat. Cewek itu lagi-lagi berteriak. Tapi tidak ada satupun orang yang terlihat di sekitarnya.

Ia terus memaksa berlari sekencang yang ia bisa, walaupun kakinya mulai terasa sakit. Tidak tau lagi kemana arah yang ia tuju. Hanya saja, ia berharap jalan yang ia lewati tidak buntu.

Cewek itu tidak ingin mati sia-sia sekarang.

Tiba-tiba saja, tangannya di tarik dari belakang hingga ia terjatuh. Lututnya menabrak aspal dengan kencang. Tapi ia mengabaikan rasa sakitnya dan langsung menyatukan kedua tangannya di depan dada. Dengan tangan gemetar, ia memejamkan mata sambil menunduk.

"T-tolong, jangan bunuh aku! A-aku bukan anak orang kaya. A-a-aku juga penyakitan! Tidak ada gunanya menjual organ tubuhku. Aku juga tidak cantik dan seksi!"

"Hay-"

"Aku masih mau hidup, please, p-"

"Hayeon, ini aku," bisiknya, membuat cewek itu langsung membuka matanya dan menoleh ke belakang. Hayeon terkejut, melihat Taehyung berdiri di sana dengan wajah khawatir.

Laki-laki itu berjongkok dan ikut terkejut melihat lutut Hayeon yang lecet dan berdarah.

"T-Tae?!" tanya Hayeon terkejut. Dahinya berkerut dan matanya basah karena air mata. Rambutnya acak-acakan dan wajahnya pucat.

"Hay, maaf..." ujarnya menyesal. Ia langsung membantu Hayeon yang masih mematung untuk duduk bersandar di tembok.

"K-kau-"

"Hanna menyuruhku mengikutimu. Maaf, harusnya aku memanggilmu sejak tadi," katanya penuh penyesalan. Laki-laki itu langsung meniup lutut Hayeon pelan. Sementara Hayeon masih memasang wajah syok.

Setelah sadar, Hayeon langsung menatap Taehyung kesal dan memukul bahunya berulang kali.

"Kau tau, aku benar-benar takut mati! Gimana kalau aku tiba-tiba sakit jantung? Kau mau membunuhku, huh?!" tanyanya kencang sambil terus memukul Taehyung dengan sisa tenaga yang ia miliki.

"Maaf, maaf," ucapnya sambil memekik kesakitan karena mendapat pukulan bertubi-tubi.

Hayeon menatap Taehyung tajam. "Kenapa kau harus berlari mengikutiku?!" tanyanya kesal.

Taehyung menelan ludah. "Aku tidak tau jalan di sini. Jadi aku tidak boleh kehilangan jejakmu," katanya jujur. Matanya terus fokus pada luka di lutut Hayeon. Sesekali ia meniupnya pelan.

"Maaf, Hay," pintanya tulus.

Hayeon berdecak. Tapi ia juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Taehyung karena kejadian ini. Setelah menatap Taehyung yang masih fokus dengan lukanya, ia mengangguk pelan. Cewek itu meringis sambil menatap lukanya.

Rasa perihnya mulai terasa. Ia bahkan merasa seluruh tubuhnya sakit karena jatuh terlalu kencang.

Taehyung menatap wajah Hayeon serius.

"Bisa jalan?" tanya Taehyung. Hayeon mengangkat bahu.

Taehyung langsung membantu Hayeon berdiri. Tapi lagi-lagi cewek itu meringis kesakitan.

Tanpa diminta, Taehyung berinisiatif untuk membantu Hayeon. Ia berjongkok di depan cewek itu, membuatnya sedikit terkejut.

"Naik." Kata Taehyung. Hayeon menggeleng cepat.

"Tidak, tidak perlu," tolak Hayeon.

Taehyung menoleh sambil mengerutkan dahinya.

"Kalau lukamu tidak diobati sekarang, bisa membekas. Cepat naik," kata Taehyung.

My Pretend Boyfriend ; KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang